Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":63130,"date":"2020-07-27T21:35:21","date_gmt":"2020-07-27T14:35:21","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=63130"},"modified":"2020-07-27T21:50:37","modified_gmt":"2020-07-27T14:50:37","slug":"sebab-kemuliaan-manusia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/sebab-kemuliaan-manusia\/","title":{"rendered":"Inilah 7 Sebab Kemuliaan Manusia Berdasarkan Al-Quran"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Alquran menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan Tuhan, sebagai khalifahNya di muka bumi, serta sebagai makhluk yang semi-samawi dan semi duniawi, yang dalam dirinya ditanamkan sifat mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung jawab terhadap dirinya maupun alam semesta, serta karunia keunggul an atas alam semesta, langit dan bumi.<\/p>\n

Manusia dipusakai dengan kecenderungan ke arah kebaikan maupun kejahatan. Keberadaan manusia dimulai dari kelemahan dan ketidak mampuan yang kemudian bergerak ke arah kekuatan.<\/p>\n

Akan tetapi, hal itu tidak akan menghapuskan kegelisahan, kecuali manusia dekat dengan Tuhan dan mengingatNya.<\/p>\n

Sebab Kemuliaan Manusia<\/strong><\/h2>\n

Kapasitas manusia tidak terbatas, baik dalam kemampuan belajar maupun dalam penerapan ilmu. Manusia memiliki suatu keluhuran dan martabat naluriah. Motivasi dan pendorong manusia, dalam banyak hal, tidak bersifat ke bendaan.<\/p>\n

Manusia dapat leluasa memanfaatkan rahmat dan karunia yang dilim pahkan kepada dirinya, namun pada saat yang sama, manusia harus menunaikan kewajiban kepada Tuhan.<\/p>\n

Bilamana manusia menjalankan kewajibannya kepada Allah, ia akan tetap dalam statusnya sebagai makhluk yang mulia, khalifah, dan fithrah.<\/p>\n

Sebaliknya, jika manusia mulai meninggalkan tuntunan Allah, seraya berbuat menurut hawa nafsunya sendiri, maka ibarat lalu lintas kendaraan yang bergerak tanpa rambu rambu, traffic lights maupun zebra cross.<\/p>\n

Artinya hidup manusia menjadi tak terkendali dan bisa menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan di sekitamya. Pada saat itu perilakunya menjadi cemoohan, dan martabat kemanusiannya menjadi turun.<\/p>\n

Secara lebih rinci, sebab-sebab kemuliaan manusia itu adalah:<\/p>\n