Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Yasin Ayat 18-19 ini, dijelaskan bahwa penduduk Antakia tidak bisa lagi mematahkan alasan-alasan para rasul itu. Oleh karena itu, mereka mengancam dengan mengatakan bahwa kalau kesengsaraan menimpa mereka kelak, maka hal ini disebabkan perbuatan ketiga orang tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah Yasin Ayat 18-19<\/p>\n\n\n\n

Surah Yasin Ayat 18
\u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0653\u0627\u0652 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0637\u064e\u064a\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0646\u064e\u0627 \u0628\u0650\u0643\u064f\u0645\u06e1 \u0644\u064e\u0626\u0650\u0646 \u0644\u0651\u064e\u0645\u06e1 \u062a\u064e\u0646\u062a\u064e\u0647\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0644\u064e\u0646\u064e\u0631\u06e1\u062c\u064f\u0645\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 \u0648\u064e\u0644\u064e\u064a\u064e\u0645\u064e\u0633\u0651\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645 \u0645\u0651\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064c \u0623\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami”.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0653\u0627\u0652 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0637\u064e\u064a\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0646\u064e\u0627<\/strong> (Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang) mengalami kesialan \u0628\u0650\u0643\u064f\u0645\u06e1<\/strong> (karena kalian) kami mengalami kekeringan dan tidak pernah turun hujan sebab ada kalian \u0644\u064e\u0626\u0650\u0646 \u0644\u0651\u064e\u0645\u06e1 <\/strong>(sesungguhnya jika) huruf Lam di sini bermakna qasam \u062a\u064e\u0646\u062a\u064e\u0647\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0644\u064e\u0646\u064e\u0631\u06e1\u062c\u064f\u0645\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 <\/strong>(kalian tidak berhenti -menyeru kami-, niscaya kami akan merajam kalian) dengan batu-batu \u0648\u064e\u0644\u064e\u064a\u064e\u0645\u064e\u0633\u0651\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645 \u0645\u0651\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064c \u0623\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong> (dan kalian pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.”) siksa yang menyakitkan.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Ketika itu, penduduk kampong berkata kepada mereka: \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0637\u064e\u064a\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0646\u064e\u0627 \u0628\u0650\u0643\u064f\u0645\u06e1<\/strong> (\u201cSesungguhnya kami bernasib malang karenamu.\u201d) yaitu kami tidak melihat kebaikan di wajah-wajah kalian bagi kehidupan kami.<\/p>\n\n\n\n

Qatadah berkata: \u201cMereka menjawab: \u2018Kami tertimpa keburukan hanya disebabkan oleh kalian.\u2019\u201d Mujahid berkata: \u201cMereka menjawab: \u2018Tidak ada satu orangpun seperti kalian yang memasuki sebuah kampong kecuali dia akan menghukum penduduknya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

\u0644\u064e\u0626\u0650\u0646 \u0644\u0651\u064e\u0645\u06e1 \u062a\u064e\u0646\u062a\u064e\u0647\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0644\u064e\u0646\u064e\u0631\u06e1\u062c\u064f\u0645\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 <\/strong>(\u201cSesungguhnya jika kamu tidak berhenti [menyeru kami] niscaya kami akan merajammu.\u201d) Qatadah berkata: \u201cYaitu dengan batu.\u201d Mujahid berkata: \u201cYakni dengan celaan.\u201d<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0644\u064e\u064a\u064e\u0645\u064e\u0633\u0651\u064e\u0646\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645 \u0645\u0651\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064c \u0623\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong> (\u201cDan pasti kamu akan mendapatkan siksa yang pedih dari kami.\u201d Yaitu siksaan yang dahsyat.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini dijelaskan bahwa penduduk Antakia tidak bisa lagi mematahkan alasan-alasan para rasul itu. Oleh karena itu, mereka mengancam dengan mengatakan bahwa kalau kesengsaraan menimpa mereka kelak, maka hal ini disebabkan perbuatan ketiga orang tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, kalau para rasul itu tidak mau menghentikan dakwah yang sia-sia ini, terpaksa mereka merajamnya dengan batu atau menjatuhkan siksaan yang amat pedih. Ketiga utusan itu menangkis perkataan mereka dengan mengatakan bahwa seandainya penduduk Antakia kelak terpaksa mengalami siksaan, itu adalah akibat perbuatan mereka sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Bukankah mereka yang mempersekutukan Allah, mengerjakan perbuatan maksiat, dan melakukan kesalahan-kesalahan? Sedangkan ketiga utusan itu hanya sekadar mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan diri dalam beribadah, dan tobat dari segala kesalahan. <\/p>\n\n\n\n

Apakah karena para rasul itu memperingatkan mereka dengan azab Allah yang sangat pedih dan mengajak mereka mengesakan Allah, lalu mereka menyiksa para rasul itu? Itukah balasan yang pantas bagi para rasul itu? Hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang melampaui batas dengan cara berpikir dan menetapkan putusan untuk menyiksa dan merajam para rasul. <\/p>\n\n\n\n

Mereka menganggap buruk orang-orang yang semestinya menjadi tempat mereka meminta petunjuk. Ayat yang mirip pengertiannya dengan ayat ini adalah:<\/p>\n\n\n\n

Kemudian apabila kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini adalah karena (usaha) kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan pengikutnya. Ketahuilah, sesungguhnya nasib mereka di tangan Allah, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. (al-A’raf\/7: 131).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Penduduk kota itu berkata, “Sungguh kami merasa muak dengan kalian. Kami bersumpah, bila kalian tidak menghentikan seruan itu, kami akan merajam kalian dengan bebatuan. Kalian akan mendapatkan suatu azab yang sangat menyakitkan dari kami.”<\/p>\n\n\n\n

Surah Yasin Ayat 19
\u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0637\u064e\u0670\u0653\u0626\u0650\u0631\u064f\u0643\u064f\u0645 \u0645\u0651\u064e\u0639\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 \u0623\u064e\u0626\u0650\u0646 \u0630\u064f\u0643\u0651\u0650\u0631\u06e1\u062a\u064f\u0645 \u0628\u064e\u0644\u06e1 \u0623\u064e\u0646\u062a\u064f\u0645\u06e1 \u0642\u064e\u0648\u06e1\u0645\u064c \u0645\u0651\u064f\u0633\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas”.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0627\u0652 \u0637\u064e\u0670\u0653\u0626\u0650\u0631\u064f\u0643\u064f\u0645<\/strong> (Utusan-utusan itu berkata, “Kemalangan kalian) yakni kesialan kalian itu \u0645\u0651\u064e\u0639\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 <\/strong>(adalah karena kalian sendiri”) disebabkan ulah kalian sendiri karena kafir. \u0623\u064e\u0626\u0650\u0646 <\/strong>(Apakah jika) Hamzah Istifham digabungkan dengan In Syarthiyah, keduanya dapat dibaca Tahqiq, dan dapat pula dibaca Tas-hil \u0630\u064f\u0643\u0651\u0650\u0631\u06e1\u062a\u064f\u0645 <\/strong>(kalian diberi peringatan) yakni diberi nasihat dan peringatan; jawab Syarath tidak disebutkan. <\/p>\n\n\n\n

Lengkapnya ialah apakah jika kalian diberi peringatan lalu kalian bernasib sial karenanya lalu kalian kafir? Pengertian terakhir inilah objek daripada Istifham atau kata tanya. Makna yang dimaksud adalah sebagai cemoohan terhadap mereka. <\/p>\n\n\n\n

\u0628\u064e\u0644\u06e1 \u0623\u064e\u0646\u062a\u064f\u0645\u06e1 \u0642\u064e\u0648\u06e1\u0645\u064c \u0645\u0651\u064f\u0633\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas) karena kemusyrikan kalian.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Lalu para utusan mereka berkata: \u0637\u064e\u0670\u0653\u0626\u0650\u0631\u064f\u0643\u064f\u0645 \u0645\u0651\u064e\u0639\u064e\u0643\u064f\u0645\u06e1 <\/strong>(\u201cKemalanganmu itu adalah karena kamu sendiri.\u201d) yaitu kembali kepada kalian, seperti firman Allah Ta\u2019ala tentang kaum nabi Shaleh: \u0671\u0637\u0651\u064e\u064a\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0646\u064e\u0627 \u0628\u0650\u0643\u064e \u0648\u064e\u0628\u0650\u0645\u064e\u0646 \u0645\u0651\u064e\u0639\u064e\u0643\u064e \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0637\u064e\u0670\u0653\u0626\u0650\u0631\u064f\u0643\u064f\u0645\u06e1 \u0639\u0650\u0646\u062f\u064e \u0671\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650<\/strong> (\u201c\u2019Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu.\u2019 Shalih berkata:\u2019Nasibmu ada pada sisi Allah.\u2019\u201d) (an-Naml: 47) Qatadah dan Wahb bin Munabbih berkata: \u201cYaitu amal-amal kalian bersama kalian.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dan firman Allah Ta\u2019ala: \u0623\u064e\u0626\u0650\u0646 \u0630\u064f\u0643\u0651\u0650\u0631\u06e1\u062a\u064f\u0645 \u0628\u064e\u0644\u06e1 \u0623\u064e\u0646\u062a\u064f\u0645\u06e1 \u0642\u064e\u0648\u06e1\u0645\u064c \u0645\u0651\u064f\u0633\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (\u201cApakah jika kamu diberi peringatan [kamu mengancam kami]? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.\u201d) Yaitu, dikarenakan Kami mengingatkan dan memerintahkan kalian untuk mengesakan Allah dan mengikhlaskan pengabdian hanya kepada-Nya, maka kalian membalas, mengancam dan menggertak dengan kata-kata tersebut, bahkan kalian adalah kaum yang melampaui batas.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini dijelaskan bahwa penduduk Antakia tidak bisa lagi mematahkan alasan-alasan para rasul itu. Oleh karena itu, mereka mengancam dengan mengatakan bahwa kalau kesengsaraan menimpa mereka kelak, maka hal ini disebabkan perbuatan ketiga orang tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, kalau para rasul itu tidak mau menghentikan dakwah yang sia-sia ini, terpaksa mereka merajamnya dengan batu atau menjatuhkan siksaan yang amat pedih. <\/p>\n\n\n\n

Ketiga utusan itu menangkis perkataan mereka dengan mengatakan bahwa seandainya penduduk Antakia kelak terpaksa mengalami siksaan, itu adalah akibat perbuatan mereka sendiri. Bukankah mereka yang mempersekutukan Allah, mengerjakan perbuatan maksiat, dan melakukan kesalahan-kesalahan? Sedangkan ketiga utusan itu hanya sekadar mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan diri dalam beribadah, dan tobat dari segala kesalahan. <\/p>\n\n\n\n

Apakah karena para rasul itu memperingatkan mereka dengan azab Allah yang sangat pedih dan mengajak mereka mengesakan Allah, lalu mereka menyiksa para rasul itu? Itukah balasan yang pantas bagi para rasul itu? Hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang melampaui batas dengan cara berpikir dan menetapkan putusan untuk menyiksa dan merajam para rasul. <\/p>\n\n\n\n

Mereka menganggap buruk orang-orang yang semestinya menjadi tempat mereka meminta petunjuk. Ayat yang mirip pengertiannya dengan ayat ini adalah:<\/p>\n\n\n\n

Kemudian apabila kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini adalah karena (usaha) kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan pengikutnya. Ketahuilah, sesungguhnya nasib mereka di tangan Allah, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. (al-A’raf\/7: 131).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Para rasul itu berkata, “Rasa muak yang ada pada kalian itu sebenarnya disebabkan oleh sikap kafir kalian. Pantaskah kalian merasa muak kepada kami serta mengancam kami dengan azab yang pedih, sementara kami memberikan kalian nasihat-nasihat yang membawa kepada kebahagiaan? Tetapi begitulah adanya, kalian merupakan sekelompok manusia yang melenceng dari kebenaran dan keadilan.”<\/p>\n\n\n\n

Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yasin ayat 18-19 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yasin Ayat 18-19 ini, dijelaskan bahwa penduduk Antakia tidak bisa lagi mematahkan alasan-alasan para rasul itu. Oleh karena itu, mereka mengancam dengan mengatakan bahwa kalau kesengsaraan menimpa mereka kelak, maka hal ini disebabkan perbuatan ketiga orang tersebut. Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Yasin Ayat 18-19 Surah Yasin Ayat 18\u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0653\u0627\u0652 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0637\u064e\u064a\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0646\u064e\u0627 […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":51939,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[11234],"yoast_head":"\n