Para ulama menjelaskan, ada dua alasan kenapa ‘Azazil menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Pertama, karena ‘Azazil merasa dirinya diciptakan lebih awal daripada Nabi Adam, sehingga statusnya sebagai makhluk surgawi yang tergolong lebih tua (senior).<\/p>\n\n\n\n

Alasan kedua adalah karena Adam hanya terbuat dari tanah liat, sehingga secara material lemah (hina). Adapun bahan penciptaan iblis adalah dari api yang perkasa, sehingga dari sisi ini ia merasa secara substansial kualitasnya lebih baik daripada Nabi Adam.<\/p>\n\n\n\n

Karena itu, dalam logika Iblis, mengapa harus bersujud kepada yang lebih buruk daripada dirinya.<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari segi apapun, perintah bersujud semacam itu sangat tidak fair, tidak adil, merendahkan martabat, melecehkan, dan karena itu sangat tidak masuk akal.<\/p>\n\n\n\n

Itulah sebabnya, dalam pikiran Iblis, perintah demikian sangat tidak layak untuk dipatuhi. Sebaliknya, dari sisi Tuhan, justru karena dua kesalahan itu, kualitas kepatuhan Iblis tampak jelas tak tahan uji.<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, Iblis pantas dikeluarkan dari Syurga, dikutuk dan dihukum.<\/p>\n\n\n\n

Iblis melihat Adam sepenuhnya dengan ‘mata akal’, bukan dengan ‘mata cinta’ kepada Ilahi. ‘Mata akal’ memang tidak dapat menangkap keindahan Ilahi melalui ciptaan-ciptaan-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Berbeda dengan ‘mata cinta’ yang mampu menangkap setiap keindahan Tuhan pada segala ciptaan-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Karena itu, bisa dipahami alau Iblis yang tidak bisa menangkap percikan keindahan Ilahi pada diri ciptaan Tuhan yang bernama Adam.<\/p>\n\n\n\n

Dikisahkan, di hadapan Tuhan dengan congkak, Iblis berkata, “Aku lebih baik daripada dia”, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-A’raf ayat 12.<\/p>\n\n\n\n

Menurut para ahli sufi periode akhir, ungkapan ‘Aku’ yang diucapkan Iblis tersebut sama artinya dengan ungkapan ‘Aku’ yang diucapkan Firaun, yaitu ungkapan kekafiran dan ungkapan untuk menunjukkan kesombongan dirinya yang mensejajarkan dirinya dengan ‘Aku’ yang diucapkan, seperti disebutkan dalam Surat An-Nazi’at ayat 24 berikut<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0627\u064e\u0646\u064e\u0627\u06e0 \u0631\u064e\u0628\u0651\u064f\u0643\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0652\u0627\u064e\u0639\u0652\u0644\u0670\u0649\u06d6<\/strong><\/p>\n\n\n\n

(Fir’aun) berkata, \u201cAkulah tuhanmu yang paling tinggi.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Demikianlah tulisan kali ini yang membahas seluk beluk tentang Iblis, musuh utama manusia dalam menjalani kehidupan ini. Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah dari godaan nya yang menipu.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org\u2013 Iblis, nama ini sudah tidak asing kita dengar. Sejak kecil, guru ngaji kita telah mengenal nama ini sebagai musuh manusia. Siapa dan seperti apakah Iblis yang juga sering disebut dalam Al-Qur’an ini? Pembahasan lengkap mengenai sosok yang konon tidak mau hormat kepada Nabi Adam dan merupakan makhluk pertama yang diusir dari syurga ini, dapat […]<\/p>\n","protected":false},"author":38,"featured_media":57830,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[2397],"yoast_head":"\n