Hal Sepele yang Ternyata dapat Menghapus Pahala Shalat Jumat

yang menghapus pahala jumat

Pecihitam.org – Jumat disebut sebagai sayyidul ayyam, yang artinya rajanya hari atau hari yang spesial bagi Umat Islam. Bahkan menurut Rasulullah SAW, Jumat menjadi hari raya bagi kaum Muslim

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Salah satu ibadah istimewa yang hanya dilakukan pada hari ini adalah Shalat Jumat yang wajib bagi kaum laki-laki. Allah Swt telah menjanjikan banyak pahala dan kebaikan kepada orang-orang yang melaksanakan shalat Jumat. Seperti mendapatkan limpahan pahala, sarana penghapus dosa, dan kecukupan nikmat dari Allah Swt.

Namun disisi lain kita juga harus berhati-hati, walaupun kita sudah melaksanakan shalat Jumat, ternyata ada beberapa hal sepele yang dapat menghapus pahala shalat jumat. Lantas, apa tindakan sepele apa saja yang menghapus pahala shalat Jumat tersebut? Berikut penjelasannya.

Ternyata tindakan yang sering dianggap sepele namun berdampak menghapus pahala shalat jumat tersebut yaitu berbicara saat khatib sedang khutbah. Bahkan untuk mengatakan ‘diam’ kepada teman lain yang berbicara pun juga dilarang.

Hal ini disebut dengan perbuatan Lagha, atau ucapan yang bathil, yang tidak selayaknya untuk dilakukan jamaah shalat jumat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw berikut,

Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau berkata kepada temanmu ‘diamlah!’ di hari Jum’at, dalam keadaan imam sedang khutbah, maka engkau (shalat Jum’atmu) sia-sia.” (HR. Muslim)

Dalam hadist lain Rasulullah SAW juga bersabda, “Siapa yang berbicara di hari jumat ketika imam sedang khutbah, maka dia seperti keledai yang menggendong barang bawaan. Sementara orang yang mengatakan ‘Diam’ maka tidak ada jumatan baginya.” (HR. Ahmad)

“Barangsiapa yang berbicara pada hari jumat ketika imam sedang khutbah, maka pahala dari jumat tersebut sebesar genggaman debu.” (Ad Daulabi di dalam Al Kuna wal Asma)

Kedudukan khutbah sangat penting dalam shalat Jumat. Bahkan, jika ditinggalkan akan membatalkan syarat sah shalat Jumat. Selain itu khutbah merupakan bentuk penyampaian suatu ilmu pengetahuan kepada orang lain. Bahkan menurut Rasulullah SAW, saat Khutbah Jumat berlangsung para Malaikat akan turut serta duduk dan mendengarkan Khutbah.

Baca Juga:  Arus Besar Metode Ushul Fiqih dalam Islam

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari Jumat, di setiap pintu masjid ada malaikat yang mencatat orang yang akan salat satu persatu. Jika imam telah duduk (di mimbar saat azan), mereka melipat lembaran catatan (keutamaan amal) dan datang mendengarkan peringatan. (HR. Bukhari)

Oleh karenanya jamaah yang hadir tidak diperkenankan untuk berbicara, apalagi bercakap-cakap ketika khutbah berlangsung, sebab itu hanya akan menjadikan shalat Jumatnya pun akan sia-sia.

Bukan hanya sahlat Jum’atnya yang menjadi sia-sia, orang yang berbicara saat imam sedang khutbah pun di ibaratkan seperti keledai yang memikul lembaran-lembaran. Sebagaimana hadits Nabi Saw riwayat Imam Ahmad berikut,

Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berbicara pada saat imam khutbah Jum’at, maka ia seperti keledai yang memikul lembaran-lembaran (artinya: ibadahnya sia-sia, tidak ada manfaat). Siapa yang diperintahkan untuk diam (lalu tidak diam), maka tidak ada Jum’at baginya (artinya: ibadah Jum’atnya tidak sempurna).” (HR. Ahmad)

Sedangkan, jika seseorang mendengarkan khutbah dengan seksama dan tak bermain-main, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda dalam hadist berikut,

Baca Juga:  Larangan Merusak Gereja dan Tempat Ibadah Agama Lain dalam Islam

“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (salat) Jumat, kemudian (di saat khotbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jumat saat ini dan Jumat sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim)

Dalam hadist lain juga disebutkan,

“Apabila seseorang mandi pada hari Jumat, dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak dan harum-haruman dari rumahnya kemudian ia keluar rumah, lantas ia tidak memisahkan di antara dua orang (melangkahi pundak orang), kemudian ia mengerjakan shalat yang diwajibkan, dan ketika imam berkhotbah, ia pun diam, maka ia akan mendapatkan ampunan antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya.” (HR. Bukhari)

Khutbah merupakan sarana bagi kaum yang beriman agar menjadi umat yang terdidik wahyu Illahi. Sehingga dalam kondisi sesibuk apapun, seorang mukmin, setidaknya dalam sepekan sekali, ia akan mendapatkan siraman rohani dari khutbah Jumat. Demikian, semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Baca Juga:  Salah Satu Pembuka Jalan Rezeki, Rajinlah Pergi Ketempat Ini!
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik