Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":64499,"date":"2020-08-10T11:00:00","date_gmt":"2020-08-10T04:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=64499"},"modified":"2020-08-12T21:19:26","modified_gmt":"2020-08-12T14:19:26","slug":"teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/","title":{"rendered":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan tasawuf.<\/p>\n

Dengan orientasi tersebut, pada umumnya orang akan berpikir nuansa tafsir yang dimunculkan kalangan tradisional ini adalah sufistik praktis. Tafsir ilmi yang sering dihubung-hubungkan degan Muhammad Abduh dan diletakkan dalam domain kelompok modernis\u00a0 tidak menjadi corak tafsir produksi kalangan tradisionalis.<\/p>\n

Kemunculan nuansa ilmi dalam tafsir yang ditulis oleh ulama tradisionalis, dalam hal ini al-Ibriz, oleh karena itu, menjadi menarik untuk dibahas.<\/p>\n

Beberapa poin penafsiran di dalamnya setidaknya memiliki arah pembahasan yang dekat dengan tafsir ilmi. Salah satunya adalah ketika Kiai Bisri menafsirkan 41:11:<\/p>\n

\u062b\u064f\u0645\u0651\u064e \u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u0648\u064e\u0649 \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0648\u064e\u0647\u0650\u064a\u064e \u062f\u064f\u062e\u064e\u0627\u0646\u064c \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0644\u064e\u0647\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0644\u0650\u0644\u0652\u0623\u064e\u0631\u0652\u0636\u0650 \u0627\u0626\u0652\u062a\u0650\u064a\u064e\u0627 \u0637\u064e\u0648\u0652\u0639\u064b\u0627 \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0643\u064e\u0631\u0652\u0647\u064b\u0627 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e\u062a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0637\u064e\u0627\u0626\u0650\u0639\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n

\u201cnuli Allah Ta\u2019ala ngersaake marang nitahake langit, langit iku (asal mulane naming) kelu\u2019, nuli Allah Ta\u2019ala dawuh marang langit lan marang bumi, sira sak keloron tekanana marang kersa ingsun, embangun turut, ora kapeksa. Langit lan Bumi matur inggal: \u2018dalem kekalih mesti dumugi serana tunduk\u2019. (Faedah) Dawuhe para mufassir: Kelu\u2019 ana ing ayat iki iku uwabe banyu, \u2018Arsy iku tumampang ana ing banyu. Allah Ta\u2019ala ggonjingake banyu sehingga metu untuke lan metu uwabe. Untuk garing-garing nuli dadi bumi. Uwab mahu munggah menduwur banjur dadi kelu\u2019. Wallahu A\u2019lam.\u201d<\/em><\/p>\n

(lalu Allah Ta\u2019ala berkehendak untuk memerintah langit, langit itu (pada dasarnya hanya berupa) asap, lalu Allah Ta\u2019ala berkata pada langit dan bumi, \u201ckalian berdua, kemari!\u201d lalu mereka berdua menurut, tanpa terpaksa. Langit dan Bumi lalu berkata: \u2018kami datang dengan tunduk\u2019. (Faidah) Para mufassir berkomentar: uap (kelu\u2019) yang dimaksud dalam ayat ini adalah uap air, \u2018Arsy mengambang di atas air. Allah Ta\u2019ala membuat air itu terguncang sampai mengeluarkan busa dan uap. Busa itu mengeras kemudian menjadi bumi. Uap tadi naik ke atas lalu menjadi uap yang lebih padat [kelu\u2019]). Wallahu A\u2019lam.)<\/p>\n

Pada ayat tersebut Kiai Bisri menjelaskan bahwa menurut beberapa mufassir, yang dimaksud dari Asap pada ayat ini yaitu Uap Air. Beliau menambahkan bahwa \u2018Arsy berada diatas air, kemudian Allah Ta\u2019ala membuat Air tersebut mendidih sehingga menjadikan dari Air tersebut Uap dan Buih.<\/p>\n

Buih tersebut kemudian menggumpal dan menjadi planet-planet termasuk bumi dan Uap Air yang ada naik ke atas menjadi Awan dan atmosfer dari setiap planet.<\/p>\n

Dapat dilihat bahwa dalam melakukan penafsiran pada ayat tersebut, Kiai Bisri menggunakan pendekatan ilmiah dengan menjelaskan proses terjadinya planet yang dulunya berupa asap atau uap air dan buih yang terjadi karena mendidihnya Air.<\/p>\n

Lalu kemudian karena adanya reaksi yang terjadi sehingga membuat buih menjadi menggumpal dan tebentuknya bumi dan planet-planet lain dan disusul dengan terangkatnya uap air yang ada menjadi awan dan atmosfer.<\/p>\n

Pemaparan Kiai Bisri mengenai proses terjadinya bumi dan planet-planet tersebut secara eksplisit mirip dengan teori ilmiah tentang Bing Bang yang dicetuskan oleh Edwin Hubble.<\/p>\n

Pemaparan tentang teori ini secara lebih lengkap juga disinggung M. Quraisy Syihab dalam Tafsir al-Misbah dalam ayat yang sama bahwa kata dukh\u0101an biasa diterjemakan Asap.<\/p>\n

Para ilmuwan memahami kata dukh\u0101n dalam arti satu benda yang terdiri pada umumnya dari gas yang mengandung benda-benda yang sangat kecil namun kukuh.<\/p>\n

Berwarna gelap atau hitam dan mengandung panas. Definisi ini diungkapkan oleh Prof. Zaghl\u016bl yang merupakan seorang ilmuwan. Sementara ulama Tafsir memahami kata ini dalam arti langit yang kita lihat ini berasal dari satu bahan yang serupa dengan dukh\u0101n.<\/p>\n

Sayyid Quthub juga menulis bahwa terdapat kepercayaan yang menyatakan bahwa sebelum terbentuknya bintang-bintang, angkasa raya dipenuhi oleh gas dan asap, dari bahan tersebut kemudian terbentuk bintang-bintang. Sampai saat ini, sebagian dari gas dan asap itu masih tersisa dan tersebar di angkasa raya.<\/span><\/p>\n

\u00a0<\/p>\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan tasawuf. Dengan orientasi tersebut, pada umumnya orang akan berpikir nuansa tafsir yang dimunculkan kalangan tradisional ini adalah sufistik praktis. Tafsir ilmi yang sering dihubung-hubungkan degan Muhammad Abduh dan diletakkan dalam domain kelompok modernis\u00a0 tidak menjadi […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":64503,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[12750,12749],"yoast_head":"\nTeori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-08-10T04:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-08-12T14:19:26+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1280\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"720\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa\",\"datePublished\":\"2020-08-10T04:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-12T14:19:26+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\"},\"wordCount\":584,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg\",\"keywords\":[\"Tafsir al Ibriz\",\"Teori Big Bang\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\",\"name\":\"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg\",\"datePublished\":\"2020-08-10T04:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-08-12T14:19:26+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg\",\"width\":1280,\"height\":720,\"caption\":\"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibris Karya KH Bisri Musthofa\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-08-10T04:00:00+00:00","article_modified_time":"2020-08-12T14:19:26+00:00","og_image":[{"width":1280,"height":720,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa","datePublished":"2020-08-10T04:00:00+00:00","dateModified":"2020-08-12T14:19:26+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/"},"wordCount":584,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg","keywords":["Tafsir al Ibriz","Teori Big Bang"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/","name":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg","datePublished":"2020-08-10T04:00:00+00:00","dateModified":"2020-08-12T14:19:26+00:00","description":"PeciHitam.org - Kiai Bisri adalah tokoh besar dalam Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi yang memiliki identitas tradisionalis\u00a0 dan kedekatan dengan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/Teori-Big-bang-dalam-Tafsir-al-Ibris-Karya-KH-Bisri-Musthofa.jpg","width":1280,"height":720,"caption":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibris Karya KH Bisri Musthofa"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/teori-big-bang-dalam-tafsir-al-ibriz\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Teori Big bang dalam Tafsir al Ibriz Karya KH Bisri Musthofa"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/64499"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=64499"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/64499\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/64503"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=64499"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=64499"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=64499"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}