Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":5358,"date":"2019-08-17T07:13:23","date_gmt":"2019-08-17T00:13:23","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=5358"},"modified":"2019-08-17T07:13:24","modified_gmt":"2019-08-17T00:13:24","slug":"batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/","title":{"rendered":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org – <\/strong>Apabila sepasang muslim dan muslimah sudah hidup berumah tangga, sikap romantis akan menjadi bumbu kehidupan. Tak jarang, romantisme itu diwujudkan dalam bentuk sentuhan, pelukan, dan ciuman. Kala sang suami hendak berangkat kerja, ciuman didaratkan di kening sebagai tanda sayang. Untuk menguatkan rasa kasih, genggaman tangan kadang lebih banyak berbicara. Tapi, bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu?<\/p>\n\n\n\n

Persentuhan kulit laki-laki dewasa dengan perempuan dewasa tanpa penghalang dapat membatalkan wudhu. Ada sebuah hadits membahas ini yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar dari ayahnya sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0628\u0644\u0629 \u0627\u0644\u0631\u062c\u0644 \u0627\u0645\u0631\u0623\u062a\u0647 \u0648\u062c\u0633\u0647 \u0628\u064a\u062f\u0647 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0645\u0644\u0627\u0645\u0633\u0629 \u0641\u0645\u0646 \u0642\u0628\u0644 \u0627\u0645\u0631\u0623\u062a\u0647 \u0623\u0648\u062c\u0633\u0647\u0627 \u0628\u064a\u062f\u0647 \u0641\u0639\u0644\u064a\u0647 \u0627\u0644\u0648\u0636\u0648\u0621 (\u0631\u0648\u0627\u0647 \u0645\u0627\u0644\u0643 \u0641\u0649 \u0627\u0644\u0645\u0648\u0637\u0623 \u0648\u0627\u0644\u0634\u0627\u0641\u0639\u0649 )<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSentuhan tangan seorang laki-laki terhadap istrinya dan kecupannya termasuk pada bersentuhan (mulamasah). Barangsiapa mencium istrinya atau menyentuhnya dengan tangan, wajiblah atasnya berwudhu.\u201d (HR. Malik dalam Muwattha\u2019 dan as-Syafi\u2019i)<\/p>\n\n\n\n

Hadits di atas menerangkan bahwa bersentuhan dengan istri itu membatalkan wudhu seperti halnya batalnya wudhu karena mencium istri sendiri. Ini berarti bersentuhan dengan istri tanpa penghalang baik sengaja ataupun tidak maka akan membatalkan wudhu. <\/p>\n\n\n\n

Para ulama memiliki perbedaan pendapat jika yang bersentuhan tentang persentuhan adalah laki-laki dan perempuan yang tidak terikat hubungan mahram, dan bersentuhan dimaksud terjadi secara langsung, tanpa penghalang. Perbedaan ini, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid juz 1 halaman 29, berawal dari perbedaan dalam memahami makna \u201cal-lamsu\u201d dalam ayat sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u0627\u0645\u064e\u0633\u0652\u062a\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0646\u0650\u0651\u0633\u064e\u0627\u0621\u064e \u0641\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u062c\u0650\u062f\u064f\u0648\u0627 \u0645\u064e\u0627\u0621\u064b \u0641\u064e\u062a\u064e\u064a\u064e\u0645\u064e\u0651\u0645\u064f\u0648\u0627 \u0635\u064e\u0639\u0650\u064a\u062f\u064b\u0627 \u0637\u064e\u064a\u0650\u0651\u0628\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAtau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang suci.\u201d (An Nisa: 43).<\/p>\n\n\n\n

Berdasarkan ayat di atas, kalangan madzhab syafi’i<\/a><\/strong> menegaskan bahwa persentuhan kulit tersebut dapat membatalkan wudhu, baik dengan syahwat atau tidak. Menurut madzhab Syafi\u2019i, persentuhan kulit laki-laki dengan perempuan itu membatalkan wudhu.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

Adanya perbedaan pendapat di kalangan para imam mazhab yaitu dalam menghukumi persentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, termasuk istri.<\/p>\n\n\n\n

Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya menyebutkan bahwa persentuhan kulit laki-laki dan perempuan tidak membatalkan wudhu secara mutlak, baik dengan syahwat atau tidak. Mereka berpedoman pada hadits riwayat Aisyah RA:<\/p>\n\n\n\n

\u00a0\u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0628\u0650\u064a\u064e\u0651 \u0635\u064e\u0644\u064e\u0651\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u064e\u0651\u0645\u064e \u0642\u064e\u0628\u064e\u0651\u0644\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064e \u0646\u0650\u0633\u064e\u0627\u0626\u0650\u0647\u0650 \u062b\u064f\u0645\u064e\u0651 \u062e\u064e\u0631\u064e\u062c\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u0644\u064e\u0627\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u064a\u064e\u062a\u064e\u0648\u064e\u0636\u064e\u0651\u0623\u0652<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cBahwa Nabi SAW mencium beberapa istrinya lalu keluar untuk shalat, tanpa berwudhu.\u201d (HR. Turmudzi).<\/p>\n\n\n\n

Hadits tersebut secara jelas menyatakan ketidakbatalan persentuhan kulit laki-laki dan perempuan jika sudah menjadi suami istri. Sebab, Nabi mencium beberapa istrinya kemudian shalat tanpa berwudhu lagi. Jika persentuhan kulit laki-laki dan perempuan membatalkan wudhu, maka Nabi akan membatalkan shalatnya lalu mengulangi wudhunya. <\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Imam Malik dan para pengikutnya memberikan rincian; jika persentuhan itu diikuti dengan syahwat maka membatalkan wudhu, tetapi jika tanpa syahwat, tidak membatalkan. <\/p>\n\n\n\n

Dari beberapa perbedaan di atas, ada yang mencoba menggabungkan dan mencari titik temu antara hadits-hadits yang dijadikan sandaran oleh kelompok pertama, dan ayat Al-Qur\u2019an yang dijadikan landasan oleh kelompok kedua. Kemudian mereka menyimpulkan bahwa persentuhan kulit yang disertai syahwat dapat membatalkan wudhu, berdasarkan ayat tersebut, dan tidak membatalkan wudhu jika tidak disertai syahwat, berdasarkan hadits-hadits dimaksud. (Lihat: Muhammad Ali al-Shabuni,\u00a0Rawa\u2019i al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur\u2019an, Damaskus: Maktabah al-Ghazali, Juz 1980, hal. 487-488).<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah penjelasan tentang pendapat para ulama atas suami istri bersentuhan setelah wudhu. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa semua pendapat memiliki argumentasinya masing-masing. Maka, untuk kehati-hatian dalam masalah ibadah, pendapat Imam Syafi\u2019i dan para pengikutnya yang menyatakan batalnya wudhu karena persentuhan kulit laki-laki dan perempuan, lebih utama untuk dijadikan pegangan.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa perbedaan semacam ini merupakan bukti kekayaan khazanah keilmuan Islam, dan bukan merupakan ajang perselisihan dan perpecahan. Maka, prinsip saling menghargai dalam mengamalkan hal-hal yang disepakati, dan saling toleransi dalam menjalankan hal-hal yang diperselisihkan, patut dikedepankan.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu a\u2019lam.<\/em><\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Apabila sepasang muslim dan muslimah sudah hidup berumah tangga, sikap romantis akan menjadi bumbu kehidupan. Tak jarang, romantisme itu diwujudkan dalam bentuk sentuhan, pelukan, dan ciuman. Kala sang suami hendak berangkat kerja, ciuman didaratkan di kening sebagai tanda sayang. Untuk menguatkan rasa kasih, genggaman tangan kadang lebih banyak berbicara. Tapi, bagaimana jadinya jika salah satu atau […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":5372,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,2190],"tags":[3045,3047,3044,3048,3046],"yoast_head":"\nBatalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-17T00:13:23+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-08-17T00:13:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\"},\"author\":{\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\"},\"headline\":\"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu?\",\"datePublished\":\"2019-08-17T00:13:23+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-17T00:13:24+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\"},\"wordCount\":582,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg\",\"keywords\":[\"bersentuhan suami istri\",\"sahkahkah wudhu suami yang menyentuh istri\",\"suami bersentuhan dengan istri\",\"suami istri bersentuhan setelah wudhu\",\"wudhu suami istri\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Thaharah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\",\"name\":\"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-17T00:13:23+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-17T00:13:24+00:00\",\"description\":\"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"suami istri bersentuhan setelah wudhu\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\",\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Ayu Alfiah\"},\"description\":\"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org","description":"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org","og_description":"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-17T00:13:23+00:00","article_modified_time":"2019-08-17T00:13:24+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Ayu Alfiah","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Ayu Alfiah","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/"},"author":{"name":"Ayu Alfiah","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753"},"headline":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu?","datePublished":"2019-08-17T00:13:23+00:00","dateModified":"2019-08-17T00:13:24+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/"},"wordCount":582,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg","keywords":["bersentuhan suami istri","sahkahkah wudhu suami yang menyentuh istri","suami bersentuhan dengan istri","suami istri bersentuhan setelah wudhu","wudhu suami istri"],"articleSection":["Fiqih","Thaharah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/","name":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg","datePublished":"2019-08-17T00:13:23+00:00","dateModified":"2019-08-17T00:13:24+00:00","description":"Bagaimana jadinya jika salah satu atau keduanya sudah berwudhu? Batalkah apabila suami istri bersentuhan setelah wudhu? Begini penjelasan para ulama","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"suami istri bersentuhan setelah wudhu"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/batalkah-apabila-suami-istri-bersentuhan-setelah-wudhu\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Batalkah Apabila Suami Istri Bersentuhan Setelah Wudhu?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753","name":"Ayu Alfiah","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","caption":"Ayu Alfiah"},"description":"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5358"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/18"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5358"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5358\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5372"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5358"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5358"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5358"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}