Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":56725,"date":"2020-06-07T08:51:24","date_gmt":"2020-06-07T01:51:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=56725"},"modified":"2020-06-07T08:51:25","modified_gmt":"2020-06-07T01:51:25","slug":"perbedaan-karomah-dan-mukjizat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/perbedaan-karomah-dan-mukjizat\/","title":{"rendered":"Tiga Perbedaan Karomah dan Mukjizat"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Allah memberikan keistimewaan kepada orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat dan kokoh, beramal shalih dan selalu bertakwa kepada-Nya. Keistimewaan tersebut sering dikenal dengan istilah karomah. Meski sama-sama keistimewaan, karomah dan mukjizat ini memiliki perbedaan. Lantas apa perbedaan antara karomah dan mukjizat?<\/p>\n\n\n\n

Secara etimologi, karamah (\u0643\u0631\u0627\u0645\u0629\u200e<\/strong>) berarti hormat\/menghormati\/penghormatan\/pemuliaan. Sedangkan dalam terminologi ulama ilmu tauhid karomah adalah hal atau suatu kejadian yang luar biasa di luar nalar dan kemampuan manusia biasa pada umumnya yang terjadi pada diri seorang wali Allah<\/strong><\/a>.<\/p>\n\n\n\n

Di Indonesia, istilah karamah juga populer dengan sebutan “keramat”. Munculnya karamah pada diri seorang wali Allah merupakan sebuah penghormatan atau pemuliaan terhadap dirinya dan sebagai isyarat dari Allah atas diterimanya eksistensi diri seorang wali tersebut di sisi Allah. Bahasa mudahnya adalah seperti stempel atau cap legitimasi kewalian dari Allah.<\/p>\n\n\n\n

Karomah ini dijelaskan sebagaimana dalam firman-Nya surah Yunus: 62-64,<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0625\u0650\u0646\u064e\u0651 \u0623\u064e\u0648\u0652\u0644\u0650\u064a\u064e\u0627\u0621\u064e \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u0644\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0648\u0652\u0641\u064c \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0647\u064f\u0645\u0652 \u064a\u064e\u062d\u0652\u0632\u064e\u0646\u064f\u0648\u0646\u064e (62) \u0627\u0644\u064e\u0651\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0622\u064e\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0627\u0646\u064f\u0648\u0627 \u064a\u064e\u062a\u064e\u0651\u0642\u064f\u0648\u0646\u064e (63) \u0644\u064e\u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0652\u0628\u064f\u0634\u0652\u0631\u064e\u0649 \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u064a\u064e\u0627\u0629\u0650 \u0627\u0644\u062f\u064f\u0651\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0622\u064e\u062e\u0650\u0631\u064e\u0629\u0650 \u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0628\u0652\u062f\u0650\u064a\u0644\u064e \u0644\u0650\u0643\u064e\u0644\u0650\u0645\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u0648\u0652\u0632\u064f \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0638\u0650\u064a\u0645\u064f \u2013 64<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cIngatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut atas mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Makna busyra (kabar gembira) dari ayat di atas adalah segala kebaikan yang akan diterima oleh orang-orang bertakwa. Kabar gembira dapat berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh orang-orang bertakwa dalam tidurnya.<\/p>\n\n\n\n

Kabar gembira ini juga dapat berupa mukasyafah, artinya adalah terbukanya hijab sehingga mereka dapat menyaksikan hal-hal yang sifatnya gaib bagi orang kebanyakan.<\/p>\n\n\n\n

Hal itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada para wali-Nya agar tidak terganggu dalam perjalanannya menuju ma’rifatullah. Misalnya, seseorang yang membaca sholawat terhalang dari bau harum sholawatnya. Dengan begitu, orang itu tetap fokus membaca sholawat dan tidak menyombongkan diri.<\/p>\n\n\n\n

Banyak sekali pemberian-pemberian Allah kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa dengan keimanan dan ketakwaan yang hakiki. Busyra itu sendiri juga memiliki tingkatan-tingkatan sesuai kadar keimanan dan ketakwaan seseorang.<\/p>\n\n\n\n

Ada busyra yang berupa khariqun lil adah, sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar manusia dan hukum kebiasaan yang biasanya terlihat dari orang-orang yang sudah sampai pada derajat kewalian karena istiqomah mengamalkan Alquran dan Sunnah. Adapula Busyra yang berupa khariqun lil \u2018Aadah inilah yang diantaranya dinamai sebagai karomah.<\/p>\n\n\n\n

Lantas apa perbedaan antara karomah dan mukjizat? Paling tidak ada tiga perbedaan antara karomah dengan mukjizat, yaitu :<\/p>\n\n\n\n