Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9214,"date":"2019-09-14T15:28:46","date_gmt":"2019-09-14T08:28:46","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9214"},"modified":"2019-09-14T16:58:54","modified_gmt":"2019-09-14T09:58:54","slug":"biografi-lengkap-imam-al-ghazali-sang-hujjatul-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/biografi-lengkap-imam-al-ghazali-sang-hujjatul-islam\/","title":{"rendered":"Biografi Lengkap Imam Al Ghazali Sang Hujjatul Islam"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Bagi umat islam siapa yang tak kenal dengan Imam Al-Ghazali sang Hujjatul Islam yang terkenal dengan salah satu masterpiece nya \u201cIhya Ulumuddin\u201d. Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, beliau dijuluki sang Hujjatul Islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga islam dari pengaruh ajaran bid\u2019ah dan aliran rasionalisme filosof Yunani.<\/p>\n\n\n\n
Beliau lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu desa yang terlelak di Thus wilayah Khurasah Irak yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia islam. Nama Al -Ghazali ini berasal dari kata ghazzal, yang berarti tukang menenun benang, karena pekerjaan ayahnya adalah menenun benang woll. Selain itu nama Ghazali juga diambil dari kata ghazalah, yaitu nama kampung kelahiran Imam Al-Ghazali dan inilah yang banyak dipakai. Sehingga namanya pun dinisbatkan oleh orang-orang kepada pekerjaan ayahnya atau kepada tempat kelahirannya.<\/p>\n\n\n\n
Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya adalah seorang pengrajin untai benang woll sekaligus sebagai pedagang hasil tenunannya. Ayahnya orang yang taat beragama, mempunyai semangat keagamaan yang tinggi, itu terlihat pada simpatiknya kepada para Ulama dan mengharapkan anaknya menjadi Ulama yang selalu memberi nasehat kepada Umat. Itulah sebabnya ketika masih kecil, ayah beliau sebelum wafat menitipkan (Imam al-Ghazali) dan saudaranya (Ahmad), pada teman ayahnya untuk mendapatkan bimbingan dan pendidikan.<\/p>\n\n\n\n
Meskipun dibesarkan dalam keadaan keluarga yang sederhana tidak menjadikan beliau merasa rendah diri dan malas. Justru beliau semangat dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Yang kemudian menghantarkan beliau menjadi seorang Ulama besar dan seorang Sufi.<\/p>\n\n\n\n
Perjalanan Mencari Ilmu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Perjalanannya dalam pendidikan di mula dari wilayah kelahirannya. Kepada ayahnya beliau belajar Al-Quran dan dasar-dasar ilmu keagamaan. Menjelang wafat sang ayah mewasiatkan pemeliharaan kedua anaknya (Imam Al-Ghazali dan Ahmad) kepada temannya , seorang ahli tasawuf. Ayahnya berpesan, \u201cSungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.\u201d<\/p>\n\n\n\n
Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yang sedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta benda yang dimilikinya. Ia berkata, \u201cKetahuilah oleh kalian berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dari harta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu. Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu kalian berdua.\u201d Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Di madrasah beliau mempelajari pokok Islam (Al-qur\u2019an dan Hadist).<\/p>\n\n\n\n
Diantara kitab-kitab hadist yang Beliau pelajari, antara lain :<\/p>\n\n\n\n
Shahih Bukhori (Beliau belajar dari Abu Sahl Muhammad bin Abdullah Al Hafshi)<\/li>
Sunan Abi Daud (Beliau belajar dari Al Hakim Abu Al Fath Al Hakimi)<\/li>
Maulid An Nabi (Beliau belaja dari Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Khawani)<\/li>
Shahih Al Bukhari dan Shahih Al Muslim (Beliau belajar dari Abu Al Fatyan \u2018Umar Al Ru\u2019asai)<\/li><\/ol>\n\n\n\n
Bidang-bidang ilmu yang di kuasai Imam al-Ghazli :<\/p>\n\n\n\n