Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":56031,"date":"2020-05-29T23:10:46","date_gmt":"2020-05-29T16:10:46","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=56031"},"modified":"2020-05-29T23:13:09","modified_gmt":"2020-05-29T16:13:09","slug":"suami-meminum-air-susu-istri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/","title":{"rendered":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –\u00a0<\/strong>Berbagai pertanyaan seputar rumah tangga sering terbayang-bayang dalam pikiran seseorang. Rasa ingin tahu mengenai hukum boleh tidaknya sesuatu inilah yang mengharuskan seseorang untuk belajar.<\/p>\n

Islam merupakan agama yang sangat terbuka. Hal-hal yang tabu di ruang umum pun jika itu memang perlu ditanyakan atau dibicarakan, juga dapat dilakukan demi mencapai pemahaman yang baik.<\/p>\n

Termasuk pertanyaan hukum suami yang minum air susu istrinya dalam Islam, sepanjang tidak terkait dengan deskripsi praktik dan rinciannya, maka semua bisa terbuka, dan dibolehkan untuk dibicarakan. Hal ini bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, serta tahu mana yang boleh, mana yang tidak.<\/p>\n

Hubungan suami istri memang banyak hal yang bersifat sensitif, private hingga komunikasi dalam berbagai hal yang semuanya telah diatur oleh agama.<\/p>\n

Bahkan dalam hubungan suami istri atau percumbuan pun tidak dapat terelakkan. Baik itu sebelum maupun ketika melakukan hubungan suami istri yang menurut agama dinilai sebagai ibadah. Maka tidak heran jika sering kita dengar bahwa, \u2018ibadah yang paling mudah adalah menikah<\/em>.\u2019<\/p>\n

Perdebatan Ulama Mengenai Hukum Suami Meminum Susu Istri<\/strong><\/h2>\n

Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah?<\/p>\n

Islam mengenal istilah hukum mahram atau saudara sepersusuan dimana dilarang menikahi saudara sepersusuan. Lalu bagaimana jika ada seorang suami yang meminum air susu istrinya saat bercumbu?<\/p>\n

Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, perlu kami jelaskan juga bahwa variasi dalam hubungan suami istri hal yang wajar, sebab teknik yang itu-itu saja terkadang membuat pasangan jenuh dan akhirnya hubungan intim terasa stagnan dan monoton.<\/p>\n

Cumbuan-cumbuan suami terhadap istri adalah hal yang biasa dilakukan dalam ajang bercinta. Misalnya, mencumbu payudara istri.<\/p>\n

Mempraktikkan bermacam-macam teknik bercinta sah-sah saja. Hal itu dibolehkan selama senggama tidak dilakukan saat istri haid atau lewat \u2018jalan belakang\u2019 atau dubur. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt. yang tertera dalam surat al-Baqarah ayat 222:<\/p>\n

\u0648\u064e\u064a\u064e\u0633\u0652\u0623\u064e\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e\u0643\u064e \u0639\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062d\u0650\u064a\u0636\u0650 \u06d6 \u0642\u064f\u0644\u0652 \u0647\u064f\u0648\u064e \u0623\u064e\u0630\u064b\u0649 \u0641\u064e\u0627\u0639\u0652\u062a\u064e\u0632\u0650\u0644\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0646\u0651\u0650\u0633\u064e\u0627\u0621\u064e \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062d\u0650\u064a\u0636\u0650 \u06d6 \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0642\u0652\u0631\u064e\u0628\u064f\u0648\u0647\u064f\u0646\u0651\u064e \u062d\u064e\u062a\u0651\u064e\u0649\u0670 \u064a\u064e\u0637\u0652\u0647\u064f\u0631\u0652\u0646\u064e \u06d6 \u0641\u064e\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0637\u064e\u0647\u0651\u064e\u0631\u0652\u0646\u064e \u0641\u064e\u0623\u0652\u062a\u064f\u0648\u0647\u064f\u0646\u0651\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652 \u062d\u064e\u064a\u0652\u062b\u064f \u0623\u064e\u0645\u064e\u0631\u064e\u0643\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cMereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, \u2018Haid itu adalah suatu kotoran\u2019. Oleh karena itu hendaklah engkau menjauhkan diri dari\u00a0 wanita di waktu haid,dan janganlah kamu mendekati mereka,sampai mereka suci. Apabila mereka telah suci,maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu\u201d.<\/p>\n

Dalam Islam, ketika bercumbu, suami diperbolehkan menghisap puting istrinya. Adapun jika saat mencumbu payudara sang istri, lalu air susunya ikut tertelan, maka hal tersebut tidak serta merta menyebabkan berlakunya hukum mahram dan merusak ikatan pernikahan<\/p>\n

Bahkan menurut beberapa ulama hal ini dianjurkan, namun dengan catatan jika dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis sang istri. Sebagaimana pihak laki-laki yang juga menginginkan agar istrinya memenuhi kebutuhan biologis dirinya.<\/p>\n

Berbeda halnya ketika kondisi istri sedang menyusui bayi, kemudian suami ikut minum air susu istrinya. Terjadi selisih pendapat dalam\u00a0Madzhab Hanafi. Ada yang mengatakan boleh dan ada yang me-makruh-kan.<\/p>\n

Dalam Kitab Al-Fatawa al-Hindiyah<\/em> juga disebutkan,<\/p>\n

\u0648\u064e\u0641\u0650\u064a \u0634\u064f\u0631\u0652\u0628\u0650 \u0644\u064e\u0628\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0631\u0652\u0623\u064e\u0629\u0650 \u0644\u0650\u0644\u0652\u0628\u064e\u0627\u0644\u0650\u063a\u0650 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u0650 \u0636\u064e\u0631\u064f\u0648\u0631\u064e\u0629\u064d \u0627\u062e\u0652\u062a\u0650\u0644\u064e\u0627\u0641\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062a\u064e\u0623\u064e\u062e\u0651\u0650\u0631\u0650\u064a\u0646\u064e \u0643\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0642\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0629\u0650<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cTentang hukum minum susu wanita, untuk laki-laki yang sudah baligh tanpa ada kebutuhan mendesak, termasuk perkara yang diperselisihkan ulama belakangan. Demikian keterangan dari al-Qunyah.\u201d<\/p>\n

Kitab Fathul Qadir<\/em> juga membahasnya, disebutkan pertanyaan dan jawaban, \u201cBolehkah menyusu setelah dewasa? Ada yang mengatakan tidak boleh. Karena susu termasuk bagian dari tubuh manusia, sehingga tidak boleh dimanfaatkan, kecuali jika terdapat kebutuhan yang mendesak.<\/p>\n

Ada juga yang menghukumi makruh. Imam Malik dalam\u00a0kitab Muwaththa<\/a>\u2019<\/em> menjelaskan bahwa suami yang pernah minum air susu istrinya, tidak menyebabkan dirinya menjadi anak persusuan bagi istrinya.<\/p>\n

Hal yang menyebabkan adanya hubungan persusuan adalah menyusui sebanyak lima kali atau lebih dan dilakukan di masa anak itu belum usia disapih. Bayi yang lapar hanya akan meminum air susu ibunya, karena memang belum diperbolehkan mengonsumsi makanan kasar.<\/p>\n

Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 233,<\/p>\n

\u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0648\u064e\u0627\u0644\u0650\u062f\u064e\u0627\u062a\u064f \u064a\u064f\u0631\u0652\u0636\u0650\u0639\u0652\u0646\u064e \u0623\u064e\u0648\u0652\u0644\u064e\u0627\u062f\u064e\u0647\u064f\u0646\u0651\u064e \u062d\u064e\u0648\u0652\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0643\u064e\u0627\u0645\u0650\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650<\/strong><\/p>\n

Artinya: \u201cPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.\u201d<\/p>\n

Dalam kitab\u00a0Tafsir al-Baghawi<\/em> dijelaskan bahwa dua tahun merupakan batas menyusu bagi seorang anak. Sehingga dapat dipahami bahwa setelah dua tahun, hukum persusuan tidak berlaku.. Maka dalam hal ini suami tidak bisa menjadi anak susuan istri dan lantas merusak ikatan pernikahan.<\/p>\n

Hal tersebut juga ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, dari Aisyah ra. bahwa suatu ketika saat Nabi Muhammad Saw. masuk ke dalam rumah di sampingnya terdapat seorang lelaki.<\/p>\n

Lalu Air mukanya terlihat berubah sekan ia tidak menyukainya. Lalu Aisyah berkata, \u201cIa adalah saudara sepersusuanku.\u201d Lalu Rasul Saw. menimpali, \u201cPerhatikanlah siapa saudara sepersusuanmu itu. Karena sesungguhnya sepersusuan itu karena lapar.\u201d<\/p>\n

Adapun jika sudah dewasa, hal tersebut tidak mempengaruhi hubungan persusuan dan tidak memberi dampak apapun. Oleh karena itu, suami yang\u00a0minum air susu istrinya tidak menjadi anak sepersusuannya.<\/p>\n

Ibnu Qudamah dalam kitabnya\u00a0al-Mughni<\/em> juga menjelaskan hal senada,<\/em>\u00a0bahwa meminum ASI yang menyebabkan berlakunya hukum hanya jika dilakukan oleh anak kecil di bawah umur dua tahun, dan inilah pendapat mayoritas fuqaha.<\/p>\n

Lebih lanjutnya, mari kita simak atsar dan hadis berikut:<\/p>\n

\u0639\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0628\u0652\u0646\u064d \u0644\u0650\u0639\u064e\u0628\u0652\u062f\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0628\u0652\u0646\u0650 \u0645\u064e\u0633\u0652\u0639\u064f\u0648\u062f\u064d\u060c \u0623\u064e\u0646\u0651\u064e \u0631\u064e\u062c\u064f\u0644\u0627 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0645\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f \u0627\u0645\u0652\u0631\u064e\u0623\u064e\u062a\u064f\u0647\u064f \u0648\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0641\u0650\u064a \u0633\u064e\u0641\u064e\u0631\u064d \u0641\u064e\u0648\u064e\u0644\u064e\u062f\u064e\u062a\u0652 \u0641\u064e\u062c\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e \u0627\u0644\u0635\u0651\u064e\u0628\u0650\u064a\u0651\u064f \u0644\u0627 \u064a\u064e\u0645\u064f\u0635\u0651\u064f \u0641\u064e\u0623\u064e\u062e\u064e\u0630\u064e \u0632\u064e\u0648\u0652\u062c\u064f\u0647\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0645\u064f\u0635\u0651\u064f \u0644\u064e\u0628\u064e\u0646\u064e\u0647\u064e\u0627 \u0648\u064e\u064a\u064e\u0645\u064f\u062c\u0651\u064f\u0647\u064f \u062d\u064e\u062a\u0651\u064e\u0649 \u0648\u064e\u062c\u064e\u062f\u064e \u0637\u064e\u0639\u0652\u0645\u064e \u0644\u064e\u0628\u064e\u0646\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a \u062d\u064e\u0644\u0652\u0642\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0623\u064e\u062a\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0628\u064e\u0627 \u0645\u064f\u0648\u0633\u064e\u0649 \u0641\u064e\u0630\u064e\u0643\u064e\u0631\u064e \u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u201d \u062d\u064f\u0631\u0651\u0650\u0645\u064e\u062a\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0643\u064e \u0627\u0645\u0652\u0631\u064e\u0623\u064e\u062a\u064f\u0643\u064e \u201d , \u0641\u064e\u0623\u064e\u062a\u064e\u0649 \u0627\u0628\u0652\u0646\u064e \u0645\u064e\u0633\u0652\u0639\u064f\u0648\u062f\u064d \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e: \u0623\u064e\u0646\u0652\u062a\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u062a\u064f\u0641\u0652\u062a\u0650\u064a \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0628\u0650\u0643\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u064f \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0635\u064e\u0644\u0651\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u0651\u064e\u0645\u064e: \u201d \u0644\u0627\u064e \u0631\u064e\u0636\u064e\u0627\u0639\u064e \u0625\u0650\u0644\u0627\u0651\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0634\u064e\u062f\u0651\u064e \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0638\u0652\u0645\u064e \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u0652\u0628\u064e\u062a\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e \u201c\u061f<\/strong><\/p>\n

Artinya: Seorang putra Abdullah bin Mas\u2019ud meriwayatkan bahwa seorang suami membawa istrinya dalam sebuah perjalanan, dan istrinya melahirkan. Si bayi tidak mau menyusu, maka sang suami menyedot susu isterinya dan memberikannya untuk si bayi, hingga ia mendapatkan ada rasa susu di tenggorokannya. Dia lalu datang dan bertanya kepada Abu Musa al-Asy\u2019ari, maka Abu Musa mengatakan, \u201cIstrimu menjadi haram atas dirimu.\u201d Kemudian sang suami datang kepada Abdullah bin Mas\u2019ud, dan Abdullah berkata kepada Abu Musa, \u201cEngkau yang berfatwa demikian, sedangkan Rasulullah saw telah bersabda, \u2018Persusuan tidak berpengaruh kecuali jika menguatkan tulang dan menumbuhkan daging\u2019? (HR. al-Baihaqi)<\/p>\n

Maksudnya, persusuan hanya berpengaruh jika dilakukan saat anak masih kecil dan membutuhkan susu.\u00a0 Kelemahan atsar ini tidak berpengaruh pada permasalahan kita, karena tidak ada dalil yang mengharamkan suami meminum susu istri. Sedangkan tidak berpengaruhnya persusuan di atas umur dua tahun didukung oleh banyak dalil lain.<\/p>\n

Kesimpulannya, boleh bagi suami untuk meminum susu isterinya, dan jika itu dilakukan, isterinya tetap menjadi istri yang sah dan halal baginya.<\/p>\n

Demikianlah pendapat beberapa ulama mengenai suami yang menyusu pada istrinya, semoga kita selalu memberikan petunjuk kebenaran dan kebaikan oleh Allah. Ash-Shawabu Minallah<\/em>.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0Berbagai pertanyaan seputar rumah tangga sering terbayang-bayang dalam pikiran seseorang. Rasa ingin tahu mengenai hukum boleh tidaknya sesuatu inilah yang mengharuskan seseorang untuk belajar. Islam merupakan agama yang sangat terbuka. Hal-hal yang tabu di ruang umum pun jika itu memang perlu ditanyakan atau dibicarakan, juga dapat dilakukan demi mencapai pemahaman yang baik. Termasuk pertanyaan […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":56036,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,22],"tags":[11636],"yoast_head":"\nSuami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Air Susu Istri Terminum? Bagaimana Hukumnya? Begini lho...\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-05-29T16:10:46+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-05-29T16:13:09+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?\",\"datePublished\":\"2020-05-29T16:10:46+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-29T16:13:09+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\"},\"wordCount\":947,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Suami Meminum Susu Istri\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Keluarga - Nikah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\",\"name\":\"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-05-29T16:10:46+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-29T16:13:09+00:00\",\"description\":\"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya? - Pecihitam.org","description":"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Air Susu Istri Terminum? Bagaimana Hukumnya? Begini lho...","og_description":"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-05-29T16:10:46+00:00","article_modified_time":"2020-05-29T16:13:09+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?","datePublished":"2020-05-29T16:10:46+00:00","dateModified":"2020-05-29T16:13:09+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/"},"wordCount":947,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg","keywords":["Suami Meminum Susu Istri"],"articleSection":["Fiqih","Keluarga - Nikah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/","name":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg","datePublished":"2020-05-29T16:10:46+00:00","dateModified":"2020-05-29T16:13:09+00:00","description":"Sering menjadi kegusaran dalam hubungan rumah tangga mengenai hukum suami meminum susu istri. Bolehkah? Begini pendapat Ulama Fiqih","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/05\/Suami-Meminum-Air-Susu-Istri-Bagaimana-Hukumnya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/suami-meminum-air-susu-istri\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Suami Meminum Air Susu Istri; Bagaimana Hukumnya?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/56031"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=56031"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/56031\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/56036"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=56031"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=56031"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=56031"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}