Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":9328,"date":"2019-09-15T08:18:37","date_gmt":"2019-09-15T01:18:37","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=9328"},"modified":"2019-09-15T08:18:38","modified_gmt":"2019-09-15T01:18:38","slug":"akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/","title":{"rendered":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Gus Dur termasuk ulama Indonesia yang menolak formalisasi Islam<\/a><\/strong>, lebih jauh menjadikan Islam sebagai ideologi politik. Ia lebih memilih sebagai muslim yang menerima Islam apa adanya, yakni sebagai agama wahyu yang menjunjung etika dan moral. Namun begitu, Gus Dur tak risau dan mencela muslim lain pengusung formalisasi Islam atau menjadikan Islam sebagai azas partai politik. <\/p>\n\n\n\n

Penolakan Gus Dur atas formalisasi Islam, upaya politik pengusung perda syariah, dan gerakan khilafah atau upaya pendirian Negara Islam berada dalam bingkai ilmiah dan kritik-dialektis. Atau apa yang disebut Gus Dur dengan jalan \u201cpenerangan\u201d. Melalui forum diskusi, seminar, dan menulis artikel, Gus Dur meniti jalan penerangan itu.<\/p>\n\n\n\n

Tampaknya itu pula yang tengah dilakukan oleh berbagai situs web yang dimobilisasi oleh generasi muda Nadhlatul Ulama belakangan ini. Melalui situs web mereka menjaring sindikasi penulis moderat. Penulis-penulis moderat itu kemudian memproduksi berbagai artikel ilmiah populer atau opini sebagai kontrawacana gagasan formalisasi Islam. Dengan harapan warisan ide dan pemikiran tokoh NU seperti Gus Dur mengenai tidak wajibnya mendirikan khilafah, Negara Islam, atau yang terbaru \u2018NKRI Bersyariah\u2019, bisa terus lestari dan mencerahkan umat Islam.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana Gus Dur dan tokoh NU lain, apa yang dilakukan generasi muda NU melalui situs web tidaklah mulus. Tentangan dan opini-kontra tidak bisa dihindari dan itu merupakan kekayaan dari sebuah dialektika pemikiran. Saling mengkritik dan meruntuhkan basis logika dan hujjah adalah keniscayaan dalam dunia kritis-dialektis. <\/p>\n\n\n\n

Secara sederhana, ada posisi, ada oposisi, dan ada komposisi; ada tesis, antitesis, dan sintesis. Begitu seterusnya, hingga pada akhirnya publik yang menilai gagasan mana yang paling rasional dan bisa diterima nalar. Sejarahlah yang akan menjawabnya, itu yang sering Gus Dur utarakan.<\/p>\n\n\n\n

Ramai mengitari ruang dialektik itu adalah komentar-komentar tidak elok dan tidak rasional. Masih amat banyak muslim di media sosial yang mencela dan mencaci-maki pemikiran sesama muslim yang berseberangan gagasan atas satu hal. Misalnya di laman pecihitam.org<\/em> ini. Ketika mempublikasikan tulisannya di media sosial semacam facebook, tak jarang komentar amoral terlontar begitu saja dari isi kepala seorang muslim. <\/p>\n\n\n\n

Hal demikian umumnya jika pecihitam[dot]org<\/em> menerbitkan satu artikel tentang ide khilafah atau NKRI Bersyariah<\/a><\/strong>. Bahkan ketika pecihitam[dot]<\/em>org merilis satu warta ihwal kegiatan Nahdlatul Ulama pun seringkali caci-maki memenuhi kolom-kolom komentar.<\/p>\n\n\n\n

Ironisnya, caci-maki itu dilakukan pula oleh mereka yang menyepakati ide-ide keislaman dan kebangsaan NU. Artinya fenomena berbahasa amoral di dunia sosial media tidak hanya dilakukan oleh mereka yang kontra terhadap NU, tapi juga oleh mereka yang pro-NU. Memang tidak semuanya, tapi jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit. <\/p>\n\n\n\n

Padahal, isi artikel yang ditayangkan sama sekali tidak menggunakan bahasa yang mencela atau menista. Pecihitam[dot]org berupaya maksimal menerbitkan artikel bebahasa santun dan rasional. Tapi, di kolom komentar mereka tampak menikmati berbalas cacian dan makian.<\/p>\n\n\n\n

Caci-maki, kata-kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar dalam dunia media sosial, disadari atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak. Orang berilmu tak mungkin berkata kasar dan melabeli negatif sesamanya tanpa bukti. Lebih jauh, orang punyai akhlak terpuji tak bakal berkomentar menggunakan kata-kata yang jauh dari cerminan manusia berakhlak karimah. <\/p>\n\n\n\n

Sesungguhnya ini merupakan kebiasaan buruk yang harus segera disadari dan diminimalisir. Itu pun jika memang pelaku menyadari bahwa hakikat diutusnya Rasul Muhammad bin Abdullah adalah sebagai penyempurna akhlak karimah.<\/p>\n\n\n\n

Alasan apa pun tidak bisa dijadikan dasar pembenaran perilaku tercela. Perilaku tercela, termasuk berkata kotor dan caci-maki adalah didorong oleh hawa nafsu. Orang-orang penurut dan penikmat hawa nafsu sukar dinasihati sebab baginya nasihat itu berasa amat pahit. Sebagaimana Imam Hujjatul Islam al-Ghazali berkata;<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0646\u0635\u064a\u062d\u0629 \u0633\u0647\u0644\u0629 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0634\u0643\u0644 \u0642\u0628\u0648\u0644\u0647\u0627 \u0644\u0627\u0646\u0647\u0627 \u0641\u064a \u0645\u0630\u0627\u0642 \u0645\u062a\u0628\u0639\u0649 \u0627\u0644\u0647\u0648\u0627\u0621 \u0645\u0631\u0651\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Nasihat adalah mudah, yang sukar itu menerimanya. Sebab, bagi seorang penurut hawa nafsu nasihat itu sungguh berasa pahit.”<\/p>\n\n\n\n

Jika dikatakan bahwa ulama adalah pewaris Nabi. Maka sungguh seorang ulama akan melanjutkan perjuangan Nabi, yakni mendakwahkan pentingnya etika dan moralitas sebagai konsekuensi berislam. Sebab itu, baiknya kita belajar ke ulama yang benar-benar mencerminkan akhlak karimah. <\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0646 \u0641\u0627\u0631\u0642 \u0627\u0644\u0639\u0644\u0645\u0627\u0621 \u0645\u0627\u062a \u0642\u0644\u0628\u0647 \u0639\u0646 \u0637\u0627\u0639\u0629 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u062a\u0639\u0627\u0644\u0649<\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Siapa orang memisahkan, menjauhkan diri dari ulama, maka hatinya buta, mati dari taat kepada Allah Ta’ala.”<\/p>\n\n\n\n

Wallahul muwaffiq.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Gus Dur termasuk ulama Indonesia yang menolak formalisasi Islam, lebih jauh menjadikan Islam sebagai ideologi politik. Ia lebih memilih sebagai muslim yang menerima Islam apa adanya, yakni sebagai agama wahyu yang menjunjung etika dan moral. Namun begitu, Gus Dur tak risau dan mencela muslim lain pengusung formalisasi Islam atau menjadikan Islam sebagai azas […]<\/p>\n","protected":false},"author":24,"featured_media":9371,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[4113,4114],"yoast_head":"\nAkhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-15T01:18:37+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-15T01:18:38+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mutho AW\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mutho AW\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mutho AW\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\"},\"headline\":\"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial\",\"datePublished\":\"2019-09-15T01:18:37+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-15T01:18:38+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\"},\"wordCount\":643,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg\",\"keywords\":[\"akhlak terpuji\",\"muslim media sosial\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\",\"name\":\"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-15T01:18:37+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-15T01:18:38+00:00\",\"description\":\"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Akhlak Terpuji Yang Sirna dari Muslim Media Sosial\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\",\"name\":\"Mutho AW\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mutho AW\"},\"description\":\"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muthoaw\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org","description":"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org","og_description":"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-15T01:18:37+00:00","article_modified_time":"2019-09-15T01:18:38+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mutho AW","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mutho AW","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/"},"author":{"name":"Mutho AW","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad"},"headline":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial","datePublished":"2019-09-15T01:18:37+00:00","dateModified":"2019-09-15T01:18:38+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/"},"wordCount":643,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg","keywords":["akhlak terpuji","muslim media sosial"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/","name":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg","datePublished":"2019-09-15T01:18:37+00:00","dateModified":"2019-09-15T01:18:38+00:00","description":"Caci-maki, kata kasar, bahasa amoral, serta tuduhan negatif tak berdasar di media sosial, sadar atau tidak sebetulnya mencerminkan kualitas ilmu dan akhlak","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Akhlak-Terpuji-Yang-Sirna-dari-Muslim-Media-Sosial.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Akhlak Terpuji Yang Sirna dari Muslim Media Sosial"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/akhlak-terpuji-yang-sirna-dari-muslim-media-sosial\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Akhlak Terpuji: Yang Sirna dari Muslim Media Sosial"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad","name":"Mutho AW","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","caption":"Mutho AW"},"description":"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muthoaw\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9328"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/24"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=9328"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/9328\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/9371"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=9328"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=9328"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=9328"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}