Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":63982,"date":"2020-08-07T05:45:00","date_gmt":"2020-08-06T22:45:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=63982"},"modified":"2020-08-07T19:56:07","modified_gmt":"2020-08-07T12:56:07","slug":"pembolehan-hukum-mastrubasi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/","title":{"rendered":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong>Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar ulama mengharamkan perbuatan tersebut dengan alasan bahwa perbuatan masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 termasuk dalam perbuatan yang tidak terpuji dan tidak sesuai akhlakul karimah.<\/p>\n

Sehingga hampir sebagian besar ulama menganggap bahwa perbuatan masturbasi ini sebagai perbuatan yang dicela oleh Islam. Sebagai salah satu tokoh ulama madzhab yang mengharamkan dan mencela perbuatan masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 ini adalah Imam asy-Syafi\u2019i.<\/p>\n

Namun berbeda dengan Ibnu Hazm, Ibnu Hazm memiliki analisis tersendiri atas penghukuman mastrubasi. Berikut penjelasannya!<\/p>\n

Pendapat Ibn Hazm\u00a0 Tentang Masturbasi\/ Onani<\/h2>\n

Ibn Hazm mengatakan bahwa onani\/ masturbasi itu hukumnya makruh dan tidak berdosa [la Itsma fihi<\/em>]. Akan tetapi, menurutnya onani \/ masturbasi dapat diharamkan karena merusak etika dan budi luhur yang terpuji.<\/p>\n

Ibn Hazm mengambil argumentasi hukum dengan satu pernyataan bahwa orang yang menyentuh kemaluannya sendiri dengan tangan kirinya diperbolehkan dengan ijm\u0101\u2019<\/em> (kesepakatan semua ulama).<\/p>\n

Dengan pertimbangan itu maka tidak ada tambahan dari hukum mub\u0101h<\/em> tersebut, kecuali adanya kesengajaan mengeluarkan sperma [at-Ta\u2019ammud li Nuzul al-Maniy<\/em>] sewaktu melakukan masturbasi. Perbuatan ini sama sekali tidak dapat diharamkan. Karena dalam al-Qur\u2019an Allah berfirman:<\/p>\n

…\u0648\u0642\u062f \u0641\u0635\u0644 \u0644\u0643\u0645 \u0645\u0627\u062d\u0631\u0645 \u0639\u0644\u064a\u0643\u0645…<\/strong><\/p>\n

\u201c\u2026Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkannya atasmu\u2026\u201d<\/em> Qs al-An\u2019am:119<\/p>\n

Sebagaimana diriwayatkan juga oleh Atho\u2019, yaitu madzhab Ibnu Hazm yang memakruhkan perbuatan onani\/ masturbasi. Ibnu Hazm berkata:<\/p>\n

Bahwa orang laki-laki dan perempuan yang menyentuh alat vital masing-masing, menurut ijma\u2019 para ulama, hukumnya boleh (mubah). Maka perbuatan onani\/ masturbasi tersebut tidak ada hukum yang mengharamkannya, sebagaiman firman Allah SWT dalam ayat di atas.<\/p>\n

Dan karena Allah tidak menjelaskan bahwa perbuatan onani\/ masturbasi sebagai hal yang haram, maka perbuatan itu merupakan\/ termasuk yang dibolehkan. Firman-Nya:<\/p>\n

\u0647\u0648\u0627\u0644\u0630\u0649 \u062e\u0644\u0642 \u0644\u0643\u0645 \u0645\u0627\u0641\u0649 \u0627\u0644\u0627\u0631\u0636 \u062c\u0645\u064a\u0639\u0627\u00a0<\/strong><\/p>\n

\u201c\u2026Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu\u201d<\/em> Qs Al Baqarah:29<\/p>\n

Akan tetapi, walaupun berdasarkan ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa perbuatan onani\/ masturbasi tidak haram, kita tetap membencinya, mengingat perbuatan itu tidak terpuji dan tidak tergolong akhlakul karimah.<\/p>\n

Sementara jika kita menelitinya maka tidak ditemukan satu keterangan pun dari firman Allah yang menerangkan keharaman masturbasi itu. Logikanya, bila demikian, maka masturbasi atau onani diperbolehkan, sebagaimana penegasan umum Allah bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini memang telah diperuntukkan manusia.<\/p>\n

Khalaqa lakum m<\/em>\u0101 fiy al-ardhi jami\u2019a<\/em>. Meski begitu, masturbasi dihukumkan Makruh<\/em> karena tidak termasuk ke dalam perbuatan yang terpuji.<\/p>\n

Jelasnya, bukan perbuatan yang mencerminkan al-Akhl\u0101q al-Karimah<\/em>. Abdurrahman al-Jaziry menyebutnya sebagai telah keluar dari fitrah kemanusiaan [al-Fitrah al-Ins<\/em>\u0101niyyah<\/em>].<\/p>\n

Nalar Pembolehan Onani Ibnu Hazm<\/h2>\n

Ibn Hazm memandang perbuatan masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 bukan merupakan perbuatan yang diharamkan. Karena dalam al-Qur\u2019an tidak ada yang jelas-jelas menyatakan tentang keharaman masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 ini.<\/p>\n

Ibn Hazm mengatakan bahwa onani\/ masturbasi itu hukumnya makruh dan tidak berdosa [l\u0101 Itsma fihi<\/em>]. Akan tetapi, menurutnya onani\/ masturbasi dapat diharamkan karena merusak etika dan budi luhur yang terpuji.<\/p>\n

Ibn Hazm mengambil argumentasi hukum dengan satu pernyataan bahwa orang yang menyentuh kemaluannya sendiri dengan tangan kirinya diperbolehkan dengan ijm\u0101\u2019<\/em> (kesepakatan semua ulama).<\/p>\n

Dengan pertimbangan itu maka tidak ada tambahan dari hukum mubah<\/em> tersebut, kecuali adanya kesengajaan mengeluarkan sperma [at-Ta\u2019ammud li Nuzul al-Maniy<\/em>] sewaktu melakukan masturbasi. Perbuatan ini sama sekali tidak dapat diharamkan. Karena dalam al-Qur\u2019an Allah berfirman:<\/p>\n

…\u0648\u0642\u062f \u0641\u0635\u0644 \u0644\u0643\u0645 \u0645\u0627\u062d\u0631\u0645 \u0639\u0644\u064a\u0643\u0645…<\/strong><\/p>\n

\u201c\u2026Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkannya atasmu\u2026\u201d<\/em> Qs al-An\u2019am:119<\/p>\n

Dengan demikian masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 pada dasarnya bukan merupakan jalan normal dalam pemenuhan nafsu syahwat, dan dengan mempertimbangkan bahwa masturbasi atau onani\/ istimna\u2019 bisa mendatangkan kerugian bagi pelakunya bila dibiasakan maka hukum asal masturbasi atau onani lebih condong kepada hukum makruh.<\/p>\n

Jika telah nyata menunjukkan kecenderungan bahwa masturbasi atau onani merusak pelakunya \u2013 atas dasar hadits Nabi yang melarang setiap perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain \u2013 maka masturbasi atau onani hukumnya bisa menjadi haram.<\/p>\n

Sedangkan masturbasi atau onani yang dilakukan guna menghindari perbuatann zina bisa menjadi mubah dan dibolehkan, sebagaimana firman Allah SWT. dalam al-Qur\u2019an:<\/p>\n

\u0627\u0646 \u062a\u062c\u062a\u0646\u0628\u0648\u0627 \u0643\u0628\u0626\u0631 \u0645\u0627 \u062a\u0646\u0647\u0648\u0646 \u0639\u0646\u0647 \u0646\u0643\u0641\u0631 \u0639\u0646\u0643\u0645 \u0633\u064a\u0627\u062a\u0643\u0645 \u0648 \u0646\u062f\u062e\u0644\u0643\u0645 \u0645\u062f\u062e\u0644\u0627 \u0643\u0631\u064a\u0645\u0627<\/strong><\/p>\n

\u201cJika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)\u201d<\/em>. Q.S. an-Nisa\u2019 : 31.<\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org –Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar ulama mengharamkan perbuatan tersebut dengan alasan bahwa perbuatan masturbasi\/ onani\/ istimna\u2019 termasuk dalam perbuatan yang tidak terpuji dan tidak sesuai akhlakul karimah. Sehingga hampir sebagian besar ulama menganggap bahwa perbuatan masturbasi ini sebagai perbuatan yang dicela oleh […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":63993,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[12698],"yoast_head":"\nBegini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-08-06T22:45:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-08-07T12:56:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm\",\"datePublished\":\"2020-08-06T22:45:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-07T12:56:07+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\"},\"wordCount\":670,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg\",\"keywords\":[\"Pembolehan Hukum Mastrubasi\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\",\"name\":\"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg\",\"datePublished\":\"2020-08-06T22:45:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-07T12:56:07+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Begini Nalar Pembolehan Hukum Mastrubasi Versi Ibnu Hazm\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-08-06T22:45:00+00:00","article_modified_time":"2020-08-07T12:56:07+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm","datePublished":"2020-08-06T22:45:00+00:00","dateModified":"2020-08-07T12:56:07+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/"},"wordCount":670,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg","keywords":["Pembolehan Hukum Mastrubasi"],"articleSection":["Fiqih"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/","name":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg","datePublished":"2020-08-06T22:45:00+00:00","dateModified":"2020-08-07T12:56:07+00:00","description":"PeciHitam.org -Perbuatan masturbasi dalam pandangan para ulama, memunculkan berbagai pendapat yang menimbulkan perbedaan hukum. Akan tetapi sebagian besar","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Begini-Nalar-Pembolehan-Hukum-Mastrubasi-Versi-Ibnu-Hazm.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Mastrubasi Versi Ibnu Hazm"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/pembolehan-hukum-mastrubasi\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Begini Nalar Pembolehan Hukum Masturbasi Versi Ibnu Hazm"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63982"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=63982"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/63982\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/63993"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=63982"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=63982"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=63982"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}