Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Di kalangan pesantren, sering kita melihat para santri sangat takzim dengan ulama (kyai atau guru). Sikap takzim mereka biasanya dengan mencium tangan guru, membungkuk ketika dihadapannya, dll. Itu semua adalah wujud akhlak seorang santri yaitu menghormati dan memuliakan ulama sebagai gurunya.<\/p>\n\n\n\n Namun, sikap tersebut kadang disalah artikan oleh orang-orang tertentu yang katanya itu adalah perbuatan syirik karena dianggap mengkultuskan ulama. Lantas benarkah menghormati dan memuliakan ulama adalah perbuatan syirik?<\/p>\n\n\n\n Memang, terlalu memuja-muja ulama, wali atau orang shaleh tidaklah baik dan juga tidak benar. Akan tetapi, menghormati atau mendoakan para ulama merupakan adab yang sangat dianjurkan oleh Islam. Disini harus dibedakan antara menghormati dan mengkultuskan, antara memuliakan dan menganggapnya suci.<\/p>\n\n\n\nBeda Menghormati dan Mengkultuskan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n