Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":8841,"date":"2019-09-14T11:04:19","date_gmt":"2019-09-14T04:04:19","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=8841"},"modified":"2019-09-14T19:40:19","modified_gmt":"2019-09-14T12:40:19","slug":"ini-kriteria-pemimpin-dalam-islam-jangan-sampai-salah-paham","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/ini-kriteria-pemimpin-dalam-islam-jangan-sampai-salah-paham\/","title":{"rendered":"Ini Kriteria Pemimpin Dalam Islam! Jangan Sampai Salah Paham!"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org<\/strong> – Dalam literasi Islam, membahas tentang kepemimpinan selalu saja akan menimbulkan banyak gesekan, pada masa awal setelah nabi wafat misalnya, sahabat sedikit berdebat tentang keluarga Bani siapa yang pantas memimpin umat Islam. Sebenarnya, bagaimana sih pemimpin dalam Islam itu?<\/p>\n
Imam al-Qarrafi (684 H) dalam salah satu karyanya, Anwar al-Buruq fi Anwa\u2019i al-Furuq menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga peranan yang dilakukan secara bersamaan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya, yaitu (1) peran sebagai mufti atau pembawa ajaran agama Islam (pemimpin umat), (2) peran sebagai imam, kepala negara (pemimpin masyarakat), dan (3) peran sebagai qadhi\/hakim atau bisa dikatakan sebagai juru damai setiap sengketa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.<\/p>\n
Uniknya adalah beliau berhasil menjalankan ketiga peranan tersebut secara baik dan sempurna. Beliau dikenal sebagai nabi terbaik dan pilihan dari semua nabi-nabi dan rasul-rasul yang ada (sayyidul anbiya wal mursalin).<\/p>\n
Beliau juga dikenal sebagai kepada Negara yang sukses dalam membina masyarakat Madinah kala itu dan mampu menyatukan semua masyarakatnya yang terdiri dari umat Islam, orang-orang Yahudi dan Nasrani serta orang-orang Arab dari berbagai suku dan klan menjadi umat yang satu serta saling menghargai antar satu sama lain.<\/p>\n
Nabi juga dikenal sebagai seorang suami terbaik bagi istri-istri beliau dengan jargon yang dipakai,\u00a0bayti jannati\u00a0(rumah tanggaku adalah surgaku). Tidak satupun istri dan anaknya yang merasa kecewa dengan setiap tindak-tanduk kepemimpinan beliau dalam rumah tangga.<\/p>\n
Bahkan Sayyidah Aisyah ketika ditanya tentang akhlak Nabi dalam kesehariannya, beliau menyebutkan\u00a0khuluquhu al-Qur\u2019an\u00a0(akhlak beliau adalah al-Qur\u2019an), artinya apapun etika dan adab sopan santun yang terdapat dalam al-Qur\u2019an, beliau terapkan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.<\/p>\n
Tentu sebagai umatnya kita bertanya-tanya, apa gerangan yang menjadi kunci sukses kepemimpinan Nabi dalam setiap lini kehidupan yang beliau pimpin? Mungkinkah kita bisa meniru ataupun mengambil pelajaran dari konsep-konsep kepemimpinan beliau untuk kita terapkan di zaman sekarang?<\/p>\n
Pertama, Nabi selalu menyesuaikan teori kepemimpinan yang beliau sampaikan dengan tindak-tanduknya sehari-hari. Hal ini berbeda dengan sebagian kita yang mungkin sangat ahli dalam menciptakan teori-teori kepemimpinan, namun kurang maksimal dalam hal penerapannya. Salah satu konsep kepemimpinan yang beliau canangkan adalah konsep kesadaran pribadi sebagai seorang pemimpin.<\/p>\n
Pertanyaannya sekarang adalah, siapa pemimpin itu? Jawabannya adalah kita semua, semua kita adalah pemimpin sebagaimana sabda Nabi dalam sebuah haditsnya yang bersumber dari Ibnu Umar dan Sayyidah Aisyah<\/strong><\/a> sebagai berikut:<\/p>\n