Pecihitam.org<\/strong> – Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun<\/em> atau yang sering di sebut dengan Istirja’ merupakan suatu Frase atau sejenis istilah yang diungkapkan umat Islam khusus dalam ruang lingkup musibah atau Cobaan yang diberikan Allah kepada hambaNya guna melatih kesabaran seorang hamba sekaligus menjadikannya sebagai pelajaran untuk kedepannya. <\/p>\n\n\n\n \u201c(Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang orang yang mendapatkan petunjuk,\u201d<\/em> (QS. Al Baqarah [2]: 156-157)<\/p>\n\n\n\n Itulah mengapa sebagai umat islam pastinya ketika sedang dilanda musibah atau malapetaka maka sepatutnya mengucapkan kalimat \u201cInnaa lillahi wa innaa ilaihi raaji\u2019un\u201d. <\/p>\n\n\n\n Namun yang perlu kita ketahui ialah pengucapan ini tidak hanya ditujukan pada musibah atau malapetaka yang terbilang besar, namun pada musibah kecilpun kita sepatutnya mengucapkan kalimat Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji\u2019un atau yang disebut dengan kalimat istirja\u2019.<\/p>\n\n\n\n Seperti sebuah riwayat dari Akaramah menyebutkan bahwa pada suatu malam lentera Rsulullah Saw mendadak padam, lalu Rasulullah Saw menyebut Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji\u2019un<\/em>. Lantas sahabat bertanya \u201cApakah ini termasuk salah satu Musibah wahai Rasulullah?<\/em>\u201d, kemudian beliau pun menjawab \u201cBenar, setiap penderitaan yang dirasakan oleh seorang mukmin adalah sebuah musibah\u201d (HR. Muslim)<\/em><\/p>\n\n\n\n Hingga dari hadits diatas yang hanya men<\/em>ggambarkan padamnya lentera Rasulullah pun rupanya dianggap sebagai Musibah, maka gugurlah pandangan pandangan kita pada umumnya yang hanya melontarkan kalimat istirja\u2019 dikala peristiwa kematian atau musibah musibah besar seperti kecelakaan atau bencana alam. <\/p>\n\n\n\n Lantas apa keistimewaan kita sebagai umat yang mengamalkan kalimat ini? <\/p>\n\n\n\n