Melihat\u00a0 secara sepintas sikap Gus Dur memang tidak ada benarnya sama sekali. Bagaimana mungkin seorang Muslim masuk kedalam Rumah Ibadah Non-Muslim dan memberikan Khotbah kepada mereka.<\/p>\n

Tuduhan keras dari golongan salafi wahabi <\/em>bahkan oleh para Kiai dengan mengatakan Gus Dur sebagai orang Murtad, Fasik <\/em>bahkan Kafir.<\/em><\/p>\n

Bahwa jika tidak ada dakwah yang sampai kepada orang Muslim yang bekerja di Gereja, siapa yang bertanggung jawab untuk itu? Dan Rasulullah SAW sendiri mengingatkan untuk selalu menjaga, merawat dan memupuk keimanan. Imam Thabrani dan Imam al-Hakim meriwayatkan;<\/p>\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0625\u0650\u064a\u0652\u0645\u064e\u0627\u0646\u064e \u0644\u064e\u064a\u064e\u062e\u0652\u0644\u064f\u0642\u064f \u0641\u0650\u064a \u062c\u064e\u0648\u0652\u0641\u0650 \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u0650\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0643\u064e\u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u062e\u0652\u0644\u064f\u0642\u064f \u0627\u0644\u062b\u0651\u064e\u0648\u0652\u0628\u064f\u060c \u0641\u064e\u0627\u0633\u0652\u0623\u064e\u0644\u064f\u0648\u0652\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064f\u062c\u064e\u062f\u0651\u0650\u062f\u064e \u0627\u0644\u0625\u0650\u064a\u0652\u0645\u064e\u0627\u0646\u064e \u0641\u0650\u064a \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0652\u0628\u0650\u0643\u064f\u0645\u0652<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cSesungguhnya iman benar-benar bisa menjadi usang di dalam tubuh seseorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka memohonlah kepada Allah supaya memperbarui iman di hati kalian!\u201d<\/em> (HR. al-Hakim)<\/em><\/p>\n

Selayaknya baju, Iman juga akan menjadi Usang jika tidak dirawat, dijaga dan diperbaharui dengan dakwah. Alasan utama Gus Dur memasuki Gereja adalah dengan tujuan memperbaharui keimanan, merawat dan menjaga mereka agar tetap Islam.<\/p>\n

Peran berat Gus Dur mengambil peran \u2018Mau Kotor Bajunya\u2019, memasang badannya untuk dicaci maki, dilecehkan dan tertuduh sebagai munafik, muted <\/em>dan kafir <\/em>tidak menjadi soal.<\/p>\n

Karena kepentingan Gus Dur adalah untuk menjaga Tauhid, Akidah <\/em>orang Islam yang hidup dan bekerja di gereja. Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur, tokoh intelektual yang selalu konsisten dalam memperjuangankan keadilan, pluralitas dan kesetaraan tanpa meninggalkan nilai Islam. Meskipun bagi para pembenci dan orang yang tidak memahami alur pemikirannya, beliau selalu tertuduh sebagai munafik, murtad dan sebagainya. Selepas menjadi Presiden, secara berkala beliau sering keluar masuk gereja untuk memberikan ceramah […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":61753,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[762],"yoast_head":"\n