Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":57105,"date":"2020-06-11T11:33:00","date_gmt":"2020-06-11T04:33:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=57105"},"modified":"2020-06-11T09:34:45","modified_gmt":"2020-06-11T02:34:45","slug":"kisah-ulama-yang-murtad","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/","title":{"rendered":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Ada sebuah kisah kisah ulama sempat menjadi murtad yang jika diceritakan akan membuat hati kita terenyuh. Bagaimana mungkin seorang yang tekanal alim dan punya banyak murid bisa terlepas dari agamanya.<\/p>\n\n\n\n

Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani<\/strong><\/a>. Berikut kisahnya\u2026<\/p>\n\n\n\n

Alkisah ada seorang Ulama besar, ia sangat alim dan punya majelis dengan murid banyak. Suatu ketika, bertemu dengan seorang wanita muda nan cantik jelita.<\/p>\n\n\n\n

Allah kemudian menghujamkan rasa cinta yang begitu besar ulama itu kepada sang wanita. Akhirnya sang ulama berniat menikahinya.<\/p>\n\n\n\n

Ia kemudian menyelidiki latar belakang wanita itu. Ketika memastikan tempat tinggalnya, sang ulama lantas berkunjung dan bertemu dengan seorang pria paruh baya yang ternyata ayah wanita tersebut. Diutarakanlah keinginannya menikahi sang putri.<\/p>\n\n\n\n

“Boleh saja, tapi ada syaratnya,” kata ayah dari wanita itu. Syarat yang diajukan adalah melepaskan jubah dan surban. Ulama itu menuruti.<\/p>\n\n\n\n

Namun, ternyata yang dimaksud jubah dan surban adalah agamanya. Ya, wanita yang diincar ulama itu adalah non-Muslim. Ayahnya meminta ulama tersebut melepaskan Islam.<\/p>\n\n\n\n

Apa yang terjadi? Karena cintanya begitu besar sang ulama pun menuruti.. Ternyata syarat itu belum cukup. Ayah dari wanita itu minta syarat lain.<\/p>\n\n\n\n

Engkau harus mengurusi hewan ternak yang masih kecil. “Jika hewannya sudah besar, baru boleh kau nikahi anakku.” kata ayah dari wanita itu. Meski harus dengan syarat tambahan, lagi-lagi sang ulama menyetujui.<\/p>\n\n\n\n

Di lain tempat, murid-muridnya bingung lantaran sang guru tak ada di majelis. Dinanti beberapa hari tak kunjung datang. Ditanya kesana kemari tak ada yang mengetahuinya.<\/p>\n\n\n\n

Hingga datanglah kabar dari mulut ke mulut jika guru mereka berada di tempat wanita non-Muslim, mengurus ternaknya dan telah menjadi murtad.<\/p>\n\n\n\n

Muridnya lantas menyambangi. Benar saja, guru yang sebelumnya ulama besar di daerah tersebut ternyata telah berpindah agama. Lalu apa tindakan muridnya?<\/p>\n\n\n\n

Kaget? Tidak. Marah? Boro-boro. Mencaci dan menyakiti gurunya? Tidak sedikit pun cercaan dan atau tudingan yang keluar dari lisannya.<\/p>\n\n\n\n

Bertemu gurunya murid lantas itu tersenyum. Ia malah sangat gembira. “Duhai guruku, apa kabar?” sapa murid itu dengan lembut. Melihat muridnya, ulama yang telah pindah agama itu malu. Ia enggan menatap muridnya bahkan tak menyapa balik.<\/p>\n\n\n\n

“Siapa kamu? Aku tidak kenal. Pergi!” jawab sang guru. Muridnya tak pergi. Ia malah mendekat dan bersimpuh di kaki gurunya.<\/p>\n\n\n\n

Murid itu berkata; “Hari ini aku lebih mencintaimu dibanding hari-hari sebelumnya.”<\/p>\n\n\n\n

Murid itu melanjutkan: “Wahai guruku, dulu engkau mendidik kami jika Allah maha membolakbalikkan hati. Dulu engkau mendidik kami tak ada yang bisa diperbuat manusia kecuali atas izin Allah. Engkau ingatkan kami, manusia tempatnya salah dan dosa.<\/p>\n\n\n\n

Guru, hari ini apa yang kau katakan dulu telah terbukti. Hanya Allah-lah yang maha membolakbalikkan setiap hati manusia. “Kembalilah guru\u2026”<\/p>\n\n\n\n

Seperti disambar petir! Dada sang guru terguncang. Ia menangis, kembali bersyahadat dan memeluk muridnya. Ulama itu lantas, kembali ke majelis. Bertaubat membersihkan hati dan diri.<\/p>\n\n\n\n

Betapa dahsyat akhlak antara guru dan murid itu. Tak ada kemarahan, tak ada kekecewaan, tak ada caci maki, tak ada saling bantah membantah, apalagi fitnahan, dan tudingan. Aapalagi pembunuhan.<\/p>\n\n\n\n

Keduanya sama-sama menyadari manusia tempat salah dan dosa. Mereka saling mengingatkan, menyadarkan, menyentuh jiwa dan hati dengan kelembutan serta kasih sayang. Berharap datangnya hidayah dari Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n

Allah pun membalikkan hati sang ulama. Hingga akhirnya ia kembali mendidik murid-muridnya di majelisnya dulu. Masya Allah indahnya.<\/p>\n\n\n\n

Elok nian kemuliaan akhlak mereka. Alangkah bahagianya jika akhlak mereka bisa ditauladani para ulama, ustadz, dan aktivis dakwah di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Alangkah geram dan takutnya musuh-musuh Islam jika umat Islam bersatu dalam satu payung bernama: ukhuwah Islamiah.<\/p>\n\n\n\n

Namun, sebaliknya. Musuh-musuh Islam akan senang ketika melihat umat terkotak-kotak. Sesama ustadz saling klaim, saling balas bantahan, saling hujat, lalu diikuti murid-murid dan atau jamaahnya.<\/p>\n\n\n\n

Belum cukup. Bahkan kadang juga caci maki. Tudingan bidah, sesat, kafir, musyrik dilemparkan dengan entengnya: hanya lantaran beda amaliyah. Klaimnya ahli sunnah<\/a><\/strong>. Namun akhlaknya?<\/p>\n\n\n\n

Agama adalah akhlak. Begitu nilai-nilai yang ditanamkan Rasulullah Saw yang sudah sewajibnya diteladani oleh umatnya.<\/p>\n\n\n\n

Wallahua’lam bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Ada sebuah kisah kisah ulama sempat menjadi murtad yang jika diceritakan akan membuat hati kita terenyuh. Bagaimana mungkin seorang yang tekanal alim dan punya banyak murid bisa terlepas dari agamanya. Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani. Berikut kisahnya\u2026 […]<\/p>\n","protected":false},"author":46,"featured_media":57108,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[11803],"yoast_head":"\nKisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-11T04:33:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-06-11T02:34:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"575\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Lukman Hakim Hidayat\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Lukman Hakim Hidayat\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\"},\"author\":{\"name\":\"Lukman Hakim Hidayat\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ab79daccdaf39e9aa51c81b715f2fe5b\"},\"headline\":\"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya\",\"datePublished\":\"2020-06-11T04:33:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-11T02:34:45+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\"},\"wordCount\":646,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"kisah ulama yang murtad\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\",\"name\":\"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-11T04:33:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-11T02:34:45+00:00\",\"description\":\"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":575,\"caption\":\"kisah ulama yang murtad\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ab79daccdaf39e9aa51c81b715f2fe5b\",\"name\":\"Lukman Hakim Hidayat\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bcf4290e05e001b5cf2a09ba2f57e13a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bcf4290e05e001b5cf2a09ba2f57e13a?s=96&r=g\",\"caption\":\"Lukman Hakim Hidayat\"},\"description\":\"Alumni Al-Iman Islamic Boarding School Purworejo\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/lukhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org","description":"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org","og_description":"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-11T04:33:00+00:00","article_modified_time":"2020-06-11T02:34:45+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":575,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Lukman Hakim Hidayat","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Lukman Hakim Hidayat","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/"},"author":{"name":"Lukman Hakim Hidayat","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ab79daccdaf39e9aa51c81b715f2fe5b"},"headline":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya","datePublished":"2020-06-11T04:33:00+00:00","dateModified":"2020-06-11T02:34:45+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/"},"wordCount":646,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg","keywords":["kisah ulama yang murtad"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/","name":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg","datePublished":"2020-06-11T04:33:00+00:00","dateModified":"2020-06-11T02:34:45+00:00","description":"Kisah ulama yang murtad ini diceritakan oleh Syekh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan ulama besar Nusantara Syekh Nawawi al Bantani.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/kisah-ulama-yang-murtad-scaled.jpg","width":1024,"height":575,"caption":"kisah ulama yang murtad"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ulama-yang-murtad\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kisah Ulama yang Murtad dan Keluhuran Akhlak Muridnya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ab79daccdaf39e9aa51c81b715f2fe5b","name":"Lukman Hakim Hidayat","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bcf4290e05e001b5cf2a09ba2f57e13a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bcf4290e05e001b5cf2a09ba2f57e13a?s=96&r=g","caption":"Lukman Hakim Hidayat"},"description":"Alumni Al-Iman Islamic Boarding School Purworejo","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/lukhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57105"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/46"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=57105"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57105\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/57108"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=57105"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=57105"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=57105"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}