Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":6313,"date":"2019-08-26T18:12:07","date_gmt":"2019-08-26T11:12:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=6313"},"modified":"2019-08-26T18:12:08","modified_gmt":"2019-08-26T11:12:08","slug":"apa-hukumnya-rambut-disemir-hitam-ini-penjelasan-ulama","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/apa-hukumnya-rambut-disemir-hitam-ini-penjelasan-ulama\/","title":{"rendered":"Apa Hukumnya Rambut Disemir Hitam? Ini Penjelasan Ulama"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Perbedaan pendapat terkait apa hukumnya rambut disemir hitam menepis anggapan bahwa para ulama telah bersepakat soal hukumnya. Persoalan semir rambut memang agak sedikit klise. Hal itu telah banyak dikupas di berbagai literatur fikih ataupun fatwa para ulama. Jika warna semir yang digunakan bukan hitam, kata Prof Abdul Jawwad Khalaf dalam bukunya berjudul as-Syi’ru wa-Ahkamuhu fi al-Fiqh al-Islami<\/em>, ulama sepakat hukumnya boleh.<\/p>\n\n\n\n

Semir itu, biasanya sering dipakai untuk\nmenutupi uban yang bermunculan di kepala. Untuk semir berwarna hitam, para\nulama ternyata berbeda pendapat. Fakta ini, menurutnya, sekaligus menepis\npandangan bahwa para ulama bersepakat bahwa semir hitam untuk rambut hukumnya\nharam.<\/p>\n\n\n\n

Perbedaan pendapat tersebut juga berlaku bagi\nMuslimah. Menurut sebagian ulama yang bermadzhab Syafii, hukum semir hitam\nuntuk rambut adalah haram. Opsi ini merupakan pandangan Imam an-Nawawi dan\nal-Mawardi. Larangan ini berlaku baik untuk kaum laki-laki maupun perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Kalangan ini menggunakan dalil diantaranya hadis Jabir bin Abdullah terkait kisah Abu Qahafah.<\/em> Dalam hadis itu, Rasulullah memberikan izin untuk semir rambut segala warna kecuali hitam. Mereka juga menggunakan dalil riwayat Ibn Abbas tentang sanksi bagi mereka yang menyemir hitam rambut. <\/p>\n\n\n\n

Kelompok kedua berpandangan bahwasannya hukum menyemir rambut menjadi hitam hukumnya makruh. Opsi ini digunakan oleh ulama mazhab Hanbali, sebagian ulama bermazhab Syafi\u2018i, dan sebagian besar mazhab Hanafi. Hukum yang sama juga berlaku bagi perempuan yang menyemir hitam rambut mereka. Ini ditegaskan dalam mazhab Hanafi.<\/p>\n\n\n\n

Suatu saat, Imam Ahmad (Hanbali\/ Hanabilah) pernah\nditanya pendapatnya perihal semir hitam rambut bagi Muslimah. Ia menjawab,\n\u201cSaya berpendapat, makruh,\u201d katanya. Imam Malik juga menegaskan, dirinya\nlebih cenderung memilih pendapat makruh untuk semir hitam rambut. Sebagian kalangan memberikan dispensasi bila\nsemir itu dilakukan oleh istri atas perintah dan izin suami. Pandangan ini\ndirujuk oleh Ishaq bin Rahawaih dan al-Halimy.<\/p>\n\n\n\n

Pendapat yang ketiga menyatakan, hukum semir rambut bagi perempuan\nboleh secara mutlak. Qadi<\/em> ‘Iyadh menyandarkan pilihan ini\nke sejumlah sahabat dan tabiin. Ada beberapa sahabat dan tabiin yang\nmelakukannya. Ini seperti yang ditempuh oleh Usman bin\nAffan, Hasan dan Husain, Aqbah bin Amir, Ibnu\nSirin, dan Abu Burdah. <\/p>\n\n\n\n

Ibnu Abi Ashim memilih opsi memperbolehkannya, seperti dalam\nkitabnya al-Khadhab<\/em>. Ia mengutip riwayat\ndari az-Zuhri yang mengisahkan bahwa para sahabat dan tabiin kerap\nmenyemir hitam rambut mereka.<\/p>\n\n\n\n

Jadi apa hukumnya rambut disemir hitam? Singkatnya, menggunakan semir hitam rambut dalam pandangan Imam Mazhab adalah:<\/p>\n\n\n\n