Di awal perjalanan menuju keyakinan, seorang penempuh jalan spiritual mungkin akan mengalami kesulitan, tetapi ia akan tenggelam dalam kesenangan dan kedamaian spritual pada akhir perjalanannya.<\/p>\n\n\n\n

Hatinya akan dipenuhi cahaya keyakinan yang menghilangkan keraguan dari pikiran dan menyebabkan berhembusnya angin kebahagiaan, kepuasan dan kegembiraan dalam batinnya.<\/p>\n\n\n\n

Jalan menuju yakin ini sering dipaparkan dan digambarkan oleh para sufi melalui tiga tahapan berikut:<\/p>\n\n\n\n

Ilmul Yaqin<\/em><\/h3>\n\n\n\n

Ilmul Yaqin<\/em> adalah keyakinan yang berasal dari pengetahuan, yaitu keyakinan akan semua esensi iman, terutama eksistensi dan keesaan Allah yang lahir dari bukti-bukti dan penjelasan atau melalui observasi dan kajian Wahyu Ilahiyah dan tanda-tanda Allah di alam semesta.<\/p>\n\n\n\n

Aynul Yaqin<\/em><\/h3>\n\n\n\n

Aynul Yaqin<\/em> merupakan keyakinan yang berasal dari pengamatan atau penyaksian langsung, yakni yang lahir dari penyingkapan (kasyf<\/em>) dan pembuktian (bayan<\/em>).<\/p>\n\n\n\n

Aynul yaqin <\/em>adalah terbukanya mata hati atau (bashirah<\/em>). Terbukanya mata hati ini merupakan suatu keajaiban dan misteri, serta hanya muncul karena Rahmat dari Yang Maha Pengasih.<\/p>\n\n\n\n

Ini menunjukkan derajat keyakinan yang tidak dapat dideskripsikan. Inilah anugerah Allah kepada hamba-hamba-Nya melalui rahmat-Nya Yang Tak Terhingga.<\/p>\n\n\n\n

Ketika aynul yaqin<\/em> mencapai kesempurnaan, sang hamba pun meraih derajat keindahan visi yang di dalamnya ia tidak melihat ada kekurangan.<\/p>\n\n\n\n

Pada titik ini, realitas sesuatu menjadi nyata bagi para penempuh jalan spiritual. Ia akan sampai ke maqam di mana dia berjalan dalam dunia murni Ilahiyah yang belum pernah terlihat atau terbayang atau didengar oleh telinga manusia.<\/p>\n\n\n\n

Haaqqul Yaqin<\/em><\/h3>\n\n\n\n

Haqqul Yaqin<\/em> atau keyakinan hakiki yang berasal dari pengalaman langsung, yaitu yang lahir dari penyaksian.<\/p>\n\n\n\n

Seorang sufi yang memandang dengan mata haqqul yaqin <\/em>akan melampaui semua barang buatan dan makhluk-makhluk dan melihat Tuhan tanpa bagaimana dan mengapa, serta tanpa tirai apapun.<\/p>\n\n\n\n

Keyakinan ini berasal dari pertolongan Allah dan kedekatan dengan-Nya tanpa selubung dan sebuah jalan yang istimewa.<\/p>\n\n\n\n

Dalam haqqul yaqin, ainul yaqin<\/em> tidaklah ada artinya sama sekali. Namun bagi kegelapan duniawi, ia dikatakan cahaya yang begitu terang dan memuaskan sehingga pada awalnya ia hampir tidak menyisakan ruang bagi munculnya konsepsi tentang cahaya yang lebih terang dari cahaya itu, yakni haqqul yaqin<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kajian tasawuf kali ini yang mengupas tentang tema yaqin. Mulai dari pengertian, kedudukannya bagi para perintis jalan Ilahi serta tahapan-tahapannya hingga pada tingkatan yang paling tinggi, yakni haqqul yaqin. Wallahu a’lam bisshawab.<\/strong><\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org\u2013 “Yaqin akan membawa hamba Allah kepada setiap keadaan yang luhur dan setiap tempat pemberhentian yang menakjubkan”. Demikianlah salah satu sabda Nabi Muhammad SAW perihal keyakinan. Yaqin atau keyakinan merupakan salah bahasan penting dalam Tasawuf. Karenanya, dalam tulisan ini, akan dijelaskan mengenai pengertian serta tiga tahapannya. Pengertian Yaqin Dalam hal ini, ditengahkan dua pendekatan tentang […]<\/p>\n","protected":false},"author":38,"featured_media":57596,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[11871],"yoast_head":"\n