PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Sebelum membahas perihal karma dalam Islam, perlu diketahui istilah karma merupakan ajaran agama Budha dan Hindu yang jika diartikan berarti semua perbuatan yang sudah dilakukan akan berakibat untuk pelakunya pada masa mendatang. Kitab Abhidamma di dalamnya tertulis jika semua tingkah laku manusia dianggap sebagai akibat yang ditimbulkan karma.<\/p>\n\n\n\n Islam juga\nmengenal anggapan jika perbuatan baik akan menghasilkan sesuatu yang baik,\nsedangkan perbuatan buruk juga akan mengakibatkan keburukan. Akibat perbuatan\nmanusia terkadang bisa dirasakan dan dialami saat masih di dunia dan hal ini\nserupa dengan karma.<\/p>\n\n\n\n Allah berfirman\nyang artinya: \u201cJika terlihat kerusakan di darat serta laut yang disebabkan\nperbuatan manusia, supaya Allah merasakan pada mereka sebahagian dari [akibat]\nperbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan kebenaran).\u201d (QS. Ar-Rum,\n30:41)<\/p>\n\n\n\n \u201cDan\nSesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia)\nsebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke\njalan yang benar).\u201d (QS. As-Sajdah, 32:21)<\/p>\n\n\n\n \u201cJikalau Allah\nmenghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di\nmuka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka\nsampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang\nditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun\ndan tidak (pula) mendahulukannya.\u201d (QS. An-Nahl, 16:61)<\/p>\n\n\n\n \u201cBahwasanya\nseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.\nBahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi\nbalasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.\u201d (QS. An-Najm 53:39-41)<\/p>\n\n\n\n