Hakikat orang meninggal memang secara dzahir tidak bisa beramal sebagaimana orang yang masih hidup. Namun jasa, karya, dan peran orang Shaleh serta para Walisongo tidak lekang dimakan oleh zaman.<\/p>\n

Maklum kiranya bahwa Makam Walisongo dan orang Shaleh menjadi perantara untuk menghidupi para penjual makanan, souvenir, <\/em>oleh-oleh dan jasa travel.<\/em><\/p>\n

Semuanya berkat peran dan jasa para Wali dan orang\u00a0 shaleh selama hidupnya, yang terus mengalir bahkan setelah kematian mereka. Catatan fakta bahwa Makam KH Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah.<\/p>\n

Bahkan makam beliau yang terletak di Jombang menyumbangkan APBD Kabupaten Jombang sebesar 340 Juta Rupiah hanya dari retribusi parkirnya saja.<\/p>\n

Belum pedagang, biro travel, kotak infak makam yang\u00a0 pastinya akan sangat banyak jika diakumulasikan dengan angka-angka. Bahwa beliau meninggal pada tahun 2009 masih mampu memberikan manfaat tidak langsung kepada orang disekelilingnya.<\/p>\n

Bahkan kepada mereka yang kurang suka atau membenci tradisi ziarah Makam orang Shaleh tetap mendapat manfaat baik langsung atau tidak. Sebuah riwayat mengatakan dituliskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur\u2019an Al-\u2018Adzim;<\/p>\n

\u201cUmar (semoga Allah berkenan dengan dia) bertanya: \u2018Di mana bahwa anak muda yang sering datang ke Masjid untuk beribadah? \u201cMereka menjawab: \u201cDia meninggal dan kami menguburkannya \u2018Umar (semoga Allah berkenan dengan dia) pergi ke kuburnya dan memanggilnya dan membacakan ayat dari Al-Qur\u2019an:\u201d. Tapi bagi orang yang ketakutan untuk berdiri di hadapan Tuhannya ada dua surga \u2018(Sura al-Rahman, 46) pemuda menjawab dari kuburnya\u2019 Sesungguhnya Allah telah memberi saya dua surga \u2018<\/em><\/p>\n

Tafsir tersebut dengan jelas bahwa orang shaleh <\/em>masih dapat menjawab pertanyaan orang yang hidup. Dan secara tidak langsung, hakikat kematian orang shaleh adalah tidak benar-benar meninggal dunia.<\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Peran Jasa syuhada dan orang\u2014orang penyebar Islam masa lalu sampai sekarang masih bisa menjadi wasilah banyak kebaikan. Sebagai contoh sederhana adalah situs makam Walisongo yang pada masa Normal ratusan bahkan ribuan Muslim memanjatkan doa dipusaranya. Paralel dengan banyaknya peziarah yang mengunjungi, maka kegiatan ekonomi juga berputar disekeliling makam orang-orang shaleh tersebut. Anggapan bahwa […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":63212,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[16],"tags":[12595],"yoast_head":"\n