Pecihitam.org<\/strong> – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 234 \u2013 Kitab Wudhu ini, Imam Bukhari memulai hadis ini dengan judul \u201cAir Liur, lngus dan yang Sepertinya di Pakaian\u201d hadis dari Anas bin Malik ini menjelaskan bahwasannya Rasulullah saw tidaklah meludah melainkan di pakaiannya sendiri. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 2 Kitab Wudhu. Halaman 368-370.<\/p>\n\n\n\n

\u062d\u064e\u062f\u064e\u0651\u062b\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0645\u064f\u062d\u064e\u0645\u064e\u0651\u062f\u064f \u0628\u0652\u0646\u064f \u064a\u064f\u0648\u0633\u064f\u0641\u064e \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u062d\u064e\u062f\u064e\u0651\u062b\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0633\u064f\u0641\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064f \u0639\u064e\u0646\u0652 \u062d\u064f\u0645\u064e\u064a\u0652\u062f\u064d \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0646\u064e\u0633\u0650 \u0628\u0652\u0646\u0650 \u0645\u064e\u0627\u0644\u0650\u0643\u064d \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0628\u064e\u0632\u064e\u0642\u064e \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0628\u0650\u064a\u064f\u0651 \u0635\u064e\u0644\u064e\u0651\u0649 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u064e\u0651\u0645\u064e \u0641\u0650\u064a \u062b\u064e\u0648\u0652\u0628\u0650\u0647\u0650 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0623\u064e\u0628\u064f\u0648 \u0639\u064e\u0628\u0652\u062f \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u0637\u064e\u0648\u064e\u0651\u0644\u064e\u0647\u064f \u0627\u0628\u0652\u0646\u064f \u0623\u064e\u0628\u0650\u064a \u0645\u064e\u0631\u0652\u064a\u064e\u0645\u064e \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0623\u064e\u062e\u0652\u0628\u064e\u0631\u064e\u0646\u064e\u0627 \u064a\u064e\u062d\u0652\u064a\u064e\u0649 \u0628\u0652\u0646\u064f \u0623\u064e\u064a\u064f\u0651\u0648\u0628\u064e \u062d\u064e\u062f\u064e\u0651\u062b\u064e\u0646\u0650\u064a \u062d\u064f\u0645\u064e\u064a\u0652\u062f\u064c \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0633\u064e\u0645\u0650\u0639\u0652\u062a\u064f \u0623\u064e\u0646\u064e\u0633\u064b\u0627 \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0628\u0650\u064a\u0650\u0651 \u0635\u064e\u0644\u064e\u0651\u0649 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u064e\u0651\u0645\u064e<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: <\/strong>Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di dalam kainnya.” Abu ‘Abdullah berkata, “Hadits ini disebutkan secara panjang lebar oleh [Ibnu Abu Maryam]. Ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Humaid] berkata, aku mendengar [Anas] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”<\/p>\n\n\n\n

Keterangan Hadis<\/strong>: <\/strong>Urwah berkata dari Al Miswar dan Marwan, ”Nabi SAW keluar pada masa Hudaibiyah, lalu beliau menyebutkan hadits yang berbunyi, ‘Tidaklah Nabi SAW mengeluarkan dahak melainkan jatuh di telapak tangan salah seorang di antara mereka lalu ia menggosok muka dan kulitnya dengannya.”<\/p>\n\n\n\n

(Di pakaian) atau badan dan lainnya. Masuknya bab ini dalam pembahasan thaharah (bersuci), karena hal-hal ini tidak merusak air (kesuciannya) jika bercampur dengannya.<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644 \u0639\u0631\u0648\u0629<\/strong> (Urwah berkata<\/em>), yakni Urwah bin Zubair. Sedangkan Marwan adalah Ibnu Al Hakam. Riwayat tanpa silsilah periwayatan ini sengaja disebutkan oleh Imam Bukhari sebagai isyarat kepada hadits panjang tentang kisah perjanjian Hudaibiyah. Nanti akan dijelaskan selengkapnya pada bab Asy-Syuruth<\/em> (syarat-syarat) melalui jalur Zuhri dari Urwah. <\/p>\n\n\n\n

Penggalan lain dari hadits panjang tersebut telah disebutkan pula oleh Imam Bukhari tanpa silsilah periwayatan sebagaimana pada bab “Mempergunakan sisa air wudhu orang lain”.<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u0630\u0643\u0631 \u0627\u0644\u062d\u062f\u064a\u062b<\/strong> (Beliau menyebutkan hadits<\/em>), maksudnya dalam hadits itu disebutkan, “Tidaklah Nabi SAW mengeluarkan dahak … ” Di sini Al Karmani kurang teliti sehingga beliau mengira bahwa lafazh, “Tidaklah Nabi SAW mengeluarkan dahak … ” adalah hadits lain, sehingga beliau beranggapan boleh bagi seorang perawi menyebutkan dua hadits dalam satu penyampaian, atau mungkin persoalan ini terjadi pada masa Hudaibiyah. Demikian perkataan Al Karmani. Andai beliau meneliti kembali tempat dimana Imam Bukhari menyebutkan hadits ini, niscaya akan tampak kebenarannya.<\/p>\n\n\n\n

Maksud disebutkannya riwayat ini adalah untuk menunjukkan sucinya air liur dan yang sepertinya. Sebagian ulama menukil adanya kesepakatan mengenai hal itu. Tetapi telah disebutkan oleh lbnu Abi Syaibah dengan silsilah periwayatan yang shahih<\/em> dari Ibrahim An\u00ad Nakha’i bahwa air liur tidaklah suci. lbnu Hazm berkata, “Telah terbukti kebenaran riwayat dari Salman Al Farisi dan Ibrahim An-Nakha’i, bahwa air liur adalah najis apabila telah terpisah dari mulut.”<\/p>\n\n\n\n

Nabi SAW merasaka kurang nyaman dengan beberapa kelakuan sahabat yang meludah ke arah kiblat, ketika beliau menyaksikan dengan kedua mata beliau sendiri, beliau membersihkannya dan kemudian berkhutbah: \u201cSesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan salat, maka pada dasarnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya, Tuhannya saat itu berada diantara dia dan arah kiblat, maka janganlah kalian meludah ke arah kiblat. Akan tetapi ke arah kiri atau di bawah kakinya.\u201d Setelah itu Nabi SAW mengambil ujung selendangnya dan meludah lalu membersihkannya dengan mengelapnya dengan ujung selendangnya yang lain, kemudian beliau mengatakan, \u201catau kalian juga bisa melakukan sebagaimana yang saya lakukan.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Dijelaskan bahwa meludah ke kiri atau ke bawah kaki dapat dilakukan ketika berada di tempat selain masjid, adapun jika ia berada di masjid maka seyogyanya ia melakukannya di atas pakaiannya sendiri.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 234 \u2013 Kitab Wudhu ini, Imam Bukhari memulai hadis ini dengan judul \u201cAir Liur, lngus dan yang Sepertinya di Pakaian\u201d hadis dari Anas bin Malik ini menjelaskan bahwasannya Rasulullah saw tidaklah meludah melainkan di pakaiannya sendiri. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 2 Kitab Wudhu. […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":61538,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3665],"tags":[],"yoast_head":"\n