Syarat seorang mujtahid <\/em>sangat ketat bukanlah bermaksud menghalangi Muslim mempelajari Islam dengan baik atau menjadikan Islam sebagai agama Eksklusif.<\/p>\n

Pun dalam era modern ada skema fit and proper test <\/em>ketika akan menduduki jabatan duniawi, kiranya menjadi keharusan memiliki kualifikasi yang mumpuni ketika akan menjadi Mujtahid <\/em>atau pemikir hukum Islam.<\/p>\n

Tingkatan Mujtahid<\/em><\/strong><\/h2>\n

Hirarkis seorang Mujtahid <\/em>tidaklah tunggal, karena ia memiliki klasifikasi berbed-beda tergantung tingkat kecerdasan dan kemampuan memahami sumber hukum Islam. 3 Ulama Syafiiyah <\/em>(Imam Syaraf an-Nawawi, Imam Suyuthi, dan Ibnu Shalah) menjelaskan tingkatan seorang mujtahid <\/em>yakni;<\/p>\n

\n
1. Al-Mujtahid Al-Mustaqil<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

   Adalah seorang Mujtahid <\/em>yang menetapkan hukum Islam (melalui Istinbath <\/em>hukum) dengan mengembangkan metodologi sendiri yang khas. Seorang dari golongan ini menggunakan kaidah Ushul Fikih <\/em>sendiri yang berbeda dari Imam lainnya. Contohnya adalah Imam Madzhab 4 (Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii, dan Imam Hanbali).<\/p>\n

   \n
   1. Al-Mujtahidul Muthlaq Ghairu Mustaqil<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

      Adalah Ulama yang memiliki kualifikasi sebagai Mujtahid <\/em>namun tidak mengembangkan paradigma atau metodologi mandiri. Ulama ini menggunakan model metodologi Imam Madzhab 4, namun memiliki corak hukum fikih sendiri.<\/p>\n

      Ulama yang masuk dalam kategori ini adalah Al-Buwaithi, Imam Munzani (menggunakan Paradigma Ushul Imam Syafii). Abu Yusuf, Muhammad, dan Zufar menggunakan paradigm Ushul Imam Hanafi.<\/p>\n

      \n
      1. Al-Mujtahidul Muqayyad <\/em>atau Mujtahid Takhrij<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

         Golongan ini adalah mujtahid <\/em>yang memiliki kualifikasi sebagai mujtahid <\/em>namun tidak beranjak dari pendapat Imam Madzhab 4. Contohnya adalah Imam Syirazi dan Imam Marwazi.<\/p>\n

         \n
         1. Mujtahid Tarjih<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

            Adalah Ulama Fikih yang secara paralel mempertahankan pendapat Imam Madzhab serta mengetahi dengan saksama bentuk-bentuk qaul Imam madzhab.<\/em><\/p>\n

            \n
            1. Mujtahid Fatwa<\/em><\/li>\n<\/ol>\n

               Ulama Fikih yang masuk golongan ini adalah Ulama yang menjaga argumentasi dalil Imam Madzhabnya, mengembangkan produk Hukum dari Ijtihad <\/em>Imam Madzhab, dan memberikan fatwa sesuai dengan Imam Madzhab. Ulama dalam golongan Mujtahid Fatwa <\/em>tidak memiliki kemampuan untuk melakukan Istidlal <\/em>atau menetapkan dalil langsung.<\/p>\n

               Kerangka tradisi Ulama yang menetapkan banyak syarat-syarat khusus dalam Ijtihad <\/em>menunjukan bahwa Islam adalah agama akademik. Tidak dibenarkan untuk memahami Islam hanya dengan belajar sebentar kemudian melakukan Istinbath <\/em>langsung.<\/p>\n

               Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

               PeciHitam.org – Mujtahid adalah segolongan Muslim yang mampu dan memiliki kualifikasi untuk menetapkan hukum langsung dari Al-Qur\u2019an dan Sunnah. Keniscayaan adanya Ijtihad sebagai akibat permasalahan dan problematika Muslim yang mengalami polarisasi sejak masa Nabi Muhammad SAW. Tentunya permasalahan yang ada pada masa Nabi SAW, Sahabat dan Tabi\u2019in sangat berbeda dengan permasalahan era modern. Oleh karenanya […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":60173,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[12188],"yoast_head":"\n