Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":57787,"date":"2020-06-17T07:30:00","date_gmt":"2020-06-17T00:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=57787"},"modified":"2020-06-25T20:12:00","modified_gmt":"2020-06-25T13:12:00","slug":"nasionalisme-ala-rasulullah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/","title":{"rendered":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Nasionalisme di era modern saat ini menjadi nilai langka dalam diri warga Negara. Gempuran nilai-nilai globalisasi, hedonisme, individulisme merupakan salah satu faktor penyebabnya. Setidaknya nilai Nasionalisme mengalami pergeseran makna yang jauh dari harapan para pendiri bangsa.<\/p>\n

Nasionalisme adalah sebuah kesadaran dari warga negara untuk mempertahankan, mengabadikan identitas bangsa, dan mempertahankan semangat kebangsaan untuk kemajuan bangsa dan negara. Nasionalisme menjadi penting untuk menjadikan sebuah bangsa dan negara maju dan mensejahterakan warganya.<\/p>\n

Akar nilai Nasionalisme bukan hanya hasil pemikiran modern yang terjadi setelah revolusi Industri. Akan tetapi nilai ini sudah ada sejak masa-masa awal sejarah manusia, walaupun terminologi ini baru muncul setelah berdirinya negara modern.<\/p>\n

Identitas Nasionalisme adalah mencintai tanah air, kerelaan diri untuk memperjuangkan bangsanya dari penjajahan dan intimidasi. Dasar-dasar Nasionalisme sebenarnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman selama orang memahami dengan benar.<\/p>\n

Pembenturan nasionalisme dengan Islam adalah sebuah usaha untuk meraih ceruk keuntungan guna kepentingan individu ataupun golongan tertentu. Faktanya Nasionalisme ala Rasulullah SAW terekam jelas dalam riwayat-riwayat Hadits.<\/p>\n

Makkah, Tanah Air Rasulullah<\/strong><\/h2>\n

Nabi Muhammad SAW adalah orang arab Musta\u2019ribah<\/a> <\/em>yang sejak nenek moyang beliau bertempat tinggal di sebuah lembah kering bernama Bakkah <\/em>atau kemudian dikenal dengan Makkah. Kakek moyang Nabi Muhammad SAW adalah Ibrahim AS yang berasal dari Palestina.<\/p>\n

Beliau dilahirkan dari golongan bangsawan Makkah, Klan Bani Hasyim dari suku terhormat bernama Quraish. Beliau dibesarkan dikota ini sampai datang perintah Allah SWT untuk berhijrah ke Kota Yatsrib, <\/em>diutara Makkah.<\/p>\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0622\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0647\u064e\u0627\u062c\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0648\u064e\u062c\u064e\u0627\u0647\u064e\u062f\u064f\u0648\u0627 \u0641\u0650\u064a \u0633\u064e\u0628\u0650\u064a\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0623\u064f\u0648\u0644\u064e\u0626\u0650\u0643\u064e \u064a\u064e\u0631\u0652\u062c\u064f\u0648\u0646\u064e \u0631\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064c \u0631\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064c (\u0662\u0661\u0668<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cSesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang\u201d (Qs. Al-Baqarah: 218)<\/em><\/p>\n

Maka tidak heran, Nabi Muhammad SAW sangat mencintai tanah kelahiran, tanah air, tanah kelahiran beliau, Makkah. Sama halnya dengan manusia kebanyakan yang memiliki rasa cinta, rindu terhadap tanah kelahiran, Nabi Muhammad SAW juga demikian.<\/p>\n

Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk berhijrah ke Yatsrib, beliau dengan bersedih berdoa kepada Allah SWT disaksikan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq;<\/p>\n

 \u201cBetapa indahnya engkau wahai Makkah, betapa cintanya aku kepadamu. Jika bukan karena aku dikeluarkan oleh kaumku darimu, aku tidak akan meninggalkanmu selamanya, dan aku tidak akan meninggali negara selainmu.\u201d<\/em><\/p>\n

Kesedihan Rasulullah SAW meninggalkan tanah kelahirannya menjadi penanda bahwa Nabi Muhammad sangat mencintai Makkah. Kalau bukan karena perintah Allah SWT dan menghindari tindakan represif <\/em>menjurus kekerasan, pastinya Rasulullah tidak akan pindah ke Madinah.<\/p>\n

Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah karena kepentingan yang lebih besar dan membangun semangat Nasionalisme baru yaitu Kota Madinah Munawwarah. Beliau rela meninggalkan tanah kelahiran untuk berjuang juga ditujukan untuk kepentingan tanah kelahiran beliau.<\/p>\n

Perjalanan sejarah selanjutnya menunjukan bahwa Rasulullah menaklukan kota Makkah dalam peristiwa fathu makkah.<\/em> Membebaskan Makkah dari belenggu kemusyrikan dan kecongkakan kaum Musyrik yang sebelumnya \u2018mengusir\u2019 Muhammad SAW.<\/p>\n

Madinah, Pusat Perjuangan dan Nasionalisme Ala Rasulullah<\/strong><\/h2>\n

Perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW menandai perjuangan umat Islam guna membentuk sebuah basis perjuangan atau tanah air. Jika Makkah menjadi tempat kelahiran, masa kecil, masa kanak, remaja sampai membina rumah tangga denga Khadijah RA.<\/p>\n

Bahkan seluruh putra-putri Nabi (selain Ibrahim bin Muhammad) yang berasal dari Khadijah lahir di Makkah. Dan makam Istri tercinta Nabi SAW, Khadijah Al-Kubra, yang banyak membantu dakwah Rasul dibaringkan di Jannatul Ma\u2019la, Makkah.<\/em><\/p>\n

Perintah Hijrah dijalani Rasul SAW sebagai bentuk ketakwaan dan mengikuti perintah Allah SWT. Hikmah hijrahnya Nabi ke Madinah menguatkan simpul perjuangan dakwah Islam keseluruh Jazirah Arab dan sekitarnya. Kemudian hari Madinah menjadi sebuah basis perjuangan untuk menyebarkan Islam.<\/p>\n

Nabi Muhammad SAW membangun Madinah menjadi basis perjuangan adalah sebuah pertanda, ketika akan berjuang diperlukan tanah air yang kuat dan stabil. Buktinya adalah tindakan yang dilakukan Nabi merujuk pada konsolidasi Internal dan penguatan basis. Berikut penjelasannya;<\/p>\n

    \n
  1. Mendamaikan suku Aus dan Khadraj adalah tanda bahwa Nabi membuat sebuah konsolidasi internal yang kuat dan stabil. Peperangan dan permusuhan diantara keduanya didamaikan dengan mengusung Muhammad SAW sebagai penghulunya.<\/li>\n
  2. Membuat dekrit shahifah madinah<\/em> atau Piagam Madinah yang mengakomodir internal kota Madinah dan seluruh suku-suku disekitaran Madinah. Dekrit ini menjadi bukti bahwa Muhammad SAW ingin membangun tanah air sebagai pusat dakwah Islam.<\/li>\n
  3. Membangun Masjid Nabawi sebagai ruang publik untuk beriteraksi, mengajar dan menyampaikan berbagai permasalaha yang dihadapi orang para Sahabatnya. Masjid ini juga difungsikan oleh para Sahabat yang ikut Hijrah dengan Nabi tetapi tidak memiliki rumah berteduh. Golongan ini kemudian dikenal dengan nama ahlus shuffah.<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

    Simpul-simpul perjuangan ini menjadi tanda bahwa nilai Nasionalisme ala Rasulullah SAW mejadi dasar dalam membangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat. Tidak akan mungkin tanpa Nasionalisme ala Rasulullah SAW yang kuat akan tercipta sebuah komunitas Islam yang solid.<\/p>\n

    Sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga sangat mencintai Madinah sebagai tanah air tempat berjuang. Beliau menggambarkan suasana ketika Nabi SAW pulang ke Madinah;<\/p>\n

    \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0646\u064e\u0633\u064d \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0628\u0650\u064a\u064e\u0651 \u0635\u064e\u0644\u064e\u0651\u0649 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u064e\u0651\u0645\u064e \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0642\u064e\u062f\u0650\u0645\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0633\u064e\u0641\u064e\u0631\u064d \u0641\u064e\u0646\u064e\u0638\u064e\u0631\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u062c\u064f\u062f\u064f\u0631\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e\u0629\u0650 \u0623\u064e\u0648\u0652\u0636\u064e\u0639\u064e \u0646\u064e\u0627\u0642\u064e\u062a\u064e\u0647\u064f \u0648\u064e\u0625\u0650\u0646\u0652 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u062f\u064e\u0627\u0628\u064e\u0651\u0629\u064d \u062d\u064e\u0631\u064e\u0651\u0643\u064e\u0647\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u062d\u064f\u0628\u0650\u0651\u0647\u064e\u0627<\/strong><\/p>\n

    Artinya: \u201cDiriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi SAW ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (HR. Bukhari, Ibnu Hibban<\/a>, dan Tirmidzi).<\/em><\/p>\n

    Keterangan dari para muhaddits <\/em>tentang perilaku Nabi Muhammad SAW yang demikian menunjukan kecintaan beliau kepada tanah air.<\/p>\n

    \u0648\u064e\u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u062f\u0650\u064a\u062b\u0650 \u062f\u064e\u0644\u064e\u0627\u0644\u064e\u0629\u064c \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0641\u064e\u0636\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0634\u0652\u0631\u064f\u0648\u0639\u0650\u064a\u064e\u0651\u0629 \u062d\u064f\u0628\u0650\u0651 \u0627\u0644\u0648\u064e\u0637\u064e\u0646\u0650 \u0648\u0627\u0644\u062d\u064e\u0646\u0650\u064a\u0646\u0650 \u0625\u0650\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650<\/strong><\/p>\n

    Dengan jelas bahwa nilai Nasionalisme ala Rasulullah SAW bukanlah sebuah isapan jempol belaka. Karena beliau orang Arab dan mencintai 2 kota, Makkah dan Madinah. Makkah sebagai tumpah darah beliau, dan Madinah sebagai kota perjuangan dalam membangun basis perjuangan untuk dakwah Islam.<\/p>\n

    Paralel dengan pendapat dalam hadits di atas, Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Fath Al-Bari, syarah Shahih Bukhari,<\/em> dan Imam Badruddin Al-Aini  dalam kitab beliau \u2018Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari<\/em> menuliskan;<\/p>\n

    \u0648\u064e\u0641\u0650\u064a\u0647: \u062f\u064e\u0644\u064e\u0627\u0644\u064e\u0629 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0641\u064e\u0636\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e\u0629\u0650 \u0648\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0634\u0652\u0631\u064f\u0648\u0639\u0650\u064a\u064e\u0651\u0629\u0650 \u062d\u064f\u0628\u0650\u0651 \u0627\u0644\u0648\u064e\u0637\u064e\u0646\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0652\u0644\u062d\u0650\u0646\u064e\u0651\u0629\u0650 \u0625\u0650\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650<\/strong><\/p>\n

    Artinya; \u201cDi dalamnya (hadits) terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan Madinah, dan (petunjuk) atas disyari\u2019atkannya cinta tanah air dan rindu padanya.\u201d<\/em><\/p>\n

    Dalil-dalil di atas menunjukan tentang keutamaan Kota Madinah sebagai Madinatul Nabi, kota Nabi<\/em> dan menjadi petunjuk untuk mencintai tanah air. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dengan derajat marfu\u2019 <\/em>sebagai berikut;<\/p>\n

    \u0623\u062d\u0628\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0639\u0631\u0628 \u0644\u062b\u0644\u0627\u062b \u0644\u0623\u0646\u064a \u0639\u0631\u0628\u064a \u060c \u0648\u0627\u0644\u0642\u0631\u0622\u0646 \u0639\u0631\u0628\u064a \u060c \u0648\u0643\u0644\u0627\u0645 \u0623\u0647\u0644 \u0627\u0644\u062c\u0646\u0629 \u0639\u0631\u0628\u064a<\/strong><\/p>\n

    Artinya; \u201cCintailah arab karena 3 hal, Karena saya (Muhammad SAW) orang arab, karena al-Quran berbahasa arab, dan bahasa penduduk surga adalah bahasa arab.\u201d<\/em><\/p>\n

    Dalil ini jelas menunjukan kesukuan Muhammad SAW yang berasal dari Bangsa Arab, dan beliau bangga dengan Ke-Araban beliau. Konteksnya pada era negara Modern seperti ini adalah sebagai warga negara menjadi wajib untuk bela negara.<\/p>\n

    Contoh Nasionalisme ala Rasulullah SAW menjadi tanda bahwa mencintai tanah air merupakan ajaran Rasulullah yang dapat dikontekstualisasikan pada era modern.<\/p>\n

    Membela, berjuang, berkorban sebagaimana para pahlawan dahulu untuk membela tanah air tidak lain untuk memperjuangkan nilai-nilai ajaran Rasulullah SAW.<\/p>\n

    Pembentukan nilai nasionalisme dengan membuat narasi bahwa Nasionalisme adalah musuh Islam berasal dari golongan \u2018pengasong\u2019 ide politik usang. Nasionalisme ala Rasulullah SAW dengan gamblang <\/em>menjadi pegangan orang-orang Ahlussunnah wal Jamaah.<\/p>\n

    Ash-shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PeciHitam.org – Nasionalisme di era modern saat ini menjadi nilai langka dalam diri warga Negara. Gempuran nilai-nilai globalisasi, hedonisme, individulisme merupakan salah satu faktor penyebabnya. Setidaknya nilai Nasionalisme mengalami pergeseran makna yang jauh dari harapan para pendiri bangsa. Nasionalisme adalah sebuah kesadaran dari warga negara untuk mempertahankan, mengabadikan identitas bangsa, dan mempertahankan semangat kebangsaan untuk […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":57864,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[11896],"yoast_head":"\nNasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-17T00:30:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-06-25T13:12:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah\",\"datePublished\":\"2020-06-17T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-25T13:12:00+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\"},\"wordCount\":1083,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Nasionalisme Ala Rasulullah\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\",\"name\":\"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-17T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-25T13:12:00+00:00\",\"description\":\"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org","description":"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org","og_description":"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-17T00:30:00+00:00","article_modified_time":"2020-06-25T13:12:00+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah","datePublished":"2020-06-17T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-06-25T13:12:00+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/"},"wordCount":1083,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg","keywords":["Nasionalisme Ala Rasulullah"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/","name":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg","datePublished":"2020-06-17T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-06-25T13:12:00+00:00","description":"Nasionalisme ala Rasulullah SAW tergambar jelas ketika beliau berada di madinah, sehingga terbangun sebuah komunitas Islam yang solid dan kuat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Nasionalisme-Ala-Rasulullah-SAW-Riwayat-Perjuangan-Beliau-di-Madinah-1-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nasionalisme-ala-rasulullah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Nasionalisme Ala Rasulullah SAW, Riwayat Perjuangan Beliau di Madinah"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57787"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=57787"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57787\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/57864"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=57787"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=57787"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=57787"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}