Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":59261,"date":"2020-06-30T09:19:11","date_gmt":"2020-06-30T02:19:11","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=59261"},"modified":"2020-07-02T08:22:03","modified_gmt":"2020-07-02T01:22:03","slug":"kisah-ummu-salamah-hingga-dinikahi-rasulullah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-salamah-hingga-dinikahi-rasulullah\/","title":{"rendered":"Kisah Ummu Salamah Hingga Dinikahi Rasulullah Saw"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org –<\/strong> Dialah Hindun binti Suhail atau yang dikenal dengan nama Ummu Salamah. Beliau dibesarkan di lingkungan bangsawan dari Suku Quraisy. Selain dikenal sebagai anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang dihormati dan disegani, dia juga sangat dikenal akan kecantikan dan kecerdasannya.<\/p>\n\n\n\n
Sehingga tak heran jika ada banyak pemuda Mekah yang ingin mempersunting Hindun, namun yang berhasil menikahinya adalah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, seorang penunggang kuda terkenal dari pahlawan-pahlawan suku Bani Quraisy yang gagah berani.<\/p>\n\n\n\n
Keduanya termasuk menjadi orang-oramg pertama yang masuk Islam. Dengan menjadi pemeluk Islam sejati, tentu Ummu Salamah dan suaminya sebisa mungkin melakukan apa yang diperintahkan dan dilarang Allah sebagai sumber ajaran agama, termasuk mendakwahkan ajaran Islam dan berjuang di jalan Allah. <\/p>\n\n\n\n
Dalam membela Islam, peran Abdullah bin Abdul Asad sangat besar. Beliau dikenal berani dalam berperang. Hingga darinya Rasulullah sangat menghargai dengan mengangkatnya sebagai wakil Rasulullah di Madinah ketika beliau pergi memimpin pasukan dalam perang Dzil Asyirah pada tahun kedua hijriah.<\/p>\n\n\n\n