Gerakan Radikal dibalik Ormas Front Pembela Islam

Ormas Front Pembela Islam

Pecihitam.org – Istilah radikal sudah muncul sejak akhir abad ke-18. Dalam sejarah istilah radikal di Britania dan digunakan oleh para kelompok yang menyertakan diri sebagai gerakan penantang dari partai gerakan kanan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Begitu redikalisme berkembang dan menjadi liberalisme politik. Kurang lebih abad ke-19 kata radikal bertransformasi mempunyai makna ideologi liberal atau progresif. Kemudian menjadi sebuah paham yang disebut dengan radikalisme.

Charles James Fox memahami radikalisme adalah sebuah tanggapan kritis terhadap kondisi yang terjadi dan kemudian diwujudkan  kedalam bentuk penolakan bahkan perlawanan dengan keras. Tidak cukup sampai dalam penolakan, bahkan gerakan radikalisme akan terus-menerus menuntut perubahan dengan cepat yang sesuai dengan alirannya.

Kelompok yang penganut faham radikal biasanya memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda itu salah dan mutlak kebenaranya yang sesuai dengan aliran dan gerakan yang mereka pelajari seperti gerakan Front Pembela Islam atau biasa disebut dengan FPI.

Front Pembela Islam merupakan organisasi Islam yang muncul akibat menurunnya peranan Negara yang berdampak pada hilangnya ketertiban dalam hukum. FPI lahir pada tanggal 17 Agustus 1998, di Pondok Pesantren Al-umm, Jakarta Selatan.

Tokoh yang mempelopori berdirinya gerakan ini adalah Habib Riziq Shihab. Gerakan yang tidak hanya mengacu pada dunia Islam, gerakan ini juga ikut berperan dalam demokrasi. Gerakan ini berdiri dengan semboyan gerakan nasionalis dan anti maksiyat.

Baca Juga:  Ramadhan Sarana Penguatan Ukhuwah Kebangsaan Hadapi Ancaman Perpecahan & Radikalisme

Gerakan FPI memang gerakan Islam yang keras dan tegas. Sehingga tidak heran salah satu penggerak gerakan anti penista agama yang pada waktu itu Ahok menjadi tersangkanya. Jika merujuk pada teori  yang dijelaskan oleh Charles James Fox.

Gerakan FPI adalah gerakan yang radikal, karena didalamnya terdapat idiologi untuk menegakkan Khilafah Islamiyyah Alamiyyah yang sesuai Syariat Islam, melalui langkah-langkah logis realistis yang elegan dan bertanggung-jawab, serta sejalan dengan nafas kemajuan dunia.

FPI bermaksud menegakkan amar ma´ruf nahi munkar secara káffah di segenap sektor kehidupan, dengan tujuan menciptakan umat sholihat yang hidup dalam baldah thoyyibah dengan limpahan keberkahan dan keridhoan Allah ´Azza wa Jalla. Inilah misi FPI.

Sifat organisasi ini bersifat mandiri dan tidak menjadi bagian dari ormas/orsospol manapun juga, di mana pedoman yang digunakan adalah Allah SWT sebagai tujuan kami, Muhammad Saw adalah teladan kami, Al-Qur’an adalah pedoman kami dan syahid adalah cita-cita kami. Dan juga semboyan dari FPI adalah hidup mulia atau mati syahid.

Semboyan didalam gerakan FPI ini hampir sama dengan semoyan yang digaungkan oleh ISIS. Dalam memahami konsep jihat misalnya FPI menjadikan aksi berupa demo dan kritik kepada pemerintah.

Baca Juga:  Pembubaran FPI dan Nasib Masa Depan Indonesia

Selain itu FPI juga mempunyai kebiasaan sweeping atau aksi penyisiran ke tempat-tempat hiburan malam dalam menegakkan  amar ma´ruf nahi munkar dan memberantas kemaksiatan. Kegitan aksi tersebut ternyata menjadi kontroversial sebab kegiatan sweeping seharusnya dilakukan oleh Polisi bukan Fornt Pembela Islam.

Ternyata visi dan misi dari FPI yang ingin menegakkan Khilafah Islamiyyah Alamiyyah berpengaruh pada gerakan aksi parang pengikut Habib Riziq, sebab dari aksi yang dilakukan oleh oknum FPI ini mengakibatkan manusia menjadi terpukul secara sikologi mengalami despresi akibat ulah beberapa oknum FPI.

Hal ini telah dialami oleh Agus Aini yang menjelaskan bahwa peristiwa kekerasan di salah satu rumah diduga dijadikan sebagai tempat protitusi ilegal. Akbit dari ulah pemberontakan tersebut anak-anak yang melihat menjadi trauma.

Dengan aksi-aksi seperti demo, sweeping, dan beberapa aksi yang dapat merusak hubungan kemasyarakatan. Organisasi  Front Pembela Islam adalah organisasi yang sudah terindikasi radikalisme yang didalamnya terdapat ideologi yang mungkin bisa mengkikis bait-bait dan nilai-nilai Pancasila.

Didalam buku Islamku, Islam Anda, Islam Kita karya Abdurrahman Wahid menjelaskan bahwa jika ingin menjadi muslim yang baik maka jadilah manusia cinta damai, suka menolong, menjalin perasudaraan, dan saling mengasih masukan bukan kekerasan. Dengan kata lain, sebuah gerakan menajadi gerakan tidak radikal manakala mengitamakan perdamaian, persatuan dan kesatuan dalam menjaga keharmonisan Negara Kesatuan Replublik Indonesia.

Baca Juga:  Membangun Karakter Islam Khas Indonesia dengan Tradisi Intelektual Ulama Nusantara

Jika demikian sudah jelas yang dilaukan oleh FPI salam ini adalah gerakan yang kurang etis sebab gerakan ini jika di lihat adalah gerakan yang kurang baik dimasyrakat maupun didalam Islam itu sendiri karena bukan  perdamaian yang di utamakan melainkan kekerasan yang mereka lakukan dengan semboyan amar ma´ruf nahi munkar.

M. Dani Habibi, M. Ag