Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":7185,"date":"2019-09-03T07:19:30","date_gmt":"2019-09-03T00:19:30","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=7185"},"modified":"2019-09-03T07:19:33","modified_gmt":"2019-09-03T00:19:33","slug":"dinamika-politik-pesantren-di-kancah-nasional","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/dinamika-politik-pesantren-di-kancah-nasional\/","title":{"rendered":"Dinamika Politik Pesantren di Kancah Nasional"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Sejak pasca reformasi 1998, geliat politik pesantren terlihat semakin marak mewarnai panggung perebutan kekuasaan. Hal ini melibatkan aktor kyai-santri dalam konteks politik praktis dan merupakan bagian kecil dari konfigurasi politik nasional. Paling tidak, fakta ini telah banyak menyita perhatian publik karena ketokohan kyai di beberapa daerah dikenal luas sebagai agen intelektual dan pendidik moral umat.<\/p>\n\n\n\n
Menurut Gaffar (2018), pesantren sering dijadikan dalil\nargumentatif dan afirmatif bagi politikus dalam merebut kekuasaan. Dalam\nberbagai pemilu, tidak sedikit calon kandidat yang memberikan bantuan ke\npesantren agar mendapat dukungan dari kyai yang merupakan otoritas paling\ntinggi di pesantren.<\/p>\n\n\n\n
Bagi politikus misalnya, kampanye dengan melibatkan pesantren\ndianggap sangat taktis dan strategis untuk meraup simpati masyarakat. Dibilang\ntaktis karena sebagian besar masyarakat, terutama yang di Pulau Jawa pernah nyantri<\/em>\ndi beberapa pondok pesantren. Dianggap strategis karena di kalangan tertentu,\npesantren mempunyai otoritas fatwa politik yang mampu menjadi magnet untuk\nmeyakinkan masyarakat, terlebih bagi aluminya sendiri.<\/p>\n\n\n\n
Berkampanye di pesantren memang masih menjadi polemik, apakah pesantren\nsebagai lembaga pendidikan keagamaan boleh dimasuki oleh politisi untuk\nberkampanye? Dengan tidak menjawab pertanyaan ini pun, kita sudah tahu bahwa\nkeberadaan pesantren sejauh ini sudah menjadi mesin pabrik dalam berkampanye,\nkhususnya dalam menyerap aspirasi dan suara masyarakat.<\/p>\n\n\n\n