Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":5654,"date":"2019-08-22T08:49:05","date_gmt":"2019-08-22T01:49:05","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=5654"},"modified":"2019-08-22T08:49:06","modified_gmt":"2019-08-22T01:49:06","slug":"5-prinsip-untuk-membentuk-tatanan-masyarakat-ideal-ala-nu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/5-prinsip-untuk-membentuk-tatanan-masyarakat-ideal-ala-nu\/","title":{"rendered":"5 Prinsip untuk Membentuk Tatanan Masyarakat Ideal ala NU"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Konsistensi Nahdlatul Ulama dalam mendukung negara di setiap lini bukanlah isapan jempol belaka, hal tersebut dibuktikan sejak berdiri tahun 1926, NU menempatkan kepentingan masyarakat Islam sebagai orientasi besar gerakannya. <\/p>\n\n\n\n
NU memeliki gagasan untuk mewujudkan masyarakat Ideal dan terbaik, gagasan tersebut disebut dengan Istilah mabadi’ khaira ummah <\/em>yang berarti prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengupayakan tatanan kehidupan yang ideal dan baik.<\/p>\n\n\n\n
Berasal dari kata mabadi <\/em>yang artinya landasan, dasar dan prinsip. Kemudian khaira <\/em>artinya terbaik, ideal dan yang terakhir ummah artinya masyarakat dan rakyat.<\/p>\n\n\n\n
Melalui munas Alim Ulama di bandar lampung pada tanggal 21-25 januari 1992, para ulama menyepakati 5 isi prinsip dari mabadi’ khaira ummah. NU berkeyakinan bahwa prinsip-prinsip tersebut merupakan langkah alternatif dan prospektif bagi upaya mewujudkan masyarakat ideal dan terbaik di Indonesia. (LP Ma’arif NU, 2015: 180).<\/p>\n\n\n\n
Prinsip yang pertama adalah <\/strong>Al-shidq<\/strong> <\/em>yaitu terbuka kepada orang lain kecuali dalam persoalan krusial yang menuntut untuk dirahasiakan demi kebaikan bersama. Al-shidq <\/em>juga maksudnya mendorong manusia agar serius, profesional dan bertanggung jawab dalam melaksanakan sesuatu.<\/p>\n\n\n\n
Prinsip yang kedua adalah <\/strong>Al-amanah wa al-wafa bi al-‘ahdi<\/strong> <\/em>yang berasal dari kata al-amanah <\/em>yang artinya beban yang harus dilaksanakan, dan kata al-wafa’ bi al-‘ahdi <\/em>yang artinya pemenuhan atas komitmen. Artinya prinsip ini mengandung pengertian dapat dipercaya, setia, dan penuh komitmen.<\/p>\n\n\n\n
Prinsip yang ketiga adalah <\/strong>al-‘adalah<\/strong> <\/em>yang artinya keadilan. Prinsip keadilan mengandung makna yang objektif, proporsional dan taat asas. Melalui prinsip ini maka manusia diminta adil secara otomatis mencita-citakan kebaikan di muka bumi ini.<\/p>\n\n\n\n
Selanjutnya prinsip yang keempat <\/strong>al-ta’awwun<\/strong> <\/em>yang berarti tolong-menolong, setia kawan dan gotong royong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan. Maksudnya, manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. (Keputusan Munas Alim Ulama, op. Cit. Hal. 92).<\/p>\n\n\n\n
Prinsip yang kelima adalah <\/strong>al-Istiqamah<\/strong> <\/em>yang artinya kesinambungan, kelanjutan dan kontinuitas. Prinsip ini mendorong manusia untuk kukuh dalam memegang ketentuan Allah, Rasulnya, para slaf al-salih <\/em>dan aturan yang telah disepakati bersama. Maksudnya adalah sikap kontinuitas dan percaya atas adanya proses sehingga bisa berkesinambungan antara satu kesatuan yang saling menopang.<\/p>\n\n\n\n
Dalam tataran implementasi, mabadi khaira ummah <\/em>sangat erat kaitannya dengan konsep amar ma’ruf nahi munkar. <\/em>Artinya, konsep amar ma’ruf nahi munkar <\/em>merupakan instrumen gerakan NU sekaligus barometer keberhasilan kaum Nahdliyin.<\/p>\n\n\n\n
“Jadilah engkau sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia mengajak kebaikan dan mencegah keburukan. Dan beriman kepada Allah<\/em>.” (QS. Ali Imran: 110) <\/p>\n\n\n\n