Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":56601,"date":"2020-06-03T19:05:41","date_gmt":"2020-06-03T12:05:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=56601"},"modified":"2020-06-25T19:59:44","modified_gmt":"2020-06-25T12:59:44","slug":"tradisi-rasulan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/","title":{"rendered":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Banyak cara yang bisa dilakukan seorang Muslim untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Setidaknya mengucapkan kata \u2018Alhamdulillah\u2019 <\/em>adalah sebuah ungkapan rasa syukur paling umum. Mengucapkan \u2018alhamdulillah\u2019 <\/em>dalam bentuk tindakan bisa dilakukan dengan menggunakan rezeki sesuai porsi.<\/p>\n

Penggunaan rezeki karunia Allah SWT untuk hal baik tidak lain bentuk terima kasih secara aplikatif. Dengan tidak menggunakan karunia Allah SWT untuk bermaksiat kepadaNya bisa dimaknai sebagai ketaatan seorang hamba kepada Raab<\/em>Nya.<\/p>\n

Di Nusantara sendiri, banyak tradisi yang digunakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Awal mula tradisi ini memang berasal dari praktek animism-dinamisme atau dari agama sebelum Islam. Selama masa dakwah awal Islam, tradisi mengalami pergeseran bentuk dan akulturasi.<\/p>\n

Nilai Islam banyak mendominasi ritus dan ritual tradisi yang sudah ada terlebih dahulu. Setidaknya, ungkapan rasa syukur Umat Islam terhadap hasil panen yang melimpah akan mengadakan acara tasyakuran<\/em> yang disebut tradisi Rasulan.<\/em><\/p>\n

Ungkapan Syukur Atas Nikmat Allah<\/b><\/h2>\n

Beberapa daerah yang mempunyai tradisi Rasulan <\/em>adalah wilayah kekuasaan yang\u00a0 masuk Kasunan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarta bagian selatan. Setidaknya Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Gunung Kidul masih mempertahankan tradisi Rasulan sebagai wujud rasa Syukur.<\/p>\n

Rasa syukur yang dimaksud yakni ungkapan atas hasil panen yang melimpah. Oleh karenanya, Tradisi Rasulan biasanya digelar setalah panen raya usai. Panen yang melimpah tidak lain dipahami oleh pelaksana tradisi ini adalah anugerah dari Allah SWT, maka harus disyukuri.<\/p>\n

Bentuk tasyakuran adalah nalar pikir orang Jawa memang sangat lekat dengan mayoran, shadaqah <\/em>berupa makanan kepada banyak orang atau mengadakan tradisi kenduren. <\/em>Tradisi Rasulan<\/p>\n

\u0623\u064e\u0649\u0651\u064f \u0627\u0644\u0625\u0650\u0633\u0652\u0644\u0627\u064e\u0645\u0650 \u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064c \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u062a\u064f\u0637\u0652\u0639\u0650\u0645\u064f \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u0639\u064e\u0627\u0645\u064e \u0648\u064e\u062a\u064e\u0642\u0652\u0631\u064e\u0623\u064f \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0644\u0627\u064e\u0645\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0631\u064e\u0641\u0652\u062a\u064e \u0648\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0639\u0652\u0631\u0650\u0641<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cAmalan islam apa yang paling baik?\u201d Beliau shallallahu \u2018alaihi wa sallam lantas menjawab, \u201cMemberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.\u00a0\u201d (HR. Bukhari)<\/em><\/p>\n

Tradisi Rasulan yang banyak mempraktekan acara makan-makan tidak lain adalah bentuk tradisi yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Hal ini menunjukan bahwa tradisi Nusantara yang banyak melibatkan makan bersama baik skala besar maupun kecil merupakan bentuk ajaran Islam yang membudaya.<\/p>\n

Hampir setiap acara yang diselenggarakan orang islam di Nusantara yang berbalut budaya sudah terselip ajaran dan nilai Islam. Kecerdasan para Walisongo dan penerusnya dalam berdakwah yang lembut lewat jalur budaya menunjukan Islam bisa sangat elegan diterima di Nusantara.<\/p>\n

Acara makan-makan yang diperitahkan Rasulullah SAW, terbalut ungkapan syukur telah menerima karunia Allah SWT dalam tradisi Rasulan menunjukan Urf <\/em>yang baik harus dijaga dengan baik pula. Tidak seyogyanya menghilangkan tradisi kalau sudah mengandung banyak nilai positif.<\/p>\n

Rangkaian Tradisi Rasulan<\/strong><\/h2>\n

Untuk mengetahui apakah tradisi Rasulan mengandung unsure heretic, <\/em>atau bid\u2019ah <\/em>tentunya bukan hanya melihat ada atau tidaknya tuntunan. Karena paktek tradisi Rasulan adalah bentuk ekspresi keagamaan atau local genius <\/em>(kearifan local) yang berupa tradisi atau \u2018Urf.<\/em><\/p>\n

Tradisi yang baik berupa \u2018Urf <\/em>tidak seyogyanya disalahkan atau disesatkan selama tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT dan apa yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tradisi sebagai ekspresi cita dan karsa manusia tetap boleh dijalankan selama tidak bertentangan dengan Ushuluddin.<\/em><\/p>\n

Untuk meninjau hukum dan garis besar Tradisi Rasulan dalam prakteknya maka diperlukan rincian kegiatan yang dilakukan selama tradisi digelar. Rangkaian tradisi Rasulan <\/em>umumnya dilakukan sebagai berikut;<\/p>\n

    \n
  1. Diawali dengan bersih dusun, atau desa. Bentuknya bisa dengan kerja bakti, gotong royong, merapikan tempat-tempat yang vital, melakukan selamatan <\/em>atau Sekiranya praktek kerja bakti sampai gotong royong tidak sama sekali mengandung unsur heretic <\/em>yang membahayakan Islam.<\/li>\n<\/ol>\n

    Acara selamatan atau Kedurian tidak lain sebuah acara makan bersama tumpeng <\/em>yang didoai dan dibawa pulang selebihnya. Dalil makan bersama banyak ditemukan dalam riwayat Hadits rasulullah SAW bahkan beliau sendiri memerintahkannya; \u2018\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u062a\u064f\u0637\u0652\u0639\u0650\u0645\u064f \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u0639\u064e\u0627\u0645\u064e \u0648\u064e\u062a\u064e\u0642\u0652\u0631\u064e\u0623\u064f \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0644\u0627\u064e\u0645\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0631\u064e\u0641\u0652\u062a\u064e \u0648\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0644\u064e\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0639\u0652\u0631\u0650\u0641\u2019 bahwa memberi makan orang adalah salah satu bentuk kebaikan Islam.<\/p>\n

      \n
    1. Meramaikan acara tradisi Rasulan digelar berbagai lomba untuk menyemarakan acara tersebut. Lomba-lomba yang diadakan oleh panitia tradisi Rasulan tidak lain sebagai sarana peningkatan kesehatan warga dan untuk meramaikan rangkaian acara tradisi Rasulan.<\/li>\n<\/ol>\n

      Banyak acara lomba untuk menyemarakan tradisi Rasulan mulai dari lomba yang berbasis umum seperti olahraga dan panjat pinang, juga lomba yang berbasis keagamaan berupa Ngaji, Adzan, Shalawatan <\/em>dan banyak lainnya. Adu kebaikan dalam bentuk lomba tentunya tidak terlarang dalam Islam.<\/p>\n

        \n
      1. Acara puncak tradisi Rasulan biasanya diisi dengan tabligh akbar <\/em>atau biasa disebut dengan Tidak lain pengajian adalah bentuk lain dari majlis Ilmu<\/em> dengan mendatangkan muballigh <\/em>menyampaikan nasehat-nasehat keagamaan.<\/li>\n<\/ol>\n

        Tidak ada syak <\/em>keraguan bahwa tradisi Rasulan yang berpuncak acara pengajian umum atau tabligh akbar <\/em>sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW sebagaimana dalam Hadits dikitab Adzkar<\/em>;<\/p>\n

        \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0646\u064e\u0633\u0650 \u0628\u0652\u0646\u0650 \u0645\u064e\u0627\u0644\u0650\u0643\u064d \u0631\u064e\u0636\u0650\u064a \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0639\u064e\u0646\u0652\u0647\u064f \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u064e \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u0635\u064e\u0644\u064e\u0651\u0649 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u064e\u0651\u0645\u064e \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0631\u064e\u0631\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 \u0628\u0650\u0631\u0650\u064a\u064e\u0627\u0636\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0646\u064e\u0651\u0629\u0650 \u0641\u064e\u0627\u0631\u0652\u062a\u064e\u0639\u064f\u0648\u0627 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0631\u0650\u064a\u064e\u0627\u0636\u064f \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0646\u064e\u0651\u0629\u0650 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u062d\u0650\u0644\u064e\u0642\u064f \u0627\u0644\u0630\u0650\u0651\u0643\u0652\u0631\u0650<\/strong><\/p>\n

        Artinya; \u201cDari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,\u201dJika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.\u201d\u00a0Para sahabat bertanya,\u201dApakah taman-taman surga itu?\u201d Beliau menjawab,\u201dHalaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.\u201d\u00a0(HR Tirmidzi)<\/em><\/p>\n

        Unsur-unsur dalam rangkaian acara tradisi Rasulan tidak menunjukan gejala apapun tentang praktek heretik yang dilarang dalam Islam. Tradisi Rasulan kiranya sudah mengalami Islamisasi dalam proses yang panjang hasil dari Ijtihad <\/em>para penyebar Islam awal.<\/p>\n

        TBC dan Tradisi Rasulan<\/strong><\/h2>\n

        Fenomena unik bersinggungan dengan tradisi Rasulan yang banyak dilakukan di Kabupatan Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagaimana diketahui bahwa DIY adalah basis pengembangan dakwah \u2018Purifikasi\u2019 <\/em>ajaran Islam yang dimotori oleh Ormas Islam.<\/p>\n

        Pada era 60-80an sangat kental istilah dakwah memberantas TBC, dengan bukan merujuk pada penyakit tibber culossis. <\/em>TBC yang dimaksud adalah musuh Islam berupa Takhayul, bid\u2019ah <\/em>dan churafat <\/em>yang diklaim banyak dilakukan oleh orang Islam di Nusantara.<\/p>\n

        Acara yang dituduh sebagai bagian dari TBC adalah acara tahlilan, selamatan, kenduren<\/a>, yasinan, mitoni, selapanan <\/em>dan lain sebagainya. Acara ini secara keras ditolak karena bukan berasal dari ajaran Islam atau tidak memiliki tuntunan Rasulullah.<\/p>\n

        Uniknya Tradisi Rasulan tidak masuk dalam daftar bidikan dakwah TBC. Entah karena pengistilahan yang tidak sesuai atau kurang disukai akan tetapi fenomena ini menjadi Kontradiksi. Keunikan yang berujung kontradiksi menunjukan bahwa dalam gerakan pembasmian TBC banyak nilai berdasarkan subyektifitas.<\/em><\/p>\n

        Subyektifitas <\/em>dalam menilai sebuah tardisi beririsan dengan nilai ajaran Islam akan menimbulkan kekacauan. Penilaian atas tradisi yang lacur <\/em>sudah tidak disukai akan terus menerus dipertahankan, bukan atas alasan obyektif rasional tapi alasan like and dislike. <\/em><\/p>\n

        Penilaian terhadap tardisi yang berbalut nilai Islam harus dipahami secara mendalam jangan sampai ada kejadian pengharaman majlis Tahlil <\/em>dan penghalalan majlis Kalimah Thayyibah. <\/em>Sedangkan kedua majlis <\/em>tersebut sama persis hanya beda nama.<\/p>\n

        \u062e\u064f\u0630\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0641\u0652\u0648\u064e \u0648\u064e\u0623\u0652\u0645\u064f\u0631\u0652 \u0628\u0650\u0627\u0644\u0652\u0639\u064f\u0631\u0652\u0641\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0639\u0652\u0631\u0650\u0636\u0652 \u0639\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0627\u0647\u0650\u0644\u0650\u064a\u0646\u064e (\u0661\u0669\u0669<\/strong><\/p>\n

        Artinya; \u201cJadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf (Al-\u2018Urf), serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh\u201d (Qs. Al-A\u2019raf: 199).<\/em><\/p>\n

        Ash-shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

        PeciHitam.org – Banyak cara yang bisa dilakukan seorang Muslim untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Setidaknya mengucapkan kata \u2018Alhamdulillah\u2019 adalah sebuah ungkapan rasa syukur paling umum. Mengucapkan \u2018alhamdulillah\u2019 dalam bentuk tindakan bisa dilakukan dengan menggunakan rezeki sesuai porsi. Penggunaan rezeki karunia Allah SWT untuk hal baik tidak lain bentuk terima kasih secara aplikatif. Dengan […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":56625,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[13],"tags":[11720],"yoast_head":"\nTradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-03T12:05:41+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-06-25T12:59:44+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah\",\"datePublished\":\"2020-06-03T12:05:41+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-25T12:59:44+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\"},\"wordCount\":1016,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Tradisi Rasulan\"],\"articleSection\":[\"Islam Nusantara\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\",\"name\":\"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-03T12:05:41+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-25T12:59:44+00:00\",\"description\":\"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org","description":"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org","og_description":"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-03T12:05:41+00:00","article_modified_time":"2020-06-25T12:59:44+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah","datePublished":"2020-06-03T12:05:41+00:00","dateModified":"2020-06-25T12:59:44+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/"},"wordCount":1016,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg","keywords":["Tradisi Rasulan"],"articleSection":["Islam Nusantara"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/","name":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg","datePublished":"2020-06-03T12:05:41+00:00","dateModified":"2020-06-25T12:59:44+00:00","description":"Tradisi Rasulan umumnya terjadi pada pedesaan sebagai ungkapan rasa syukur umat islam terhadap hasil panen yang melimpah di daerah tersebut","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Tradisi-Rasulan-Cara-Para-Petani-Mensyukuri-Hasil-Bumi-yang-Melimpah-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tradisi-rasulan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Tradisi Rasulan, Cara Para Petani Mensyukuri Hasil Bumi yang Melimpah"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/56601"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=56601"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/56601\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/56625"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=56601"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=56601"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=56601"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}