Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":8874,"date":"2019-09-13T06:30:13","date_gmt":"2019-09-12T23:30:13","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=8874"},"modified":"2019-09-13T06:35:37","modified_gmt":"2019-09-12T23:35:37","slug":"adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org <\/strong>– Memandang, satu kata kerja inilah yang rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya. Karena sebagai manusia yang normal dalam artian memiliki mata yang sehat pastinya bisa saja kita fungsikan pada sesuatu yang dianggap salah atau mengarah pada tindakan yang berbaur maksiat. Berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan dalam islam.<\/p>\n\n\n\n

Firman-Nya Allah mengatakan:
\u201cKatakanlah kepada orang laki laki yang beriman, \u201cHendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat\u201d, Katakanlah kepada Perempuan yang beriman, \u201cHendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya<\/em>\u201d (QS. An-Nur [24]: 30-31).<\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya itu, dalam Sunnah Nabawiyah pun rupanya terdapat ancaman bagi orang orang yang mengumbar pandangan terhadap perempuan yang bukan Mahram, salah satu Haditsnya ialah Hadits<\/a><\/strong> riwayat Ath Thabrani, Hakim juga meriwayatkannya dari Hudzaifah r.a., Ia menyatakan, hadits ini memiliki jalur periwayatan yang Shahih.<\/p>\n\n\n\n

\u201cPandangan mata adalah anak panah Iblis yang beracun. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, Aku menggantikannya dengan keimanan yang dapat ia rasakan manisnya di dalam Hati\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Alhasil? Hadits diatas menggambarkan bahwa pandangan bisa saja sangat mengandung bahaya layaknya anak panah Iblis yang beracun, dan kita pasti tahu bahwa apapun itu yang jika dinyatakan beracun pasti mematikan.<\/p>\n\n\n\n

Hal yang sama juga ditegaskan dalam sebuah Hadits riwayat Al Baihaqi dari Abu Umamah r.a., Nabi Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u201cTidaklah seorang muslim yang memandang kecantikan seorang perempuan untuk kali pertama kemudian ia menundukkan pandangannya, melainkan Allah akan menjadikannya sebagai Ibadah yang dapat ia rasakan manisnya di dalam hati\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya itu, selain merasakan balasannya berupa ketenangan dalam hati dan jiwa rupanya Allah pun memberikan ganjaran berupa Syurga. Seperti dalam riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibni Hibban, dan Hakim: ia menuturkan hadits ini memiliki jalur periwayatan yang Shahih, dari Ubaidah bin Samit r.a., Rasulullah Saw bersabda: <\/p>\n\n\n\n

\u201cJagalah kalian enam perkara niscaya Aku menjamin Surga bagi kalian. Jujurlah apabila kalian berbicara, tepatilah apabila kalian berjanji, tunaikanlah apabila kalian diberi Amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian dan tahanlah tangan kalian (dari melakukan hal yang tidak baik).\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Lantas, batasan batasan apa saja hingga kita sebagai umat muslim tahu bahwa ini adalah pandangan haram dan pandangan yang halal? Tentu Islam mengajarkan bahwa pandangan pertama yang tidak disengaja maka karenanya ia tidak berdosa. Sementara pandangan kedua dimana mata mengikuti objek yang dipandang dan tentu pandangan kedua adalah pandangan yang disengaja maka ia telah dicatat sebagai dosa.<\/p>\n\n\n\n

Dalilnya, Hadits riwayat Ali Bin Abi Thalib r.a., Nabi Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u201cHai Ali, sungguh engkau mempunyai harta karun di Surga dan engkau yang mempunya dua tanduk. Maka janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama itu untukmu, sedangkan yang berikutnya bukanlah untukmu\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Bahkan dalam hadits lain pun dijelaskan bahwa menturuti pandangan mata sesuai dengan keinginan hati merupakan dua hal yang menimbulkan dosa, seperti yang diriwayatkan secara ringkas oleh Bukhari dan Muslim, Abu Dawud dan Nasa\u2019i bahwasanya dari Abu Hurirah r.a., Nabi Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u201cTelah ditetapkan kepada anak adam nasib perzinaannya yang pasti akan dijalaninya; zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan angan, dan kemaluan membenarkan semua itu atau menolaknya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sedangkan dari Al Ashbihani meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u201cSemua mata akan menangis pada hari kiamat, kecuali mata yang dipejam untuk menghindari hal yang dilarang Allah, mata yang tak terpejam dijalan Allah, dan mata yang keluar dari kelopaknya seperti kepada lalat karena takut kepada Allah\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sungguh, betapa pentingnya menjaga pandangan itu. Dan semuanya lagi lagi karena kadang kita terjebak dalam hawa nafsu dalam keinginan mengumbar pandangan dan tentu Setan sangat berperan penting dalam hal ini, itulah mengapa kita selalu di arahkan untuk menjaga perlindungan diri dari Setan yang terkutuk.<\/p>\n\n\n\n

Seperti dalam Hadits riwayat Baihaqi dan lainnya, dari Ibnu Mas\u2019ud r.a., Rasulullah Saw bersabda: \u201cDosa itu membekas di hati, dan tidaklah suatu pandangan mata melainkan setan hadir disana untuk menguasainya\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sumber referensi: Ensiklopedia Akhlak Muslim oleh Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Memandang, satu kata kerja inilah yang rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya. Karena sebagai manusia yang normal dalam artian memiliki mata yang sehat pastinya bisa saja kita fungsikan pada sesuatu yang dianggap salah atau mengarah pada tindakan yang berbaur maksiat. Berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan dalam islam. Firman-Nya Allah mengatakan: \u201cKatakanlah […]<\/p>\n","protected":false},"author":22,"featured_media":8949,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[4035,4033,4034],"yoast_head":"\nAdab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"Nonna\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-12T23:30:13+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-12T23:35:37+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"768\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rosmawati\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rosmawati\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rosmawati\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\"},\"headline\":\"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam\",\"datePublished\":\"2019-09-12T23:30:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-12T23:35:37+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\"},\"wordCount\":671,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg\",\"keywords\":[\"adab\",\"adab dalam islam\",\"adab menjaga pandangan\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\",\"name\":\"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-12T23:30:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-12T23:35:37+00:00\",\"description\":\"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg\",\"width\":1024,\"height\":768,\"caption\":\"menjaga pandangan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02\",\"name\":\"Rosmawati\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rosmawati\"},\"description\":\"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039\",\"sameAs\":[\"Nonna\"],\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/nonnaros\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org","description":"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org","og_description":"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"Nonna","article_published_time":"2019-09-12T23:30:13+00:00","article_modified_time":"2019-09-12T23:35:37+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":768,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rosmawati","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rosmawati","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/"},"author":{"name":"Rosmawati","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02"},"headline":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam","datePublished":"2019-09-12T23:30:13+00:00","dateModified":"2019-09-12T23:35:37+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/"},"wordCount":671,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg","keywords":["adab","adab dalam islam","adab menjaga pandangan"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/","name":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg","datePublished":"2019-09-12T23:30:13+00:00","dateModified":"2019-09-12T23:35:37+00:00","description":"Menjaga pandangan mata, rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya, berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan mata dalam islam.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/pandangan-mata.jpg","width":1024,"height":768,"caption":"menjaga pandangan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/adab-tentang-menjaga-pandangan-dalam-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/680cbfd4c454cdb5498e1c55d3360a02","name":"Rosmawati","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/75f3a6b6134387355a132be51f24d1c4?s=96&r=g","caption":"Rosmawati"},"description":"Biasa dipanggil Nonna Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Qur\u2019an dan Tafsir Ig: @nonna039","sameAs":["Nonna"],"url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/nonnaros\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8874"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/22"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8874"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8874\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8949"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8874"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8874"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8874"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}