Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":6091,"date":"2019-08-26T10:05:13","date_gmt":"2019-08-26T03:05:13","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=6091"},"modified":"2019-08-26T19:44:03","modified_gmt":"2019-08-26T12:44:03","slug":"cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/","title":{"rendered":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Jika pasangan suami-istri bercerai dan suami tidak melakukan rujuk terhadap istrinya sampai istrinya habis menjalani masa idahnya, maka sang istri sudah menjadi orang lain yang tidak ada hubungan apa-apa dengan mantan suaminya tersebut. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?<\/p>\n\n\n\n

Sebelum membahas hal tersebut, pertama dalam Fiqih Pernikahan ada yang dinamakan dengan ba\u2019in bainunah shugra (istri bisa dinikahi lagi oleh mantan suaminya tanpa harus kawin dulu dengan laki-laki lain). Itu berlaku bagi istri yang ditalak satu atau dua.<\/p>\n\n\n\n

Allah SWT berfirman, \u201cTalak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu, boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim.\u201d (QS al-Baqarah [2]: 229).<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan, jika suami sudah tiga kali menalak istrinya, semenjak jatuh talak tiga si istri sudah menjadi orang lain bagi mantan suaminya itu. Inilah yang dinamakan talak ba\u2019in bainunah kubra.<\/p>\n\n\n\n

Dan, sang suami tidak bisa lagi rujuk atau menikah kembali dengan istrinya tersebut kecuali setelah istri menikah dengan laki-laki lain (bukan dengan niat agar halal kembali kepada suami pertamanya) dan telah berhubungan suami-istri<\/a><\/strong> dalam pernikahan tersebut, lalu terjadi perceraian antara mereka.<\/p>\n\n\n\n

Allah SWT berfirman, \u201cKemudian jika si suami menalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.\u201d (QS al-Baqarah [2]: 230).<\/p>\n\n\n\n

Nah, bagaimana jika sudah cerai tapi masih satu rumah? Jika istri sudah menjadi wanita asing bagi mantan suaminya, maka haram hukumnya bagi keduanya untuk berdua-duaan karena hukumnya sama dengan berdua-duaan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis Nabi SAW, \u201cKetahuilah! Seorang laki-laki tidak boleh bermalam di rumah perempuan janda, kecuali jika dia telah menikah, atau ada mahramnya.\u201d (HR Muslim).<\/p>\n\n\n\n

Dalam hadis lain diriwayatkan, Ibnu Abbas RA berkata, \u201cSaya mendengar Rasulullah SAW berkhutbah: \u201cJanganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan kecuali bersama mahramnya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Lalu seorang laki-laki bangkit seraya berkata, \u201cWahai Rasulullah, istriku berangkat hendak menunaikan haji sementara aku diwajibkan untuk mengikuti perang ini dan ini.\u201d Beliau bersabda, \u201cKalau begitu, kembali dan tunaikanlah haji bersama istrimu.\u201d (HR Bukhari dan Muslim).<\/p>\n\n\n\n

Dalam salah satu khutbahnya di hadapan kaum Muslim, Umar bin Khattab menyebutkan hadis dari Nabi SAW, yang di antara isinya adalah: \u201cJanganlah salah seorang di antara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya.\u201d (HR Tirmizi, al-Nasa\u2019i, Ahmad, dan Hakim).<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, segala sesuatu yang menyebabkan seorang laki-laki dapat berdua-duaan dengan wanita asing, atau melihat aurat yang tidak boleh dilihat oleh yang bukan mahramnya, meskipun itu bekas istrinya, hukumnya adalah haram.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun itu dengan tujuan untuk kebahagiaan anak-anak. Dan meskipun mereka tidak sekamar, kalau di rumah itu masih memungkinkan untuk mereka bertemu dan berdua-duaan seperti di dapur, di ruang makan, atau ketika mau ke kamar mandi, maka hukumnya adalah haram.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, jika rumah tempat tinggal mereka itu rumah yang besar, mantan istri itu tinggal di ruangan yang terpisah dengan ruangan mantan suaminya, dan dalam keseharian mereka tidak saling bertemu karena ada dapur, kamar mandi, dan kamar tidur sendiri-sendiri, dan hanya bertemu ketika ada anak-anak mereka, itu dibolehkan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Mausu\u2019ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah dijelaskan jika rumah laki-laki itu luas, dimungkinkan bagi mantan istrinya untuk tinggal di ruangan tersendiri dan antara ruangannya dan ruangan mantan suaminya tertutup dan punya segala sesuatu yang diperlukan di tiap-tiap ruangan.<\/p>\n\n\n\n

Atau jika tidak ada pintu yang terkunci di antara mereka, harus ada mahram perempuan itu yang selalu menjaganya. Jika itu tidak ada, tidak boleh dan haram hukumnya. Dan, tentu lebih baiknya tidak tinggal bersama lagi demi menjaga diri agar jangan sampai jatuh pada hal yang dilarang oleh Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

Adapun jika kebahagiaan anak yang dijadikan sebagai alasan, sepatutnya itu dipikirkan dan menjadi pertimbangan sebelum mengambil keputusan untuk bercerai, bukan setelahnya, tapi akibatnya melanggar hukum Allah SWT. Wallahu a\u2019lam<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah uraian singkat mengenai hukum yang berlaku bagi pasangan yang sudah cerai tapi masih satu rumah. Semoga bermanfaat dan dapat menambah khazanah keislaman kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Jika pasangan suami-istri bercerai dan suami tidak melakukan rujuk terhadap istrinya sampai istrinya habis menjalani masa idahnya, maka sang istri sudah menjadi orang lain yang tidak ada hubungan apa-apa dengan mantan suaminya tersebut. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama? Sebelum membahas hal tersebut, […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":6333,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,22],"tags":[3375,3003,3373,3374,3299,3371],"yoast_head":"\nCerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-26T03:05:13+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-08-26T12:44:03+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya\",\"datePublished\":\"2019-08-26T03:05:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-26T12:44:03+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\"},\"wordCount\":769,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg\",\"keywords\":[\"apa hukumnya cerai tapi masih satu rumah\",\"bercerai\",\"bercerai namun masih serumah\",\"bercerai tapi tinggal bersama\",\"cerai\",\"cerai tapi masih satu rumah\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Keluarga - Nikah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\",\"name\":\"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-26T03:05:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-26T12:44:03+00:00\",\"description\":\"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"cerai tapi masih satu rumah\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org","description":"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org","og_description":"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-26T03:05:13+00:00","article_modified_time":"2019-08-26T12:44:03+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya","datePublished":"2019-08-26T03:05:13+00:00","dateModified":"2019-08-26T12:44:03+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/"},"wordCount":769,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg","keywords":["apa hukumnya cerai tapi masih satu rumah","bercerai","bercerai namun masih serumah","bercerai tapi tinggal bersama","cerai","cerai tapi masih satu rumah"],"articleSection":["Fiqih","Keluarga - Nikah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/","name":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg","datePublished":"2019-08-26T03:05:13+00:00","dateModified":"2019-08-26T12:44:03+00:00","description":"Jika bercerai maka sang istri sudah jadi orang lain. Lalu bagaimana jika kasusnya sudah cerai tapi masih satu rumah dengan kata lain masih tinggal bersama?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/cerai-tapi-masih-satu-rumah.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"cerai tapi masih satu rumah"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/cerai-tapi-masih-satu-rumah-ini-penjelasan-hukumnya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/www.pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Cerai Tapi Masih Satu Rumah? Ini Penjelasan Hukumnya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6091"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6091"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6091\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6333"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6091"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6091"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6091"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}