Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":7520,"date":"2019-09-05T13:30:18","date_gmt":"2019-09-05T06:30:18","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=7520"},"modified":"2020-05-09T00:09:18","modified_gmt":"2020-05-08T17:09:18","slug":"hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/","title":{"rendered":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki"},"content":{"rendered":"\n

PeciHitam.org \u2013<\/strong> Hukum onani dalam islam memang masih diperdebatkan berbagai pihak. Mayoritas ulama fiqih membolehkan onani (istimna\u2019), baik dengan tangan maupun dengan yang lain, bila dilakukan bersama pasangan yang sah, selama tidak ada perkara yang mencegah dari suami atau istri, seperti haid, nifas, puasa, I\u2019tikaf, atau ibadah haji<\/a>. <\/p>\n\n\n\n

Sebab, pasangan adalah tempatnya bersenang-senang dan menyalurkan kebutuhan seksual yang dibenarkan syariat (Lihat: Kementerian Wakaf dan Urusan Keislaman, al-Mausu\u2019ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait: Daru al-Salasil, 1404 H, jilid 4).<\/p>\n\n\n\n

Namun hukum onani dalam islam yang dilakukan sendiri, baik laki-laki maupun perempuan, masih belum jelas. Ada yang mengharamkan secara mutlak. Ada pula yang mengharamkan dalam kondisi tertentu, dan membolehkan dalam kondisi yang lain. Namun, ada pula yang memakruhkan.   <\/p>\n\n\n\n

Adapun para ulama yang mengharamkan adalah ulama Maliki dan\nSyafi\u2019i. Ulama Syafi\u2019i beralasan bahwa Allah memerintah menjaga kemaluan\nkecuali di hadapan istri atau budak perempuan yang didapat dari hasil\npeperangan, sebagaimana ayat Al-Quran yang artinya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cDan\norang-orang yang menjaga kemaluannya,\u201d (QS. al-Mukminun, 23:5).<\/p>\n\n\n\n

\u201cKecuali\nterhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya\nmereka dalam hal ini tiada tercela.\u201d (QS.\nal-Mukminun, 23:6).<\/p>\n\n\n\n

Mereka yang keluar dari ketentuan ayat di atas dianggap melampaui\nbatas, melanggar ketentuan Allah, dan keluar dari fitrah, sebagaimana dalam\nlanjutan ayanya: <\/p>\n\n\n\n

\u201cBarangsiapa\nmencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.\u201d\n(QS. al-Mukminun, 23:7).<\/p>\n\n\n\n

Di samping itu, Allah juga memerintah agar yang belum mampu menikah\nuntuk bersabar menahan dorongan syahwat dan keinginan seksualnya hingga Allah\nmemberikan kemampuan dan kemudahan untuk menikah dengan karunia-Nya, Dan\norang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesuciannya, sehingga\nAllah memampukan mereka dengan karunia-Nya, (QS al-Nur, 24:33). <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, menurut ulama Syafi\u2019i, onani atau masturbasi merupakan kebiasaan buruk yang diharamkan oleh Al-Qur\u2019an dan Sunnah. Hanya saja dosa onani atau masturbasi lebih ringan dosanya dari berzina karena bahayanya tak sebesar yang ditimbulkan perzinaan, seperti kacaunya garis keturunan, dan sebagainya. <\/p>\n\n\n\n

Sementara ulama Maliki berargumentasi tentang istimna\u2019 atau hukum onani dalam islam mengharamkan, sesuai dengan sabda Rasulullah:<\/p>\n\n\n\n

\u201cWahai para pemuda, siapa saja di antara\nkalian yang sudah mampu ba\u2019at (menikah), maka menikahlah! Sebab, menikah itu\nlebih mampu menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Namun, siapa saja yang\ntidak mampu, maka sebaiknya ia berpuasa. Sebab, berpuasa adalah penekan nafsu syahwat baginya,\u201d (HR Muslim)<\/p>\n\n\n\n

Mereka menyatakan, seandainya istimna\u2019 atau onani diperbolehkan\noleh syariat, tentu Rasulullah telah menyarankannya sebab onani lebih mudah\ndaripada puasa. Diamnya beliau ini menjadi dalil bahwa onani adalah haram.\n(Lihat: Syekh \u2018Abdurrahman ibn Muhammad \u2018Audh al-Jaziri, al-Fiqh ala\nal-Madzahib al-Arba\u2018ah, Beirut: Darul Kutub al-\u2018Ilmiyyah, cet. II, 2003, jilid\n5).<\/p>\n\n\n\n

Adapun hukum onani dalam islam yang mengharamkan dalam kondisi tertentu dan membolehkan dalam kondisi yang lain adalah para ulama Hanafi. Istimna\u2019 diharamkan bila sekadar untuk membangkitkan dan mengumbar dorongan syahwat. Namun, ketika kuatnya dorongan syahwat, sementara pasangan sah tempat menyalurkan tidak ada, sehingga istimna\u2019 semata untuk menenangkan dorongan tersebut, maka hal itu tidak dipermasalahkan. <\/p>\n\n\n\n

Bila tidak dilakukan justru ditakutkan akan terjerumus kepada perbuatan zina, dengan tujuan sebagaimana dalam kaidah \u201cMeraih kemaslahatan umum dan menolak bahaya yang lebih besar dengan mengambil sesuatu (antara dua perkara) yang lebih ringan bahayanya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Bahkan, Ibnu \u2018Abdidin dari ulama Hanafi\nmenyatakan wajibnya ismina\u2019 bila dipastikan mampu membebaskan diri dari perbuatan\nzina. Singkatnya, pendapat para ulama Hanafi ini memiliki dua sisi: pertama\nboleh karena darurat, dan haram karena masih ada solusi terbaik, yaitu\nberpuasa.<\/p>\n\n\n\n

Sementara pendapat ulama Hanbali sejalan\ndengan pendapat ulama Hanafi. Menurut ulama Hanbali, istimna\u2019 hukumnya haram\nkecuali karena mengkhawatirkan dirinya terjerumus kepada perbuatan zina, atau\nkarena takut akan kesehatan, baik fisik atau mentalnya, sedangkan istri tidak\nada dan menikah belum mampu. Maka tidak ada salahnya istimna\u2019 baginya.<\/p>\n\n\n\n

Bahkan, menurut sebagian ulama Bashrah, yang\nsudah menikah pun diperbolehkan istimna\u2019 manakala ia berada dalam perjalanan,\nbukan di tempat tinggal. Sebab dalam kondisi ini, ia diyakini lebih mampu\nmenjaga pandangan dan perbuatan zina.<\/p>\n\n\n\n

Terakhir adalah pendapat yang memakruhkan. Ini adalah pendapat Ibnu\nHazam, sebagian pendapat Hanafi, sebagian pendapat Syafi\u2018i, dan sebagian\npendapat Hanbali. Istimna’ dimakruhkan karena termasuk perkara yang status\nkeharamannya tidak dijelaskan Allah secara eksplisit. Sehingga ia hanya\nmerupakan akhlak yang tidak mulia dan perangai yang tidak utama. (Lihat: Sayyid\nSabiq, Fiqh al-Sunnah, Beirut: Darul al-Kitab al-\u2019Arabi, 1997, cet. ketiga,\njilid 2).<\/p>\n\n\n\n

Dari uraian di atas, mayoritas ulama memandang istimna\u2019, baik oleh\nlaki-laki (onani) atau oleh perempuan (masturbasi) sebagai perbuatan tidak\nterpuji, melampaui batas, dan melanggar fitrah manusia. Tak heran bila ulama\nMaliki dan Syafi\u2019i mengharamkannya, terlebih jika sudah sampai pada tingkatan\nyang dapat menjauhkan seseorang dari pernikahan dan berketurunan.<\/p>\n\n\n\n

Kendati ada pendapat yang membolehkan hanyalah pintu darurat atau mengambil bahaya yang lebih ringan di antara dua bahaya yang ada. Agar tidak terjerumus ke dalam lembah perzinaan, siapa pun yang telah mampu, terutama kaum muda-mudi, hendaknya segera menikah. <\/p>\n\n\n\n

Apabila belum siap, ikutilah tuntunan Rasulullah, yakni dengan berpuasa, mendekatkan diri kepada Allah, menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif, menghindari hal-hal yang mendorong kepada perilaku tercela dan menyimpang dari fitrah.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Hukum onani dalam islam memang masih diperdebatkan berbagai pihak. Mayoritas ulama fiqih membolehkan onani (istimna\u2019), baik dengan tangan maupun dengan yang lain, bila dilakukan bersama pasangan yang sah, selama tidak ada perkara yang mencegah dari suami atau istri, seperti haid, nifas, puasa, I\u2019tikaf, atau ibadah haji. Sebab, pasangan adalah tempatnya bersenang-senang dan menyalurkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":7642,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[3788],"yoast_head":"\nHukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-05T06:30:18+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-05-08T17:09:18+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki\",\"datePublished\":\"2019-09-05T06:30:18+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-08T17:09:18+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\"},\"wordCount\":804,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg\",\"keywords\":[\"Hukum Onani Dalam Islam\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\",\"name\":\"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-05T06:30:18+00:00\",\"dateModified\":\"2020-05-08T17:09:18+00:00\",\"description\":\"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org","description":"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org","og_description":"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-05T06:30:18+00:00","article_modified_time":"2020-05-08T17:09:18+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki","datePublished":"2019-09-05T06:30:18+00:00","dateModified":"2020-05-08T17:09:18+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/"},"wordCount":804,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg","keywords":["Hukum Onani Dalam Islam"],"articleSection":["Fiqih"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/","name":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg","datePublished":"2019-09-05T06:30:18+00:00","dateModified":"2020-05-08T17:09:18+00:00","description":"PeciHitam.org - Banyak pendapat yang pro dan kontra terhadap hukum onani dalam islam baik yang membolehkan maupun menolak dan mengharamkan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Hukum-Onani-Dalam-Islam-Bukan-Cuma-Untuk-Laki-Laki.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-onani-dalam-islam-bukan-cuma-untuk-laki-laki\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Onani Dalam Islam, Bukan Cuma Untuk Laki-Laki"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7520"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7520"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7520\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7642"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7520"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7520"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7520"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}