Pecihitam.org<\/a> – <\/strong>Filsafat Islam memang bukan sesuatu yang benar-benar asli, melainkan hasil modifikasi filsafat Yunani. Bagaimana para filsuf menjelaskan orisinalitas filsafat Islam? Apa pula kritik Ibnu Rusyd terhadap al-Farabi dan Ibnu Sina?<\/p>\n\n\n\n Serangan paling keras terhadap filsafat Islam, saya kira, adalah mengenai orisinalitasnya. Dalam hal ini dipertanyakan apakah filsafat Islam itu asli atau tidak. Keaslian yang dimaksud bukanlah apakah ia benar dihidupkan oleh orang-orang Islam, atau apakah ia benar tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan Islam. Jawabanya jelas \u201cya\u201d.<\/p>\n\n\n\n Adalah fakta sejarah yang tak terbantahkan bahwa filsafat Islam bersumber dari filsafat Yunani melalui kebudayaan Hellenisme semasa kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah. Fakta pula bahwa para ulama-intelektual muslim membaca dan mempelajari karya-karya terjemahan filsuf Yunani terutama Plato, Aristoteles dan para komentator mereka, seperti Porphyry, Alexander dari Aphrodisias dan Galen.<\/p>\n\n\n\n Hal itu menyiratkan bahwa filsafat Islam tidak benar-benar lahir dari rahim Islam namun hanyalah copy-paste<\/em> dari filsafat Yunani, kemudian diberi dalil al-Quran dan Hadis. Kritik ini biasanya datang dari dalam lingkungan filsafat sendiri yang mendasarkan penilaiannya dengan tradisi filsafat Barat.<\/p>\n\n\n\n Oleh karena itu, serangan terhadap filsafat Islam tak hanya datang dari kalangan di luar tradisi filsafat \u2013 khususnya mutakallimun <\/em>yang menolak filsafat karena bukan berasal dari Islam, melainkan juga dari para pengkaji filsafat.<\/p>\n\n\n\n Sikap skeptik terhadap filsafat religius semacam itu, ditambah anggapan bahwa filsafat keagamaan akan merusak ciri khas filsafat yang bebas dan spekulatif, sering terjadi dalam diskusi filsafat. Anggapan itu juga pernah mengemuka dalam diskusi filsafat Islam saat saya mempelajarinya di ruang kuliah dulu. <\/p>\n\n\n\n Sebagian kawan bahkan lebih senang menyebut filsafat Islam dengan istilah Muslim Philosophy<\/em> tinimbang Islamic Philosophy<\/em>, walaupun bagi saya kedua istilah tersebut tidak jauh berbeda.<\/p>\n\n\n\n Filsafat Islam memang bukanlah sesuatu yang benar-benar asli, melainkan hasil dari modifikasi filsafat Yunani \u2013 dan mungkin juga dipengaruhi filsafat Persia dan India. Karena itu, untuk menegaskan orisinalitas filsafat Islam, pertanyaan yang pantas diajukan adalah \u201capa yang membedakan filsafat Islam dengan filsafat Yunani dan tradisi-tradisi filsafat lainnya pada tataran gagasan-gagasannya (bukan sifatnya, seperti bahwa filsafat Islam menimba inspirasi dari al-Quran dan Hadis)?\u201d<\/p>\n\n\n\n Sebagaimana disinggung di atas, filsafat Yunani masuk ke dalam kebudayaan Arab-Islam melalui karya-karya terjemahan dari bahasa Yunani ke Suriah lalu ke bahasa Arab. Detil cukup lengkap tentang tahapan penerjemahan tersebut lihat Cristina D\u2019Acona dalam artikelnya Greek Sources in Arabic and Islamic Philosophy <\/em>(2013) di sini<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n