Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Al-Mutaffifin Ayat 18-28 ini, dijelaskan Allah membantah tuduhan orang-orang durhaka yang mengingkari hari kebangkitan dan kebenaran Al-Qur’an. Sekali-kali tidak demikian. Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti disimpan dalam suatu tempat yang tinggi yang diberi nama ‘Illiyyun, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat muqarrabin.<\/p>\n\n\n\n Kemudian dijelaskan bahwa orang-orang yang berbakti itu diberi minum dari khamar murni yang bersih dari campuran dan tidak memabukkan. Khamar itu disimpan di tempat yang tersegel sehingga terpelihara dari pencemaran.<\/p>\n\n\n\n Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah Al-Mutaffifin Ayat 18-28<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 18 Terjemahan<\/strong>: “Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0643\u064e\u0644\u0651\u064e\u0627\u0653<\/strong> (Sekali-kali tidak) artinya benarlah \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064e \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0628\u06e1\u0631\u064e\u0627\u0631\u0650 <\/strong>(sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu) yaitu kitab catatan amal perbuatan orang-orang mukmin yang imannya benar-benar ikhlas \u0644\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (berada dalam ‘Illiyyiin) <\/p>\n\n\n\n menurut suatu pendapat ‘Illiyyiin adalah nama kitab yang mencatat semua amal kebaikan para malaikat dan orang-orang yang beriman dari kalangan manusia dan jin. Menurut pendapat lain ‘Illiyyiin adalah nama sebuah tempat yang terletak di langit yang ketujuh, di bawah Arasy.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Allah Ta\u2019ala berfirman dengan sesungguhnya, bahwa kitab orang-orang yang berbuat baik yang mereka merupakan lawan bagi orang-orang jahat, berada di dalam \u2018illiiyyin. Dengan pengertian bahwa tempat kembali mereka adalah \u2018illiyyiin, yaitu lawan dari sijjin. \u2018Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu \u2018Abbas mengenai firman-Nya:<\/p>\n\n\n\n \u0643\u064e\u0644\u0651\u064e\u0627\u0653 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064e \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0628\u06e1\u0631\u064e\u0627\u0631\u0650 \u0644\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (\u201cSekali-sekali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar [surga].\u201d) yaitu surga. Dan dalam riwayat al-\u2018Aufi, juga dari Ibnu \u2018Abbas, yakni amal perbuatan mereka tercatat di langit di sisi Allah. Demikian pula yang dikemukakan oleh adl-Dlahhak. Yang jelas bahwa kawa \u2018illiyyiin itu termabil dari kata al-\u2018uluww, dimana setiap kali sesuatu itu naik dan meninggi maka akan semakin besar dan luas.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Dalam ayat ini, Allah membantah tuduhan orang-orang durhaka yang mengingkari hari kebangkitan dan kebenaran Al-Qur’an. Sekali-kali tidak demikian. Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti disimpan dalam suatu tempat yang tinggi yang diberi nama ‘Illiyyun, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat muqarrabin (yang dekat dengan Allah).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Sungguh, catatan perbuatan golongan manusia yang berbakti berada dalam ‘Illiyy\u00fbn.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 19 Terjemahan<\/strong>: “Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu?<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627\u0653 \u0623\u064e\u062f\u06e1\u0631\u064e\u0649\u0670\u0643\u064e<\/strong> (Tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui \u0645\u064e\u0627 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong>(apakah ‘Illiyyiin itu?) apakah kitab ‘Illiyyiin itu?.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Oleh karena itu, Allah berfirman seraya mengagungkan masalahnya dan membesarkan keadaannya: \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627\u0653 \u0623\u064e\u062f\u06e1\u0631\u064e\u0649\u0670\u0643\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (\u201cTahukah kamu apakah \u2018illiyyin itu?\u201d)<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Untuk memperlihatkan keagungan ‘Illiyyun itu, Allah mengemukakan pertanyaan, “Tahukah kamu apakah ‘Illiyyun itu?” Allah lalu menjelaskannya langsung, “Yaitu kitab yang tertulis dan disaksikan oleh para malaikat yang didekatkan kepada Allah.”.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Tahukah kamu apakah ‘Illiyy\u00fbn itu?<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 20 Terjemahan<\/strong>: “(Yaitu) kitab yang bertulis,<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: Yaitu \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064c \u0645\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0642\u064f\u0648\u0645 <\/strong>(kitab yang bertulis) kitab yang ada catatannya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Selanjutnya Dia berfirman seraya menegaskan mengenai apa yang telah dituliskan bagi mereka: \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064c \u0645\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0642\u064f\u0648\u0645 <\/strong>(\u201c[yaitu] kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan [kepada Allah].\u201d) yaitu para malaikat. Demikian yang dikemukakan oleh Qatadah. Sedangkan al-\u2018Aufi meriwayatkan dari Ibnu \u2018Abbas: \u201cDari setiap langit disaksikan oleh setiap yang mendekatkan diri.\u201d<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Untuk memperlihatkan keagungan ‘Illiyyun itu, Allah mengemukakan pertanyaan, “Tahukah kamu apakah ‘Illiyyun itu?” Allah lalu menjelaskannya langsung, “Yaitu kitab yang tertulis dan disaksikan oleh para malaikat yang didekatkan kepada Allah.”.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Illiyy\u00fbn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 21 Terjemahan<\/strong>: “yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u064a\u064e\u0634\u06e1\u0647\u064e\u062f\u064f\u0647\u064f \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u0642\u064e\u0631\u0651\u064e\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong>(Yang disaksikan oleh yang didekatkan) yakni malaikat-malaikat yang didekatkan.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).<\/p>\n\n\n\n Tafsir kemenag<\/strong>: Untuk memperlihatkan keagungan ‘Illiyyun itu, Allah mengemukakan pertanyaan, “Tahukah kamu apakah ‘Illiyyun itu?” Allah lalu menjelaskannya langsung, “Yaitu kitab yang tertulis dan disaksikan oleh para malaikat yang didekatkan kepada Allah.”.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: ‘Illiyy\u00fbn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 22 Terjemahan<\/strong>: “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0628\u06e1\u0631\u064e\u0627\u0631\u064e \u0644\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0646\u064e\u0639\u0650\u064a\u0645\u064d <\/strong>(Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu berada dalam kenikmatan yang berlimpah) yakni surga.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Setelah menerangkan kitab orang-orang yang berbakti yang diberi nama ‘Illiyyun, lalu Allah menerangkan keadaan orang yang berbakti (al-abrar) itu secara terperinci. Sesungguhnya mereka yang membenarkan apa-apa yang dibawa oleh Muhammad saw itu, benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar, yaitu surga.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 23 Terjemahan<\/strong>:””mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0631\u064e\u0627\u0653\u0626\u0650\u0643\u0650<\/strong> (Di atas dipan-dipan) atau di atas ranjang-ranjang yang berkelambu \u064a\u064e\u0646\u0638\u064f\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong>(mereka memandang) kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Dan ada pula yang berpendapat, makna firman-Nya: \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0631\u064e\u0627\u0653\u0626\u0650\u0643\u0650 \u064a\u064e\u0646\u0638\u064f\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (\u201cMereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang.\u201d) yakni memandang kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang berbagai macam kenikmatan surga seperti bidadari, anak-anak mereka yang mati sebelum balig yang disediakan dalam surga untuk berkhidmat kepada orang tuanya, aneka macam makanan dan minuman, dan sebagainya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 24 Terjemahan<\/strong>: “Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u062a\u064e\u0639\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f \u0641\u0650\u0649 \u0648\u064f\u062c\u064f\u0648\u0647\u0650\u0647\u0650\u0645\u06e1 \u0646\u064e\u0636\u06e1\u0631\u064e\u0629\u064e \u0671\u0644\u0646\u0651\u064e\u0639\u0650\u064a\u0645\u0650 <\/strong>(Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan) yakni wajah-wajah yang cerah penuh dengan kenikmatan hidup.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Firman Allah: \u062a\u064e\u0639\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f \u0641\u0650\u0649 \u0648\u064f\u062c\u064f\u0648\u0647\u0650\u0647\u0650\u0645\u06e1 \u0646\u064e\u0636\u06e1\u0631\u064e\u0629\u064e \u0671\u0644\u0646\u0651\u064e\u0639\u0650\u064a\u0645\u0650 <\/strong>(\u201cKamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan.\u201d) maksudnya jika kamu melihat wajah mereka, niscaya kamu akan menyaksikan kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan, yaitu sifat-sifat kemewahan, kemuliaan, kebahagiaan, kehormatan, dan kepemimpinan, yang padanya mereka benar-benar berada dalam kenikmatan yang sangat luar biasa agungnya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Dalam ayat ini dijelaskan bahwa tanda-tanda kebahagiaan itu tampak pada wajah-wajah mereka. Orang yang melihatnya dapat merasakan kesenangan hidup mereka yang penuh dengan kenikmatan seperti tercantum dalam firman Allah: Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan gembira ria. (‘Abasa\/80: 38-39) .<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Dari wajah mereka, kamu dapat mengetahui kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 25 Terjemahan<\/strong>: “Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u064a\u064f\u0633\u06e1\u0642\u064e\u0648\u06e1\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646 \u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0642\u064d <\/strong>(Mereka diberi minum dari khamar murni) atau khamar yang bersih dari kotoran \u0645\u0651\u064e\u062e\u06e1\u062a\u064f\u0648\u0645\u064d <\/strong>(yang dilak) tempat-tempatnya dan tidak pernah dibuka selain oleh mereka.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Firman-Nya: \u064a\u064f\u0633\u06e1\u0642\u064e\u0648\u06e1\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646 \u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0642\u064d \u0645\u0651\u064e\u062e\u06e1\u062a\u064f\u0648\u0645\u064d<\/strong> (\u201cmereka minum dari khamr murni yang dilak.\u201d) yakni mereka diberi minum dari khamr surga.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang berbakti itu diberi minum dari khamar murni yang bersih dari campuran dan tidak memabukkan. Khamar itu disimpan di tempat yang tersegel sehingga terpelihara dari pencemaran.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 26 Terjemahan<\/strong>: “laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u062e\u0650\u062a\u064e\u0670\u0645\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0633\u06e1\u0643\u064c<\/strong> (Laknya adalah kesturi) setelah diminum keluar daripadanya bau minyak kesturi \u0648\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0630\u064e\u0670\u0644\u0650\u0643\u064e \u0641\u064e\u0644\u06e1\u064a\u064e\u062a\u064e\u0646\u064e\u0627\u0641\u064e\u0633\u0650 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u062a\u064e\u0646\u064e\u0670\u0641\u0650\u0633\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (dan untuk meraih yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba) artinya hendaklah mereka menginginkannya dengan cara bersegera taat kepada Allah swt.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Dan mengenai firman-Nya: \u062e\u0650\u062a\u064e\u0670\u0645\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0633\u06e1\u0643\u064c<\/strong> (\u201cLaknya adalah kasturi.\u201d) Ibnu Mas\u2019ud mengatakan: \u201cYakni dicampuri dengan minyak kasturi.\u201d Sedangkan al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu \u2018Abbas: <\/p>\n\n\n\n \u201cAllah telah membuat baik minuman khamr itu bagi mereka bagi mereka, yang ia merupakan sesuatu yang paling akhir dipersembahkan yang ditutup lagi dengan minyak kasturi juga.\u201d Adapun Ibrahim dan al-Hasan mengemukakan: \u062e\u0650\u062a\u064e\u0670\u0645\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0633\u06e1\u0643\u064c<\/strong> maksudnya adalah kesudahannya adalah minyak kasturi.\u201d<\/p>\n\n\n\n Firman Allah: \u0648\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0630\u064e\u0670\u0644\u0650\u0643\u064e \u0641\u064e\u0644\u06e1\u064a\u064e\u062a\u064e\u0646\u064e\u0627\u0641\u064e\u0633\u0650 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u062a\u064e\u0646\u064e\u0670\u0641\u0650\u0633\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (\u201cDan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.\u201d) maksudnya, dalam kondisi seperti itu, hendaknya orang-orang saling membanggakan diri, bermewah-mewah dan memperbanyak, serta berlomba-lomba untuk meraih apa yang telah diperoleh orang-orang terdahulu.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Segelnya adalah kasturi dan untuk mencapai kenikmatan yang demikian itu, hendaklah orang berlomba-lomba dalam rangka melaksanakan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah. Barang siapa yang giat beribadah kepada-Nya, maka akan cepat pula melintasi jembatan as-sirathal-mustaqim yang berada di atas api neraka.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 27 Terjemahan<\/strong>: “Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0645\u0650\u0632\u064e\u0627\u062c\u064f\u0647\u064f\u06e5<\/strong> (Dan campuran khamar murni itu) yaitu barang yang dicampurkan ke dalamnya \u0645\u0650\u0646 \u062a\u064e\u0633\u06e1\u0646\u0650\u064a\u0645\u064d <\/strong>(adalah tasnim) makna tasnim ditafsirkan atau dijelaskan oleh firman berikutnya:.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Firman Allah: \u0648\u064e\u0645\u0650\u0632\u064e\u0627\u062c\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0646 \u062a\u064e\u0633\u06e1\u0646\u0650\u064a\u0645\u064d <\/strong>(\u201cDan campuran khamr murni itu adalah dari tasnim.\u201d) maksudnya campuran minuman ar-rahiq ini adalah apa yang disebut tasnim, yaitu salah satu minuman yang diberi nama tasnim, yang ia merupakan minuman yang paling mulia lagi paling tinggi bagi para penghuni surga.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Dalam dua ayat ini dijelaskan bahwa campuran khamar murni itu ialah dari tasnim yang datang dari daerah yang tinggi. Tasnim adalah mata air yang menjadi sumber air minum orang-orang yang didekatkan kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Campuran khamar murni itu bersal dari air tasn\u00eem di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Mutaffifin Ayat 28 Terjemahan<\/strong>: “(yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0639\u064e\u064a\u06e1\u0646\u064b\u0627<\/strong> (Yaitu mata air) dinashabkan oleh lafal Amdaha yang tidak disebutkan \u064a\u064e\u0634\u06e1\u0631\u064e\u0628\u064f \u0628\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u0642\u064e\u0631\u0651\u064e\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong>(yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah) atau makna lafal Yasyrabu ini mengandung pengertian Yaltadzdzu; artinya yang minum dengan lezatnya adalah orang-orang yang didekatkan kepada Allah dari mata air itu.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Demikian yang dikatakan oleh Abu Shalih dan adl-Dlahhak. Oleh karena itu Dia berfirman: \u0639\u064e\u064a\u06e1\u0646\u064b\u0627 \u064a\u064e\u0634\u06e1\u0631\u064e\u0628\u064f \u0628\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u0642\u064e\u0631\u0651\u064e\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (\u201c[yaitu] mata air yang minum dari padanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.\u201d) yaitu minuman yang diminum oleh orang-orang yang didekatkan kepada Allah secara murni [tanpa campuran], dan diminum oleh ash-haabul yamiin (orang-orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanan) dengan dicampur minuman lain. Demikianlah yang dikemukakan oleh Ibnu Mas\u2019ud, Ibnu \u2018Abbas, Masruq, Qatadah dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Tasnim adalah mata air surga yang berada di ketinggian dan berkualitas tinggi pula. Itulah mata air yang diminum oleh mereka yang dekat kepada Allah karena sungguh-sungguh beriman dan beramal saleh. Inilah salah satu penghargaan tertinggi yang Allah berikan kepada mereka. <\/p>\n\n\n\n 29. Berbeda dari orang-orang berbakti yang selalu beriman dan beramal saleh, sesungguhnya orang-orang yang berdosa dan kafir adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman, terutama yang fakir dan miskin. Mereka beranggapan bahwa agama yang benar adalah yang banyak diikuti oleh kaum bangsawan dan kaya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Campuran khamar murni itu bersal dari air tasn\u00eem di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mutaffifin Ayat 18-28 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mutaffifin Ayat 18-28 ini, dijelaskan Allah membantah tuduhan orang-orang durhaka yang mengingkari hari kebangkitan dan kebenaran Al-Qur’an. Sekali-kali tidak demikian. Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti disimpan dalam suatu tempat yang tinggi yang diberi nama ‘Illiyyun, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat muqarrabin. Kemudian dijelaskan bahwa orang-orang yang berbakti itu diberi minum dari khamar […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":56207,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[11662],"yoast_head":"\n
\u0643\u064e\u0644\u0651\u064e\u0627\u0653 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064e \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0628\u06e1\u0631\u064e\u0627\u0631\u0650 \u0644\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0648\u064e\u0645\u064e\u0627\u0653 \u0623\u064e\u062f\u06e1\u0631\u064e\u0649\u0670\u0643\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0639\u0650\u0644\u0651\u0650\u064a\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064c \u0645\u0651\u064e\u0631\u06e1\u0642\u064f\u0648\u0645\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u064a\u064e\u0634\u06e1\u0647\u064e\u062f\u064f\u0647\u064f \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u0642\u064e\u0631\u0651\u064e\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0628\u06e1\u0631\u064e\u0627\u0631\u064e \u0644\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0646\u064e\u0639\u0650\u064a\u0645\u064d<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0671\u0644\u06e1\u0623\u064e\u0631\u064e\u0627\u0653\u0626\u0650\u0643\u0650 \u064a\u064e\u0646\u0638\u064f\u0631\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u062a\u064e\u0639\u06e1\u0631\u0650\u0641\u064f \u0641\u0650\u0649 \u0648\u064f\u062c\u064f\u0648\u0647\u0650\u0647\u0650\u0645\u06e1 \u0646\u064e\u0636\u06e1\u0631\u064e\u0629\u064e \u0671\u0644\u0646\u0651\u064e\u0639\u0650\u064a\u0645\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u064a\u064f\u0633\u06e1\u0642\u064e\u0648\u06e1\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646 \u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0642\u064d \u0645\u0651\u064e\u062e\u06e1\u062a\u064f\u0648\u0645\u064d<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u062e\u0650\u062a\u064e\u0670\u0645\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0633\u06e1\u0643\u064c \u0648\u064e\u0641\u0650\u0649 \u0630\u064e\u0670\u0644\u0650\u0643\u064e \u0641\u064e\u0644\u06e1\u064a\u064e\u062a\u064e\u0646\u064e\u0627\u0641\u064e\u0633\u0650 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u062a\u064e\u0646\u064e\u0670\u0641\u0650\u0633\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0648\u064e\u0645\u0650\u0632\u064e\u0627\u062c\u064f\u0647\u064f\u06e5 \u0645\u0650\u0646 \u062a\u064e\u0633\u06e1\u0646\u0650\u064a\u0645\u064d<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0639\u064e\u064a\u06e1\u0646\u064b\u0627 \u064a\u064e\u0634\u06e1\u0631\u064e\u0628\u064f \u0628\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0671\u0644\u06e1\u0645\u064f\u0642\u064e\u0631\u0651\u064e\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n