Ada beberapa hikmah di balik adanya syariat iddah bagi perempuan yang berpisah dengan suaminya baik karena perceraian atau kematian. Para ulama mencoba mencarikan beberapa hikmah itu, antara lain:<\/p>\n\n\n\n

Pertama<\/em><\/strong>,\nkepastian kosongnya Rahim.<\/p>\n\n\n\n

Masa\niddah dimaksudkan untuk bisa mengetahui adanya kehamilan atau tidak pada istri\nyang dicerai. Agar apabila terdapat bayi di dalam kandungannya, maka menjadi\njelas siapa ayah dari bayi tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Kedua<\/em><\/strong>,\nagungnya nilai sebuah pernikahan.<\/p>\n\n\n\n

Masa\nIddah akan bisa menegaskan betapa agungnya nilai sebuah perkawinan, sehingga\nselepas dari suaminya, seorang perempuan tidak bisa begitu saja menikah lagi,\nkecuali setelah melewati masa waktu tertentu.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga<\/em><\/strong>,\nmemberikan kesempatan untuk rujuk.<\/p>\n\n\n\n

Masa\nIddah memberikan kesempatan kepada suami istri untuk kembali kepada kehidupan\nrumah tangga, apabila keduanya masih melihat adanya kebaikan di dalam hal itu.<\/p>\n\n\n\n

Keempat<\/em><\/strong>,\nmenunaikan hak suami.<\/p>\n\n\n\n

Supaya\nistri yang diceraikan dapat ikut merasakan kesedihan yang dialami keluarga\nsuaminya dan juga anak-anak mereka serta menepati permintaan suami. Hal ini berlaku\napabila masa \u2018iddah tersebut dikarenakan oleh kematian suami.<\/p>\n\n\n\n

Kelima<\/em><\/strong>,\niddah perempuan hamil.<\/p>\n\n\n\n

Seorang\nperempuan yang sedang hamil, tentu tidak akan mendapatkan haidh. Sehingga apabila\nperempuan yang sedang hamil dijatuhi talak oleh suaminya, ukuran masa iddahnya\nbukan dengan haidh, melainkan sampai masa di mana dia telah melahirkan anaknya.<\/p>\n\n\n\n

Ketentuan\nini berdasarkan pada firman Allah SWT sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0623\u064f\u0648\u0652\u0644\u0627\u062a\u064f \u0627\u0644\u0623\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0627\u0644\u0650 \u0623\u064e\u062c\u064e\u0644\u064f\u0647\u064f\u0646\u064e\u0651 \u0623\u064e\u0646 \u064a\u064e\u0636\u064e\u0639\u0652\u0646\u064e \u062d\u064e\u0645\u0652\u0644\u064e\u0647\u064f\u0646\u064e\u0651<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cPerempuan-perempuan yang hamil masa iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan.\u201d (QS. Ath-Talak : 4)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Alasan lainnya dalam konteks ini ialah bahwa iddah bukan semata-mata hal yang bersifat ta\u2019aqquli seperti mengetahui bersihnya rahmi saja, tetapi juga bersifat ta\u2019abbudi atau bernilai ibadah sehingga iddah harus dijalani sampai selesai pada waktu yang telah ditentukan. Dengan pendekatan inilah yang kemudian dijadikan rujukan oleh para ulama untuk menjelasakan persoalan mengapa perempuan yang cerai meski sudah sudah diketahui rahimnya bersih sebelum masa iddahnya selesai tetap wajib menyelesaikan masa iddah sampai batas waktu yang telah ditentukan. <\/p>\n\n\n\n

Maka dapat di pahami dari pertanyaan perempuan cerai bolehkah langsung menikah? Dari keterangan serta hikmah masa iddah di atas, bisa disimpulkan bahwa perempuan yang telah bercerai tidak boleh langsung menikah dan wajib menyelesaikan masa iddahnya untuk bisa menikah lagi. Wallahua\u2019lam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kehidupan rumah tangga memang tak selalu berjalan mulus. Yang terkadang oleh hal-hal tertentu hingga menyebabkan perceraian. Normalnya orang yang pernah menjalin maghligai rumah tangga, setelah bercerai ingin segera menikah lagi jika menemukan tambatan hati lain. Namun ada masa di mana seorang perempuan tidak boleh langsung menikah setelah berpisah dengan suaminya ini disebut dengan […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":6098,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,22,1913],"tags":[3299,3297,2875,3298],"yoast_head":"\n