Inilah Adab Bercanda dalam Islam yang Wajib Diperhatikan

adab bercanda dalam islam

Pecihitam.org Bencanda, tentu satu kata inilah yang kadang perlu menghiasi hari-hari kita guna bisa keluar dari ketegangan beratnya tugas setiap hari. Maka tak heran jika sebagian dari kita membumbuhi hari-hari dengan bercanda untuk keluar dari kepetanan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adapun yang perlu kita ketahui bahwa bercanda itu memang diperbolehkan namun juga ada adab dan batasnya dalam islam. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw dalam beberapa hadits. Berikut penjelasannya:

Pertama, bercanda harus disertai kebenaran

Kebenaran yang dimaksud ialah mengungkapkan sesuatu tanpa adanya kebohongan yang bertujuan untuk membuat orang tertawa. Karena bercanda dalam Islam sendiri haruslah sesuai dengan fakta atau benar adanya.

Kita bisa menoleh kisah Rasulullah yang ketika bersenda gurau dengan sosok wanita tua yang datang kepada beliau dan melontarkan pertanyaan

 “ Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke surga.” Beliau bersabda, “Wahai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak dimasuki wanita tua. “ Lalu wanita itu berpaling sambil menangis. Lalu beliau bersabda, “Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya’. “(HR. At-Tirmidzi).

Baca Juga:  Inilah Tujuh Dosa Besar yang Membinasakan, Semua Harus Kita Hindari!

Yang jadi masalah ialah kadang kita malah sengaja mengungkapkan sesuatu yang tidak benar terhadap lawan cerita demi membuat sekeliling tertawa dan hal ini diakuinya sebagai bercanda, padahal?

Bercanda tidaklah boleh berangkat dari kalimat dusta. Sebagaimana Dari Bahz, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata,

“Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Kecelakaan bagi orang yang berbicara secara dusta untuk buat orang-orang terlawa. kecelakaan baginya dan kecelakaan baginya. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi dan Abu Dawud).

Kedua, tidak boleh terlalu sering bercanda,

Adab kedua yang mesti kita tahu ialah, dalam islam juga dilarang jika seseorang banyak bercanda. Sebab banyak bercanda bisa mematikan hati dan mengurangi kharisma, sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak kelawa ilu bisa mematikan hati.” Umar bin Al-Khattab ra., berkata, “Siapa yang banyak ketawanya, maka sedikit karismanya, dan siapa yang banyak bercanda, maka dia akan diremehkan.”

Sedangkan gambaran lainnya bahwa banyak bercanda tentu banyak tertawa, padahal Rasulullah saw., bersabda bahwa banyak tertawa tentu akan membuat hati menjadi mati.

Baca Juga:  Tidak Cukup Menyesal, Inilah Tiga Syarat Agar Taubat Diterima Allah

Ketiga, tidak menyakiti hati orang lain

Dan yang paling penting dalam adab bercanda ialah tidak menyakiti hati orang lain. Bukankah Mungkin saja karena keasyikan bercanda, kadang kita lupa ternyata kita sedang menyakiti hati orang lain, baik karena itu berasal dari ucapan kita maupun berasal dari perilaku yang seolah mengejek.

Dan Islam melarang perihal ini, karena telah keluar dari batasan bercanda pada umumnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

Setiap Muslim adalah bersaudara satu sama lain, tidak boleh menzhaliminya, tidak membiarkannya (Terdzalimi), dan tidak juga merendahkannya, cukup seseorang berbua keburukan dengan dia merendahkan saudaranya sesama muslim.” (HR. Muslim)

Sedangkan dalam Firman Allah swt., seperti yang termaktub dalam QS. Al Ahzab ayat 58

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata

Adapun garis besar yang perlu kita hindari ketika hendak bercanda, agar kita tidak jatuh pada pandangan buruk ataupun kesalahan yang pada akhirnya membuat kita menyesal ialah diantaranya:

  1. Hendaknya bercanda diwaktu yang tepat. Artinya ialah melihat kondisi dan situasi terlebih dahulu karena jangan sampai niat kita yang awalnya hanya ingin bermain main, malah mendapatkan teguran atau respon yang sebaliknya.
  2. Tidak kelewatan batas.
  3. Menjauhi perkataan buruk dan kotor.
  4. Tidak memprolok-olok agama, orang gila atau orang bodoh.
  5. Menjaga perasaan lawan bercanda.
  6. Jikalau bercanda dengan orang yang lebih tua, hendaknya bercanda pada sesuatu yang pantas, bukan malah sebaliknya hingga membuat kita di cap sebagai orang yang tidak sopan.
  7. Tidak tertawa terbahak bahak hingga membawa mudharat pada diri sendiri.
Baca Juga:  Bullying Dimana-Mana, Bagaimana Pandangan Islam dan Cara Pencegahannya

Itulah sekilas adab bercanda dalam islam yang perlu kita perhatikan agar selalu menjadi insan yang mawas diri. Semoga bermanfaat!

Rosmawati