PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Islam dengan tegas melarang pengikutnya untuk menjadikan ayat-ayat al-Qur\u2019an sebagai komoditas atau barang jualan, dalam bahasa lain komersialisasi syariat.<\/p>\n Karena menjual ayat-ayat Allah SWT tidak ada harga yang pantas membandinginya. Banyak dalil menyebutkan bahwa ibadah bagi umat Islam harganya lebih tinggi daripada dunia dan seisinya.<\/p>\n Tagline <\/em>dalil ini sekiranya menunjukan bahwa komersialisasi syariat, ayat dan ibadah tidak diperbolehkan. Walaupun tidak ada yang\u00a0 mengetahui isi hati masing-masing orang yang mengajarkan syariat, ayat dan ibadah bermotif ekonomi.<\/p>\n Dalam islam, ajaran agama adalah ranah privasi yang dijaga kerahasiaannya antara Allah SWT dan orang terkait saja. Apalagi masalah keimanan, tidak ada yang mengetahui kadar keimanan seseorang pada level tinggi atau rendah.<\/p>\n Ranah privasi dalam beragama sering terbentur dengan modernitas yang mengharuskan\u00a0 adanya eksistensi bagi pemeluknya. Pun demikian, pola dakwah dan penyebaran ajaran islam banyak menggunakan media-media yang bersentuhan dengan kapital besar.<\/p>\n Maka dalam era modern, komersialisai syariat, ayat dan ibadah sangat susah untuk dibedakan. Apakah benar lillah <\/em>atau memang atas dorongan komersil.<\/p>\n Komersialisai syariat, ayat dan ibadah pada era modern sangat kompleks untuk dibahas, karena sangat berkaitan erat dengan tuntutan zaman dan globalisasi. Jika hanya mengandalkan penyebaran syariat dan dakwah dengan media tradisional, bisa dipastikan akan terjadi kemandekan dakwah.<\/em><\/p>\n Kontekstualisasi media dakwah juga diperlukan sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai kebenaran islam. Jaring pengaman untuk tidak terjebak dalam komersialisasi syariat dan ayat dalam islam sudah ada peringatannya dalam firman Allah SWT;<\/p>\n \u0648\u064e\u0622\u0645\u0650\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0632\u064e\u0644\u0652\u062a\u064f \u0645\u064f\u0635\u064e\u062f\u0650\u0651\u0642\u064b\u0627 \u0644\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0639\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0648\u064e\u0644\u0627 \u062a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0623\u064e\u0648\u0651\u064e\u0644\u064e \u0643\u064e\u0627\u0641\u0650\u0631\u064d \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0644\u0627 \u062a\u064e\u0634\u0652\u062a\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u0650\u064a \u062b\u064e\u0645\u064e\u0646\u064b\u0627 \u0642\u064e\u0644\u0650\u064a\u0644\u0627 \u0648\u064e\u0625\u0650\u064a\u0651\u064e\u0627\u064a\u064e \u0641\u064e\u0627\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0646\u0650 (\u0664\u0661<\/strong><\/p>\n Artinya; \u201cDan berimanlah kamu kepada apa yang telah aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa\u201d (Qs. Al-Baqarah: 41)<\/em><\/p>\n Peringatan keras dari Allah SWT bahwa jangan sampai orang islam menukarkan ayat-ayatNya dengan harga rendah. Maksud harga rendah yaitu harga yang bersifat material, karena tidak ada harga yang pantas untuk menukar ayat Allah SWT dengan sesuatu apapun yang bersifat duniawi.<\/p>\n Berharganya Ilmu dan ayat-ayat Allah SWT tergambar dalam kata-kata mutiara yang diucapkan oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib;<\/p>\n \u2018Saya adalah Hamba (budak Sahaya) bagi orang yang mengajariku walau hanya 1 huruf (sampai paham)\u2019<\/em><\/p>\n kata-kata Sahabat Ali RA, menantu Rasulullah SAW tersebut sangat sesuai dengan ayat surat al-Maidah 44 sebagai berikut;<\/p>\n \u0648\u064e\u0644\u0627 \u062a\u064e\u0634\u0652\u062a\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u0650\u064a \u062b\u064e\u0645\u064e\u0646\u064b\u0627 \u0642\u064e\u0644\u0650\u064a\u0644\u0627 (\u0664\u0664<\/strong><\/p>\n Artinya; \u201cDan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit\u201d (Qs. Al-Maidah: 44)<\/em><\/p>\n Sudut pandang 2 ayat di atas dan perkataan Sahabat Ali bin Abi Thalib<\/a> menunjukan bahwa jangan sampai orang Islam mengkomersilkan syariat, ayat atau ajaran Islam. Asbabun Nuzul <\/em>ayat di atas merujuk kepada praktek yang\u00a0 dilakukan oleh pembesar Yahudi yang sering \u2018memesan\u2019 Fatwa.<\/p>\nLarangan Menjual Ayat Allah SWT<\/strong><\/h2>\n