Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":51084,"date":"2020-04-21T05:20:08","date_gmt":"2020-04-20T22:20:08","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=51084"},"modified":"2020-04-21T03:16:50","modified_gmt":"2020-04-20T20:16:50","slug":"sumber-hukum-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/sumber-hukum-islam\/","title":{"rendered":"Inilah Empat Sumber Hukum Islam yang Disepakati"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a> –<\/strong> Berbicara tentang Islam, maka tidak bisa dilepaskan dari sumbernya. Karena sumber hukum Islam tak ubahnya sebuah literatur dalam menulis sebuah penelitian hingga wujud dalam sebuah karya penelitian.<\/p>\n\n\n\n

Apa yang Dimaksud Sumber Hukum Islam?<\/h2>\n\n\n\n

Sumber hukum Islam (Mashadir Al-Ahkam) <\/em>merupakan komponen yang dijadikan oleh para imam mujtahid yang dijadikan rujukan untuk mengeluarkan (istinbath) <\/em> suatu hukum.<\/p>\n\n\n\n

4 sumber Hukum Islam<\/h2>\n\n\n\n

Walau para imam muhtahid berbeda dalam menteapkan aa saja yang bisa dijadikan sumber hukum Islam. Selain Al-Quran dan hadis, ijma\u2019, ijtihad, istishab, istislah, istihsun, maslahat mursalah, qiyas ,ray\u2019yu, dan \u2018urf.<\/p>\n\n\n\n

Tetapi ada 4 sumber hukum Islam yang disepakati, dalam arti semua mereka memakai 4 sumber hukum ini, yakni Al-Quran, Hadis, Ijma dan Qiyas.<\/p>\n\n\n\n

1. Al-Quran<\/h3>\n\n\n\n

Al-Quran merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara bahasa Al-Quran artinya bacaan<\/em>, yaitu bacaan bagi orang-orang yang beriman. Bagi umat Islam, membaca Al-Quran merupakan ibadah.<\/p>\n\n\n\n

Kedudukan Al Quran<\/h4>\n\n\n\n

Al Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam Islam sehingga semua penyelesaian persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Berbagai persoalan yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat harus diselesaikan dengan berpedoman pada Al Quran.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama, tidak boleh ada satu aturan pun yang bertentangan dengan Al-Quran.<\/p>\n\n\n\n

Al Quran merupakan sumber hukum pertama yang dapat mengantarkan umat manusia menuju kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Al Quran akan membimbing manusia ke jalan yang benar.<\/p>\n\n\n\n

Contoh
<\/h3>\n\n\n\n

Salah satu hukum yang bisa langsung ditarik dari Al-Qur\u2019an adalah hukum tentang riba<\/em><\/strong><\/a> dimana Allah berfirman pada Q.S. Al-Baqarah ayat 275 yang artinya,<\/p>\n\n\n\n

\u201cOrang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.<\/em>\u201c<\/p>\n\n\n\n

Dalam ayat tersebut secara jelas dan tegas Allah mengharamkan adanya praktik riba dan memberikan alternatif solusi dengan melakukan jual beli.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun Al-Qur\u2019an menjadi sumber hukum pertama dan utama, tetapi pembahasan di Al-Qur\u2019an terkait hukum suatu ibadah ataupun muamalah masih dibahas secara umum. Contohnya adalah shalat. Di Al-qur\u2019an tidak akan ditemukan tata cara shalat dari mulai takhbiratul ihram sampai salam. Tata-tata cara tersebut hanya ditemukan pada hadist Nabi SAW.<\/p>\n\n\n\n

2. Hadis<\/h3>\n\n\n\n

Menurut para ahli, hadis identik dengan sunah, yaitu segala perkataan, perbuatan, takrir (ketetapan), sifat, keadaan, tabiat atau watak, dan sirah (perjalanan hidup) Nabi Muhammad SAW, baik yang berkaitan dengan masalah hukum maupun tidak, namun menurut bahasa, hadis berarti ucapan atau perkataan.<\/p>\n\n\n\n

Adapun menurut istilah, hadis adalah ucapan, perbuatan, atau taqrir<\/em> (penetapan) Rasulullah SAW yang diikuti oleh umatnya dalam menjalani kehidupan.<\/p>\n\n\n\n

Sebagai sumber hukum Islam, kedudukan hadis berada di urutan kedua, setingkat di bawah Al Quran.<\/p>\n\n\n\n

Fungsi Hadis terhadap Al Quran<\/h3>\n\n\n\n

Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Allah bertugas menjelaskan ajaran yang diturankan Allah SWT melalui Al Quran kepada umat manusia. Sunah Rasulullah SAW tersebut mendukung atau menguatkan dan menjelaskan hukum yang ada dalam Al Quran.<\/p>\n\n\n\n

Fungsi hadis terhadap Al Quran dapat dikelompokkan sebagai berikut.<\/p>\n\n\n\n