PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Kata orang, \u201ckalau sudah jodoh enggak kemana!<\/em>\u201d Begitulah kiranya ungkapan yang sering diucapkan untuk melegakan hati para tuna asmara. Sebagaimana yang kita tahu, jodoh merupakan salah satu dari rahasia Allah SWT, selain rezeki dan maut.<\/p>\n Tidak ada yang tahu secara pasti, siapa, kapan dan di mana kita akan bertemu dengannya. Bisa jadi bertemu di pasar, kampus di masjid, di kantor atau tempat-tempat lain yang tidak kita duga.<\/p>\n Bisa juga terjadi ketika sudah melanglang buana kemana-mana, ternyata jodohnya ialah tetangganya di kampung halaman.<\/p>\n Meskipun jodoh ini sifatnya rahasia, namun kita bisa mengupayakan atau memperjuangkannya. Banyak dari sahabat kita yang telah lama mencari namun tak kunjung dipertemukan atau sudah dipertemukan dengan seseorang namun ternyata belum cocok.<\/p>\n Mendapatkan jodoh, menikah dan memiliki keturunan merupakan perkara yang diinginkan oleh setiap manusia. Dalam kitab kitab Qurrotul Uyun<\/em> terdapat suatu bab khusus yang membahas tentang anjuran\/perintah menikah yang terdapat dalam hadits dan atsar.<\/p>\n Seorang lelaki bernama Ukaf menghadap Rasulullah SAW, kemudian Rasul bertanya kepadanya: \u201cWahai Ukaf apakah engkau sudah menikah (punya istri)?\u201d. Ukaf menjawab, \u201cBelum\u201d.<\/p>\n Rasul bertanya lagi, \u201cApakah Engkau mempunyai budak perempuan?\u201d Ukaf menjawab, \u201c Tidak\u201d. Rasul bertanya kembali, \u201cApakah engkau orang kaya yang baik?. Ukaf menjawab, \u201cIya, saya orang kaya yang baik.<\/p>\n Nabi SAW menegaskan kepadanya: \u201cWahai Ukaf, engkau adalah teman-teman setan, jika engkau seorang Nasrani maka engkau adalah seorang pendeta di antara pendeta-pendeta mereka.<\/p>\n Sesunggunya di antara sunahku adalah menikah, dan sesungguhnya sejelek-jeleknya kalian adalah orang yang hidupnya membujang, dan sejelek-jeleknya kalian adalah yang yang matinya membujang.\u201d<\/p>\n Hadits dan atsar di atas mengingatkan kepada para jomblo, bahwa menikah adalah sunah Nabi SAW. Saking pentingnya anjuran menikah tersebut, bahkan Nabi menyebut bahwa jomblo adalah sejelek-jeleknya orang.<\/p>\n Meskipun demikian, bukan berarti harus terburu-buru menikah. Memantaskan diri, memperbaiki akhlak dan mau mengerti satu sama lain juga harus dipentingkan.<\/p>\nAnjuran Menikah Bagi Jomblo<\/strong><\/h2>\n