Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":52688,"date":"2020-05-03T02:15:57","date_gmt":"2020-05-02T19:15:57","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=52688"},"modified":"2020-05-03T00:56:24","modified_gmt":"2020-05-02T17:56:24","slug":"makan-terlalu-kenyang-saat-sahur-dan-berbuka","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/makan-terlalu-kenyang-saat-sahur-dan-berbuka\/","title":{"rendered":"Hindari Makan Terlalu Kenyang saat Sahur dan Berbuka, Ini Dampak Negatifnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> –<\/strong> Sudah menjadi pengetahuan umum bahwasanya berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah yang menuntut kita untuk menahan lapar dan haus, tepatnya mulai dari jam imsak <\/strong><\/a>(sebelum adzan shubuh) <\/a>sampai adzan magrib. <\/p>\n\n\n\n

Memandang hal ini tentu yang terbayang dalam pikiran kita ialah hadirnya rasa lapar dan haus yang akan membuat kita merasa lemah di siang hari nanti. Sehingga hal wajar jikalau pada waktu sahur, dengan sebisa mungkin mengisi perut dengan porsi makan yang banyak begitu pun saat berbuka hingga membuat perut terlalu kenyang di dua waktu sekaligus, yakni pada saat sahur dan berbuka.<\/p>\n\n\n\n

Namun siapa sangka? Makan terlalu kenyang tidak hanya dipandang buruk dalam segi agama, melainkan medis pun juga ikut berbicara akan bahaya dari rasa kenyang itu. Untuk itu berikut ulasannya: <\/p>\n\n\n\n

Pandangan Agama <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam ath Thabrani dengan sanad shahih, dari Ibnu Abbas dikatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda<\/p>\n\n\n\n

\u201cSesungguhnya orang orang yang kenyang di dunia adalah orang orang yang kelaparan di akhirat kelak\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Mengapa dianggap sebagai orang yang kelaparan di akhirat kelak? Karena orang yang kekenyangan akan membuatnya semakin malas hingga mengabaikan kewajiban agama. Sehingga ketaatan yang mestinya dia lakukan selaku seorang hamba akan ditinggalkannya.<\/p>\n\n\n\n

Adapun hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam kitab Adh-Dhu\u2019afa\u2019<\/em> dan Ibnu Abi Dunya dalam kitab al-ju\u2019, dari Aisyah ra., berkata bahwa<\/p>\n\n\n\n

\u201cCobaan pertama yang akan menimpa umat ini setelah Nabi wafat adalah rasa kenyang. Ketika suatu kaum itu perutnya kenyang, badan mereka akan semakin gemuk, hingga hati mereka lemah dan hawa nafsu mereka bertambah\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sedangkan jika kita menilik kepada dalil ayat al Qur\u2019an, tentu kita akan dipertemukan pada QS. Al A\u2019raf\/7: 31<\/p>\n\n\n\n

\u201c… makan dan minumlah, dan janganlah berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berlebihan\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Memandang ayat diatas, beberapa riwayat mencoba menjelaskan maksud ayat dengan tambahan hadits sebagaimana dalam tafsir Ibnu Katsir<\/strong><\/a> dikatakan bahwa <\/p>\n\n\n\n

‘Dari Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mugirah, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Salim al Kalbi, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Jabir at Tai; ia mendengar al Miqdam ibnu Ma\u2019di Kariba al Kindi bercerita bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda<\/p>\n\n\n\n

\u201cTiada suatu wadah pun yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih jahat dari pada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang sulbinya. Dan jika ia terpaksa melakukannya, maka seperti untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sehingga dari beberapa gambaran hadits maupun ayat sebagaimana yang telah dipaparkan, paling tidak mengandung beberapa point penting diantaranya ialah<\/p>\n\n\n\n