Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":53498,"date":"2020-05-08T15:21:00","date_gmt":"2020-05-08T08:21:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=53498"},"modified":"2020-05-08T14:22:10","modified_gmt":"2020-05-08T07:22:10","slug":"hukum-imunisasi-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Demi peningkatan dan terjaganya kualiats kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat terutama anak-anak untuk di imunisasi atau vaksin. Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa vaksin atau imunisasi ini haram hukumnya karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam tersebut?<\/p>\n\n\n\n

Kesehatan dalam Islam<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Dalam urusan kesehatan, Islam memberikan perhatian yang sangat besar, bahkan di dalam Al-qur\u2019an Allah berfirman<\/p>\n\n\n\n

\u201cHai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada di dalam dada dan petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang beriman (Q.S. Yunus : 57)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Begitu pentingnya kesehatan di dalam Islam ini tidak hanya dari aspek jasmani, tetapi juga rohani. Oleh sebab itu setiap muslim wajib menjaga kesehatannya baik jasmani maupun rohani. Hal ini juga sejalan dengan sabda Rasulullah Saw:<\/p>\n\n\n\n

“Sungguh, badanmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Muslim). <\/em><\/p>\n\n\n\n

Di antara hak badan adalah memberikan makanan pada saat lapar, memenuhi minuman pada saat haus, memberikan istirahat pada saat lelah, membersihkan pada saat kotor dan mengobati pada saat sakit.<\/p>\n\n\n\n

Sedemikian besar perhatian Islam terhadap masalah kesehatan, sampai-sampai di dalam beberapa ayat Alquran, As-sunnah dan kitab-kitab fiqih terdapat bahasan khusus mengenai kesehatan, penyakit dan petunjuk Nabi dalam hal pengobatan.<\/p>\n\n\n\n

Sebaliknya, Islam melarang berbagai tindakan yang membahayakan fisik\/badan atas nama pendekatan keagamaan sekalipun sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT, <\/p>\n\n\n\n

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kerusakan.” (QS. Al-Baqarah: 195)<\/em><\/p>\n\n\n\n

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisaa’: 29).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam konteks ini, syariat Islam juga memberikan berbagai keringanan di dalam beribadah dengan tujuan meringankan, memudahkan dan tidak menyusahkan badan. Misalnya, dalam pemberian keringanan boleh tidak berpuasa bagi orang yang sakit dan bepergian, Allah SWT berfirman:<\/p>\n\n\n\n

“Allah menghendaki kelonggaran dan tidak menghendaki kesempitan bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185). <\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam kaitannya dengan keringanan bertayamum, Allah SWT berfirman,<\/p>\n\n\n\n

“Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu, tetapi hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.” (QS. Al Maidah: 6).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Pengertian Imunisasi<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Salah satu cara yang ditempuh agar masyarakat bisa memperoleh tingkat kesehatan yang tinggi adalah dengan cara imunisasi.
Imunisasi berasal dari kata imun yang artinya kekebalan tubuh. Sehingga dapat dikatakan Imunisasi adalah pemberian vaksin yang dimasukkan kedalam tubuh guna meningkatkan daya imunitas (kekebalan tubuh) pada manusia.<\/p>\n\n\n\n

Masalah Imuniasi dan vaksinasi merupakan masalah hukum di dalam Islam yang menyangkut masalah Ijtihadiyah yaitu konsep menentukan hukum dengan bersungguh sungguh berfikir untuk mencari sandaran al-qur\u2019an dan al-hadits karena peristiwa itu belum terjadi di jaman Rasulullah SAW. <\/p>\n\n\n\n

Oleh sebab itu dalam agama Islam itu sendiri jika ada yang berpendapat bahwa Status hukum imunisasi dan vaksinasi itu halal, pastilah pendapat itu tidak di dukung secara bulat oleh ulama lainnya. Oleh sebab itu masalah halal dan haramnya imunisasi selalu menjadi perdebatan baik di luar negeri maupun di Indonesia, apalagi lagi negara kita yang mayoritas muslim.<\/p>\n\n\n\n

Imunisasi yang diberikan oleh lembaga kesehatan biasanya adalah Vaksin MR. Vaksin MR merupakan vaksin yang diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai 15 tahun, guna mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubella (campak Jerman).<\/p>\n\n\n\n

Campak<\/a><\/strong> dan rubella merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Campak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan demam, ruam, batuk, pilek, dan mata merah serta berair. Campak juga kerap menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, dan kematian.<\/p>\n\n\n\n

Sementara, rubella atau campak Jerman merupakan infeksi virus yang menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, mata merah dan mata gatal. Rubella kerap terjadi pada anak-anak dan remaja.<\/p>\n\n\n\n

Kendati ringan, virus ini bisa memberi dampak buruk pada ibu hamil yang tertular, yakni menyebabkan keguguran, bayi terlahir mati, atau bahkan cacat lahir serius pada bayi, seperti kebutaan dan tuli.<\/p>\n\n\n\n

Hukum Imunisasi dalam Islam<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Sebagian kalangan masyarakat kerap terlibat dalam debat tentang program vaksinasi. Beberapa di antaranya mengambil sikap menolak penggunaan vaksin. Dari sekian kalangan yang menolak ini, salah satu alasannya adalah mereka enggan mengikuti program vaksin karena alasan agama: kekhawatiran akan zat haram dalam vaksin tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Meskipun kepercayaan itu berasal dari kabar-kabar yang belum tentu valid, tapi melihat cukup masifnya respon penolakan ini tentu mengkhawatirkan. Kemudian jika benar, benarkah agama Islam tidak memberikan ruang solusi untuk hal tersebut?<\/p>\n\n\n\n

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk menetapkan hukum penggunaan vaksin ini:<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>hukum asal segala suatu adalah boleh:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u064e\u0644\u0652\u0623\u064e\u0635\u0652\u0644\u064f \u0641\u0650\u064a \u0627\u0652\u0644\u0623\u064e\u0634\u0652\u064a\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0627\u0652\u0644\u0625\u0650\u0628\u064e\u0627\u062d\u064e\u0629\u064f \u062d\u064e\u062a\u0651\u064e\u0649 \u064a\u064e\u062f\u064f\u0644\u0651\u064f \u0627\u0644\u062f\u0651\u064e\u0644\u0650\u064a\u0644\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u062a\u0651\u064e\u062d\u0652\u0631\u0650\u064a\u0645\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cHukum asal dari segala suatu adalah boleh sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya.\u201d (Muhammad Shidqi Burnu, Mausu\u2019ah al-Qawaid al-Fiqhiyyah, juz 2, halaman 115).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sehingga menurut kaidah di atas, maka hukum asal imunisasi dalam islam adalah boleh, sampai ada bukti kuat dan data valid bahwa vaksin dimaksud mengandung unsur haram atau najis.<\/p>\n\n\n\n

Apalagi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menegaskan bahwa Vaksin MR tidak memiliki unsur haram, dan tidak ada zat dari babi. Dengan demikian, maka menggunakan Vaksin MR untuk keperluan imunisasi hukumnya adalah boleh.<\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> mengenai pengobatan dengan barang yang najis, khususnya yang sering disebut dalam vaksin (jika benar demikian) sepertnya komentar dari Imam an-Nawawi dalam al-Majmu\u2019 Syarh al Muhadzdzab bisa menjadi rujukan:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0623\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627 \u0627\u0644\u062a\u0651\u064e\u062f\u064e\u0627\u0648\u0650\u064a \u0628\u0650\u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u062c\u064e\u0627\u0633\u064e\u0627\u062a\u0650 \u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062e\u064e\u0645\u0652\u0631\u0650 \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u062c\u064e\u0627\u0626\u0650\u0632\u064c \u0633\u064e\u0648\u064e\u0627\u0621\u064c \u0641\u0650\u064a\u0647\u0650 \u062c\u064e\u0645\u0650\u064a\u0639\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u062c\u064e\u0627\u0633\u064e\u0627\u062a\u0650 \u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0633\u0652\u0643\u0650\u0631\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAdapun berobat dengan benda najis selain khamr itu dibolehkan, untuk seluruh jenis najis, yang tidak memabukkan.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Lebih lanjut, Imam an-Nawawi menyebutkan tentang pentingnya memercayai pendapat tenaga kesehatan:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0623\u064e\u0635\u0652\u062d\u064e\u0627\u0628\u064f\u0646\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u062c\u064f\u0648\u0632\u064f \u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0625\u0630\u064e\u0627 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062a\u064e\u062f\u064e\u0627\u0648\u0650\u064a \u0639\u064e\u0627\u0631\u0650\u0641\u064b\u0627 \u0628\u0650\u0627\u0644\u0637\u0651\u0650\u0628\u0651\u0650 \u064a\u064e\u0639\u0652\u0631\u0650\u0641\u064f \u0623\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0645\u064f \u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u064f \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0642\u064e\u0627\u0645\u064e\u0647\u064f \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0623\u064e\u062e\u0652\u0628\u064e\u0631\u064e\u0647\u064f \u0628\u0650\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0637\u064e\u0628\u0650\u064a\u0628\u064c \u0645\u064f\u0633\u0652\u0644\u0650\u0645\u064c \u0639\u064e\u062f\u0652\u0644\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cPara ulama menyebutkan kebolehan berobat dengan bahan najis jika sang pengobat memahami betul tentang ilmu kedokteran, dan mengetahui bahwa tidak ada pengganti dari hal najis tersebut. Atau, pengobatan tersebut disampaikan oleh dokter yang beragama Islam lagi bijaksana.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Selain itu dalam kaidah fiqih terdapat keterangan pula mengenai ini:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0636\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0631\u064e\u0627\u062a\u064f \u062a\u064f\u0628\u0650\u064a\u062d\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062d\u0652\u0638\u064f\u0648\u0631\u064e\u0627\u062a\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cKeadaan darurat membolehkan atau menghalalkan sesuatu yang haram.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u0627\u062c\u064e\u0629\u064f \u062a\u064e\u0646\u0652\u0632\u0650\u0644\u064f \u0645\u064e\u0646\u0652\u0632\u0650\u0644\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0636\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0631\u064e\u0629\u0650 \u0639\u064e\u0627\u0645\u0651\u064e\u0629\u064b \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e\u062a\u0652 \u0623\u064e\u0648\u0652 \u062e\u064e\u0627\u0635\u0651\u064e\u0629\u064b<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cHajat (kebutuhan) dapat menempati posisi darurat, baik berupa hajat umum maupun hajat khusus.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0645\u064e\u0635\u0652\u0644\u064e\u062d\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0627\u0641\u0650\u064a\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0644\u064e\u0627\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0623\u064e\u0643\u0652\u0645\u064e\u0644\u064f \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0645\u064e\u0635\u0652\u0644\u064e\u062d\u064e\u0629\u0650 \u0627\u062c\u0652\u062a\u0650\u0646\u064e\u0627\u0628\u0650 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u062c\u064e\u0627\u0633\u064e\u0629\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSesungguhnya kemaslahatan sehat dan selamat itu lebih sempurna dibanding kemaslahatan menjauhi najis. (Lihat: Izzuddin Ibnu Abdis Salam, Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam, halaman 142)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dari keterangan di atas, setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita garis bawahi:<\/p>\n\n\n\n

  • Pertama, <\/strong>kebolehan menggunakan bahan najis dalam substansi pengobatan, jika belum didapatkan barang yang berasal dari senyawa halal.<\/li>
  • Kedua,<\/strong> kebolehan berobat jika tenaga kesehatan sudah menyebutkan keamanan penggunaan obat tersebut.<\/li>
  • Ketiga,<\/strong> jika memang terbukti bahwa vaksin imunisasi mengandung barang najis dan belum ditemukan penggantinya maka kemaslahatan sehat dan selamat itu lebih sempurna dibanding kemaslahatan menjauhi najis.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Informasi tentang vaksin sudah banyak disebarkan dan disosialisasikan melalui media-media terpercaya dari dinas, lembaga, atau kementerian terkait. Ilmu kedokteran dan pengobatan juga sudah sangat canggih dan pesat perkembangannya.<\/p>\n\n\n\n

    Setiap obat yang dirilis dan dilegalkan pemerintah, tentu sudah melalui pengecekan komposisi, uji klinis dan uji efek samping yang ketat. Kerap disebutkan bahwa terdapat efek samping ringan tertentu dari vaksin, seperti timbul demam.<\/p>\n\n\n\n

    Hal ini tentu bisa dikonsultasikan kepada tenaga kesehatan tentang indikasi dan kontraindikasi penerima vaksin. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua\u2019lam bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Demi peningkatan dan terjaganya kualiats kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat terutama anak-anak untuk di imunisasi atau vaksin. Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa vaksin atau imunisasi ini haram hukumnya karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam tersebut? Kesehatan dalam Islam Dalam urusan kesehatan, Islam memberikan perhatian yang sangat […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":53502,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[11372],"yoast_head":"\nHukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-05-08T08:21:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-05-08T07:22:10+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya\",\"datePublished\":\"2020-05-08T08:21:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-08T07:22:10+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\"},\"wordCount\":1077,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Hukum Imunisasi dalam Islam\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\",\"name\":\"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-05-08T08:21:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-08T07:22:10+00:00\",\"description\":\"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Hukum Imunisasi dalam Islam\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org","description":"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org","og_description":"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-05-08T08:21:00+00:00","article_modified_time":"2020-05-08T07:22:10+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya","datePublished":"2020-05-08T08:21:00+00:00","dateModified":"2020-05-08T07:22:10+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/"},"wordCount":1077,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg","keywords":["Hukum Imunisasi dalam Islam"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/","name":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg","datePublished":"2020-05-08T08:21:00+00:00","dateModified":"2020-05-08T07:22:10+00:00","description":"Ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa imunisasi ini haram karena berbagai alasan. Bagaimanakah sebenarnya hukum imunisasi dalam pandangan Islam?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Hukum-Imunisasi-dalam-Islam-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Hukum Imunisasi dalam Islam"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-imunisasi-dalam-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Imunisasi dalam Islam, Kebolehan dan Batasan-batasannya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/53498"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=53498"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/53498\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/53502"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=53498"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=53498"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=53498"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}