Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":56980,"date":"2020-06-10T07:15:00","date_gmt":"2020-06-10T00:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=56980"},"modified":"2020-06-09T22:16:55","modified_gmt":"2020-06-09T15:16:55","slug":"kelebihan-pesantren","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kelebihan-pesantren\/","title":{"rendered":"Kelebihan Pesantren yang Tidak Dimiliki Lembaga Pendidikan Lain"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pesantren merupakan Lembaga Pendidikan tertua di Indonesia. Di abad ke-15 M Sunan Ampel<\/a> dan Sunan Giri<\/a> dalam mensyiarkan agama Islam juga mengandalkan pesantren sebagai basis Pendidikan Islam di Nusantara. <\/p>\n\n\n\n

Pendiriannya pun mendapatkan restu dari raja Majapahit kala itu dengan memberikan tanah yang terletak di daerah Ampel Denta dan Giri Kedaton untuk dijadikan sebagai tempat belajar agama.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian dalam perkembangannya pesantren di abad ke-18, banyak ulama Nusantara yang berhaji sekaligus memperdalam ilmu agama Islam dengan menetap disana beberapa tahun.<\/p>\n\n\n\n

Lalu sekembalinya ke Nusantara dari pengembaraannya, ulama-ulama itu mendirikan pondok pesantren untuk anak-anak pribumi yang berkeinginan belajar agama Islam. Di antara ulama nusantara yang melakukannya ialah KH. Hasyim Asy\u2019ari<\/strong><\/a> yang mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan dewasa ini, umat Islam telah mengganggap pondok pesantren sebagai model institusi pendidikan yang memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri, baik dari sisi transmisi dan internalisasi moralitas umat Islam maupun dari aspek tradisi keilmuan yang oleh Martin Van Bruinessen dinilainya sebagai salah satu tradisi agung (greattradition).<\/p>\n\n\n\n

Menurut Imam Sulaiman (2010:7), \u201cPesantren disamping menjadi sub-kultur dari bangsa Indonesia, pusat pendidikan islam, sarana Islamisasi, ia juga berfungsi sebagai agen perubahan sosial (social change agent).<\/p>\n\n\n\n

Fungsi dan peran ini tampak ketika terjadi proses perubahan di lingkungan masyarakat pedesaan, kiai dan pesantrennya memiliki posisi sentral yang mampu mendorong mereka melakukan tindakan kolektif. Sebagai lembaga pendidikan yang sudah teruji di setiap zaman, pondok pesantren mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki semua lembaga Pendidikan lain.<\/p>\n\n\n\n

Di antara kelebihan itu adalah ada keterkaitan emosional antara pesantren dan masyarakat, ada tradisi keagamaan dan kepemimpinan yang masih mengakar di masyarakat, pondok pesantren terbuka untuk pembaharuan dan yang terbaru dalam UU Pesantren yang sudah disahkan pada 2019 lalu menegaskan Pendidikan pesantren sudah muaddalah (setara) dengan Pendidikan formal pada umumnya.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini memungkinkan potensi kualitas santri-santrinya bisa melampaui para siswa di sekolah formal. Karena selain para santri belajar Ilmu agama, mereka juga dibekali dengan ilmu kewarganegaraan, ilmu Bahasa dan ketrampilan-ketrampilan yang sangat menunjang lahirnya kompetensi dan kreatifitas santri.<\/p>\n\n\n\n

Pada dasarnya, keberadaan pesantren berbeda di berbagai tempat dalam kegiatan maupun bentuknya. Meski demikian, secara umum dapat dilihat adanya pola yang sama dalam pesantren. Yang menjadi ciri khas pesantren dan sekaligus unsur-unsur pokoknya, yang membedakannya dengan lembaga pendidikan lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Beberapa karakteristik pesantren secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n