Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Dalam rangka peringatan 40 hari wafatnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu\u2019tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi menyebut makam KH Maimoen Zubair sebagai pelindung Indonesia dari bala\u2019 (hamlul bala\u2019). <\/p>\n\n\n\n

Habib Luthfi menceritakan ketika Rasulullah SAW didatangi\noleh malaikat Jibril dan malaikat Izrail. <\/p>\n\n\n\n

\u201cKetika itu Rasul bertanya bagaimana rasanya sakaratul maut.\nKemudian doa terakhir Rasul adalah supaya semua beban sakit umatnya ditimpakan\nkepadanya, untuk menunjukkan bagaimana tanggung jawab seorang Rasul dan\npimpinan terhadap umatnya,\u201d cerita Habib Luthfi di kompleks Pesantren Al-Anwar\nSarang, Rembang, dikutip dari situs resmi NU, Minggu, 15 September 2019.<\/p>\n\n\n\n

\u201cWaratsah ini telah sampai kepada para pewarisnya, jangan\ndikira orang-orang yang seperti Mbah Maimoen itu dikiranya orang merdeka,\ntidak. Ada khusushiyah dan beban umat dipundaknya dan dibawa mati oleh beliau,\u201d\nsambungnya.<\/p>\n\n\n\n

Ia menjelaskan bagaimana yang satu auliya menanggung\nbala\u2019nya umat. Sedangkan di bagian lain ada yang memiliki himayah-himayah yang\nluar biasa. <\/p>\n\n\n\n

\u201cTermasuk tugas Mbah Maimoen Zubair ini yang hamlul bala\u2019\nfil Indonesia, itu tugas beliau. Beruntunglah orang yang pernah mau mengambil\nilmu dari beliau, walau bi harfan. Allahu yanfa\u2019una bibarkatihim,\u201d ujar Ketua\nForum Sufi Dunia ini.<\/p>\n\n\n\n

\u201cDari situ kita juga bayangkan bagaimana perjuangan yang\ndibawa beliau, yakni dengan berkiblat kepada waliyyut tis\u2019ah (Wali Songo). Kita\ntidak usah jauh-jauh mengambil contoh yang ada di Baghdad, Yaman. Cukup itu\nyang ada di Indonesia itu sudah komplit maqamnya,\u201d lanjutnya.<\/p>\n\n\n\n

Cucu Habib Hasyim bin Yahya ini juga memaparkan bahwa untuk\nwali yang tingkatannya Qutbil Ghauts sendiri ada lebih dari 80 orang di\nIndonesia. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSeperti Maulana Makhdum Ibrahim bin Sayid Rahmatillah atau\nbiasa disebut Sunan Bonang yang terkenal sulthanul auliya\u2019 fi Jawa. Kemudian\nMaulana Hasyim (Sunan Drajat), dan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung\nJati),\u201d terangnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKetiga itu himayatul Indonesia, payungnya Indonesia. Sampai\nsekarang payungnya Indonesia dipegang oleh beliau bertiga. Dan diteruskan\nregenerasi-regenerasi, belum Quthb-quthb lain yang setelah beliau. Yang di Jawa\nTimur, Jawa Tengah atau Jawa Barat, banyak sekali,\u201d jelasnya.<\/p>\n\n\n\n

 Pada kesempatan itu, Habib\nLuthfi juga menyampaikan refleksi kepada jamaah yang hadir bahwa orang-orang\nyang sekarang jadi ulama, kiai itu sudah enak. Tapi apakah kita tidak pernah\nberpikir, ketika eyangnya Mbah Maimoen Zubair pertama kali masuk Sarang ini.<\/p>\n\n\n\n

\u201cApa dianggapnya wali-wali dahulu enak seperti kita sekarang\nini? Menghadapi orang yang belum ngerti beriman, belum ngerti caranya bersuci.\nYang dihadapi masih separuh telanjang dan sebagainya. Dengan sabar beliau itu\nselalu mengharapkan orang itu baik di hadapan Allah SWT,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Dirinya pun berpesan kepada jemaah jangan menjadi orang yang\nmadakhil qubur. Yaitu golongan yang bisanya hanya memuji ketika wali tersebut\nsudah wafat. Tetapi menyangsikan sebagian perilaku wali tersebut ketika wali\nitu masih hidup. <\/p>\n\n\n\n

\u201cUntung kita tidak menangi Sunan Kalijaga, yang mungkin saja\nakan banyak dari kita yang tidak percaya kalau beliau itu wali sebab metode\ndakwahnya dan sebagainya,\u201d terangnya.<\/p>\n\n\n\n

 Ia juga mengajak\nseluruh jamaah untuk berefleksi. Menggugah ingatan bahwa kenikmatan hidup\nberagama sekarang ini merupakan jasa para wali terdahulu, jasa orang-orang\nseperti Mbah Maimoen.<\/p>\n\n\n\n

\u201cTapi kemana sekarang Mbah Maimoen-Mbah Maimoen itu. Maka,\nmenjadi tanggung jawab kita bersama untuk menumbuhkan Mbah Maimoen-Mbah Maimoen\nbaru yang bisa menentramkan umat, menyatukan umat, meneduhkan umat, dan\nseterusnya,\u201d tutup Habib Luthfi.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Dalam rangka peringatan 40 hari wafatnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu\u2019tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi menyebut makam KH Maimoen Zubair sebagai pelindung Indonesia dari bala\u2019 (hamlul bala\u2019). Habib Luthfi menceritakan ketika Rasulullah SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan malaikat Izrail. \u201cKetika itu Rasul bertanya bagaimana […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":9503,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[31,2550],"yoast_head":"\n