Anak perempuan\nmendapatkan 1\/2 apabila anak sendiri (QS. An-nisa\u2019, 4:11), kedua, mendapatkan\n2\/3 apabila terdapat dua atau lebih dan mereka berbagi rata dari 2\/3 tersebut (QS.\nAn-nisa\u2019, 4:11), ketiga, mendapatkan sisa \u201cashabah\u201d apabila bersama dengan anak\nlaki-laki \u201cashabah bil ghair\u201d.<\/p>\n\n\n\n

• Anak\nlaki-laki.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Laki-laki\nmendapat sisa dengan sendirinya \u201cashabah bi al-Nafs\u201d.<\/p>\n\n\n\n

  • Suami.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Pertama, suami\nmendapat bagian 1\/2 apabila ahli waris tidak meninggalkan anak (QS. An-nisa\u2019,\n4:12), kedua, suami mendapatkan 1\/4 apabila pewaris meninggalkan anak. (QS.\nAn-nisa\u2019, 4:12)<\/p>\n\n\n\n

    • Istri.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

      Pertama, istri\nmendapatkan 1\/4 apabila ahli waris tidak meninggalkan anak (QS. An-nisa\u2019,\n4:12), kedua mendapatkan 1\/8 apabila ahli waris meninggalkan anak (QS.\nAn-nisa\u2019, 4:12)<\/p>\n\n\n\n

      • Ibu.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

        Pertama, ibu\nmendapatkan bagian 1\/3 apabila pewaris tidak meninggalkan anak, kedua,\nmendapatkan 1\/6 apabila pewaris meninggalkan anak atau dua saudara atau lebih (QS.\nAn-nisa\u2019, 4:11) dan apabila tidak meninggalkan anak namun meninggalkan saudara\n(QS. An-nisa\u2019, 4:11), ketiga, mendapatkan 1\/3 sisa \u201ctsulutsul baqi\u201d apabila\nahli waris hanya terdiri dari ayah, ibu dan suami atau istri, jadi pembagiannya\nadalah dibagi bagian istri dulu, kemudian sisanya dibagi 1\/3, kemudian sisanya\ndiberikan kepada ayah.<\/p>\n\n\n\n

        • Bapak.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

          Pertama, bapak\nmendapatkan 1\/3 apabila ahli waris tidak meninggalkan anak. (QS. An-nisa\u2019,\n4:11), kedua, bapak mendapatkan 1\/6 apabila ahli waris meninggalkan anak (QS.\nAn-nisa\u2019, 4:11), ketiga, bapak mendapatkan sisa semuanya apabila tidak ada ahli\nwaris yang mendapatkan sisanya, dan masih ada sisa warisan maka diberikan\nkepada bapak, namun sebelumnya bapak tetap mendapat bagian ahli waris yang\ntelah mendapatkan bagian yang ditentukan \u201czawil furud\u201d.<\/p>\n\n\n\n

          • Saudari\nkandung.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

            Pertama, saudari\nkandung mendapatkan bagian waris 1\/2 apabila kalalah dan sendiri, kedua, mendapatkan\n2\/3 apabila kalalah dan bersama dua orang atau lebih, maka mereka berbagi rata\ndari 2\/3 tersebut, keduanya mendapatkan sisa warisan, dan apabila kalalah dan\nbersama dengan seorang anak perempuan \u201cashabah maal ghair\u201d atau dia bersama\ndengan saudara kandung \u201cashabah bil ghair\u201d.<\/p>\n\n\n\n

            • Saudara\nkandung.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

              Saudara kandung\nakan mendapatkan sisa warisan apabila kalalah.<\/p>\n\n\n\n

              • Saudari\nse-bapak.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

                Pertama, saudara\nsebapak mendapatkan 1\/2 warisan apabila kalalah dan tidak ada saudari kandung,\nkedua mendapatkan 2\/3 apabila kalalah, tidak ada saudari kandung dan saudari\nsebapak terdiri dari dua orang atau lebih, maka, mereka berbagi rata dari\nbagian tersebut, ketiga, mendapatkan sisa warisan apabila kalalah, dia bersama\nsaudara se-bapak, dan tidak ada suadara kandung dan keempat, tidak mendapatkan\nwarisan apabila ada saudara kandung atau apabila ada dua saudari kandung.<\/p>\n\n\n\n

                • Saudara\natau saudari se-ibu.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

                  Pertama,\nsaudara atau saudari se-ibu mendapatkan 1\/6 warisan apabila kalalah dan mereka\nsatu orang, kedua mendapatkan 1\/3 apabila kalalah dan mereka terdiri dari dua\norang atau lebih.<\/p>\n\n\n\n

                  Pada penjalasan\ndi atas yang dimaksud dengan Kalalah adalah kondisi ketika ahli waris tidak\nmeninggalkan anak laki-laki atau cucu laki-laki dan ayah telah meninggal\nterlebih dahulu, jadi pembahasan kalalah ialah untuk menentukan apakah saudara\ndapat menjadi ahli waris ataupun tidak.<\/p>\n\n\n\n

                  Demikian penjelasan singkat mengenai pembagian warisan menurut Islam. Perihal pembagian warisan menurut Islam lebih lanjut dan rinci mungkin akan dibahas pada artikel mendatang, terima kasih.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                  PeciHitam.org \u2013 Banyak sekali pertanyaan seputar bagaimana pembagian warisan menurut Islam yang mudah dan benar. Sebelum membahas tentang hal itu, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu ilmu waris atau ilmu mawaris. Pembagian warisan dalam ilmu fikih disebut dengan \u201cfaraidh\u201d, \u201cwiratsah\u201d, atau \u201cal-tirkah\u201d. Adapun ilmu kewarisan Islam ialah ketentuan hukum Islam yang mengatur siapa saja ahli […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":9681,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,3211],"tags":[4166],"yoast_head":"\n