Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Salah satu peristiwa besar yang menyayat hati di bulan Muharam adalah tragedi Karbala<\/a> dengan syahidnya Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah Saw oleh pasukan Yazid bin Muawiyah yang dikomando oleh Abdullah bin ziyad.<\/p>\n\n\n\n Atas tragedi ini sebagian orang kemudian sangat membeci dan melaknat siapa saja yang terlibat dalam pembataian tersebut, terutama pada Yazid bin Muawiyah dan bala tentaranya. Namun ternyata ini kemudian menjadi kontroversi, ada yang setuju untuk membenci dan melaknat Yazid bin Muawiyah dan ada yang tidak setuju.<\/p>\n\n\n\n Lantas sebagai seorang Muslim, bagaimana sebaiknya sikap kita?<\/p>\n\n\n\n Imam Ar-Ramli pernah ditanya apakah boleh melaknat Yazid Bin Muawiyah, karena ia telah membunuh Sayyidina Husein Bin Ali Bin Abi Thalib cucu Rasulullah SAW? Dan juga tentang Abdurrahman bin Muljam yang telah membunuh Ali bin Abi Thalib, bolehkah melaknatnya?<\/p>\n\n\n\n Beliau menjawab bahwa tidak boleh hukumnya, melaknat Yazid Bin Muawiyah, seperti yang dijelaskan segolongan ulama, diantaranya pengarang kitab \u201cAl- Khulashah\u201d. Hal ini dikarenakan Rasulullah Saw melarang melaknat orang-orang yang mendirikan shalat dan masih tergolong ahli kiblat. (Fatawa Ar Ramli, Juz 4 hlm. 335)<\/p>\n\n\n\n Selain itu kita juga dilarang melaknat sosok tertentu apalagi yang sudah meninggal. Rasulullah Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n \ufedf\u064e\ufe8e \ufe97\u064e\ufeb4\u064f\ufe92\u0651\u064f\ufeee\ufe8d \ufe8d\ufedf\u0652\ufe84\u064e\ufee3\u0652\ufeee\u064e\ufe8d\ufe95\u064e \ufed3\u064e\ufe88\u0650\ufee7\u0651\u064e\ufeec\u064f\ufee2\u0652 \ufed7\u064e\ufeaa\u0652 \ufe83\u064e\ufed3\u0652\ufec0\u064e\ufeee\u0652\ufe8d \ufe87\u0650\ufedf\u064e\ufef0 \ufee3\u064e\ufe8e \ufed7\u064e\ufeaa\u0651\u064e\ufee3\u064f\ufeee\ufe8d<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cJanganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal dunia, karena mereka telah mendapatkan apa yang sudah mereka perbuat.\u201d (HR. Bukhari).<\/em><\/p>\n\n\n\n Imam Al-Ghazali dalam kitabnya \u201cAl-Anwar\u201d menyebutkan: \u201cTidak boleh melaknat Yazid bin Mu\u2019awiyah karena dia termasuk orang-orang Islam. Jika dikehendaki, Allah akan mengampuninya, atau akan menyiksanya.\u201d<\/p>\n\n\n\n Jika kita kaji lebih dalam lagi tentang peristiwa karbala, tidak ada satupun keterangan yang jelas apakah Yazid benar-benar membunuh Sayyidina Husein ataupun memerintahkannya.<\/p>\n\n\n\n Imam Ghazali dan Al Mutawali menyatakan bahwa yang menusuk Sayyidina Husein ialah Sinnan bin Abi Anas, kemudian merebahkannya. Khauli bin Yazin bin Himyar sudah siap untuk memotong kepala Sayyidina Husein, namun tanganya gemetar. Syibl bin Yazid saudara Khauli turun tangan dan memotong kepala Husein, lalu menyerahkannya kepada Khauli. (Fatawa Ar Ramli, Juz 4 hlm. 335)<\/p>\n\n\n\n Saat berita terbunuhnya Sayyidina Husein sampai kepada Yazid, suara tangis pun bergemuruh memenuhi rumahnya. Yazid ikut meneteskan air mata dan menampakkan kesedihan yang mendalam atas peristiwa ini<\/p>\n\n\n\n Ia pun tidak pernah menawan satu pun wanita dari keluarga Sayyidina Husein, justru sebaliknya Yazid sangat menghormati keluarga Husein, membebaskan dan mengembalikan mereka ke Madinah.<\/p>\n\n\n\n