Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":8344,"date":"2019-09-10T07:31:30","date_gmt":"2019-09-10T00:31:30","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=8344"},"modified":"2019-09-10T07:31:31","modified_gmt":"2019-09-10T00:31:31","slug":"batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/","title":{"rendered":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Sebagai umat beragama pastinya tidak akan pernah lepas dari yang namanya sebuah aturan aturan beragama, dan wajib dipatuhi oleh pemeluk pemeluknya guna meningkatkan nilai kedekatan seorang hamba terhadap Tuhannya, terlebih sebagai Umat Islam yang dalam hal apapun itu pastinya dinaungi dengan yang namanya sebuah aturan. <\/p>\n\n\n\n

Dan semuanya dijelaskan secara rinci baik dengan kalimat langsung dari Kitabullah (Al-Qur\u2019an) maupun berasal Al Hadits yang dimana awal mulanya mengambil hukum dari ayat Kitabullah yang masih bersifat global kemudian diperjelas dari Al Hadits itu sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Berbicara tentang Aturan, maka kali ini penulis akan menyajikan aturan perihal aurat perempuan atau pembahasan dimana kita akan diperkenalkan batas batas dimana saja aurat perempuan dalam Islam. Dan tentu ini sesuai dengan perspektif para Fuqaha.<\/p>\n\n\n\n

Aurat, kata ini berasal dari bahasa arab yang secara literal berarti celah, kekurangan atau sesautu yang memalukan, atau sesuatu yang dipandang buruk dari anggota tubuh manusia dan yang membuat malu bila dipandang. (lihat pada Muhammad bin Abi Bakr ar Razi, Mukhtar Ash Shihah, juz II, (Homs: Al irsyad, 1989), Hlm. 345; Ibrahim Anis, dkk. Al Mu\u2019jam al Wasith, hlm. 636)<\/p>\n\n\n\n

Hingga dalam pengertian ini pastinya akan menimbulkan pertanyaan akan dimana batas batas aurat kita sebagai seorang perempuan? <\/p>\n\n\n\n

Dalam perspektif ahli Fiqh aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka (Al Hurrah) dan perempuan hamba (al-amah). Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba. <\/p>\n\n\n\n

Mengenai aurat perempuan merdeka, ada beberapa pendapat yang dinyatakan oleh ulama fiqh. Dalam madzhab Syafi\u2019i<\/a><\/strong>, seperti yang dikatakan oleh an-Nawawi dan al-Khathib asy-Syirbini, aurat perempuan merdeka adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan (bagian atas\/luar dan bawah\/dalam) sampai pergelangan tangan. Al-Muzani menambahkan kedua telapak kaki juga tidak termasuk aurat yang wajib ditutup.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan Dalam madzhab Maliki juga ada dua pendapat. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa muka dan kedua telapak tangan perempuan merdeka bukan aurat, dan kedua, pendapat yang menambahkan kedua telapak kaki sebagai bukan termasuk aurat. Akan tetapi, Muhammad bin Abdullah al-Maghribi mengatakan, jika perempuan merasa khawatir terhadap fitnah maka ia harus menutup muka dan kedua telapak tangannya. (Ibn Qudamah, Al Mughni, Juz I, (Beirut: Dar Al Fikr , 1405 H), hlm. 349-350)<\/p>\n\n\n\n

Hingga Asy-Syaukani dalam Nail al-Authar menyimpulkan perbedaan ulama mengenai batas aurat perempuan merdeka:<\/p>\n\n\n\n

“(Ulama) berbeda (pendapat) mengenai batas aurat perempuan merdeka; ada yang mengatakan seluruh tubuhnya adalah aurat, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Ini dikatakan oleh al-Hadi, al-Qasim dalam satu dari dua pendapatnya, Asy-Syafi’i dalam salah satu dari beberapa pendapatnya. Abu Hanifah dalam satu dari dua riwayat darinya, dan Malik. Ada yang mengatakan (Auratnya adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan kedua telapak tangan ), dan kedua telapak kaki sampai tempat gelang kaki. Ini dikatakan oleh al-Qasim dalam satu perkataannya. Abu Hanifah dalam satu riwayatnya, ats-Tsauri dan Abu Al Abbas. Ada yang mengatakan bahwa auratnya adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka. Ini dikatakan oleh Ahmad bin Hanbal dan Dawud. Ada yang mengatakan bahwa seluruh anggota tubuhnya adalah aurat, tanpa kecuali. Ini dikatakan oleh sebagian murid asy-Syafi’i dan diriwayatkan juga dari Ahmad”.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan batas aurat perempuan hamba pun sama dengan pendapat aurat perempuan merdeka, yakni memiliki keberagama pendapat seperti sebagai berikut. An-Nawawi menyebutkan ada tiga pendapat:<\/p>\n\n\n\n

Pertama<\/strong>, pendapat yang dinyatakan oleh sebagian besar murid Asy-Syafi’i bahwa aurat perempuan hamba adalah seperti laki-laki (anggota tubuh antara pusat dan kedua lutut kaki saja).<\/p>\n\n\n\n

Kedua<\/strong>, pendapat yang disuarakan oleh ath-Thabari bahwa aurat perempuan hamba adalah sama seperti perempuan merdeka, kecuali kepala yang tidak termasuk aurat.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga<\/strong>, pendapat yang mengatakan bahwa aurat perempuan hamba adalah selain anggota tubuh yang diperlukan untuk dibuka ketika bekerja (khidmah), yaitu selain seluruh kepala, leher, dan kedua lengan tangan. (An Nawawi, Al Majmu\u2019, juz III, hlm. 171)<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan kalau kita tinjau Kitab-kitab fiqh klasik lain, rupanya memuat pandangan-pandangan yang tidak jauh berbeda dari tiga pendapat di atas. Ada pendapat dari sebagian kecil ulama yang mengatakan bahwa perempuan hamba apabila sudah dikawini oleh seseorang, atau menjadi hak milik satu orang, auratnya adalah sama dengan aurat perem-puan merdeka. (Lihat pada Al- Marghinani, al Hidayah Syarh Al Bidayah, juz I, hlm. 44 dan pada kitab lainnya)<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan pandangan Ibn Hazm azh-Zhahiri mengatakan bahwa batas aurat perempuan hamba dan perempuan merdeka adalah sama dalam keadaan apa pun, yaitu seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan karena tidak ada teks syarah yang otoritatif untuk membedakan antara perempuan merdeka dengan perempuan hamba. (Abu Muhammad Ali bin Ahmad ibn Hamz, Al Muhalla, juz III, ed. Ahmad Muhammad Syakir, (Beirut: Dar Al Afaq Al Jadidah , t.t), hlm. 210)<\/p>\n\n\n\n

*Sumber rujukan: Fiqh Perempuan (Refleksi Kiai atas wacana Agama dan gender oleh K.H.Husein Muhammad)<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Sebagai umat beragama pastinya tidak akan pernah lepas dari yang namanya sebuah aturan aturan beragama, dan wajib dipatuhi oleh pemeluk pemeluknya guna meningkatkan nilai kedekatan seorang hamba terhadap Tuhannya, terlebih sebagai Umat Islam yang dalam hal apapun itu pastinya dinaungi dengan yang namanya sebuah aturan. Dan semuanya dijelaskan secara rinci baik dengan kalimat […]<\/p>\n","protected":false},"author":22,"featured_media":8485,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[3941],"yoast_head":"\nBatas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"Nonna\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-10T00:31:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-10T00:31:31+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rosmawati\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rosmawati\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rosmawati\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\"},\"headline\":\"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha\",\"datePublished\":\"2019-09-10T00:31:30+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-10T00:31:31+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\"},\"wordCount\":747,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg\",\"keywords\":[\"batas aurat perempuan\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\",\"name\":\"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-10T00:31:30+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-10T00:31:31+00:00\",\"description\":\"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"batas aurat perempuan menurut para fuqaha\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\",\"name\":\"Rosmawati\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rosmawati\"},\"description\":\"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039\",\"sameAs\":[\"Nonna\"],\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/nonnaros\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org","description":"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org","og_description":"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"Nonna","article_published_time":"2019-09-10T00:31:30+00:00","article_modified_time":"2019-09-10T00:31:31+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rosmawati","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rosmawati","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/"},"author":{"name":"Rosmawati","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02"},"headline":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha","datePublished":"2019-09-10T00:31:30+00:00","dateModified":"2019-09-10T00:31:31+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/"},"wordCount":747,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg","keywords":["batas aurat perempuan"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/","name":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg","datePublished":"2019-09-10T00:31:30+00:00","dateModified":"2019-09-10T00:31:31+00:00","description":"Aurat perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perempuan merdeka dan perempuan hamba. Batas aurat perempuan merdeka berbeda dari perempuan hamba.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"batas aurat perempuan menurut para fuqaha"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/batas-aurat-perempuan-menurut-para-fuqaha\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Batas Aurat Perempuan Menurut Para Fuqaha"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02","name":"Rosmawati","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","caption":"Rosmawati"},"description":"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039","sameAs":["Nonna"],"url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/nonnaros\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8344"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/22"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8344"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8344\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8485"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8344"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8344"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8344"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}