Sejarah Perjalanan Budaya Pemikiran Islam dari Masa ke Masa

Sejarah Perjalanan Budaya Pemikiran Islam dari Masa ke Masa

PeciHitam.org- Perkembangan budaya pemikiran dalam dunia islam bukan muncul begitu saja tanpa sejarah, perkembangan tersebut mengalir dari masa ke masa sehingga muncullah tradisi yang sampai pada kita sekarang ini.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Demikian klasifikasi masa tahap dari perjalanan budaya pemikiran Islam, diantaranya yakni:

  1. Masa Rasulullah
  2. Masa dinasti umayyah.
  3. Dinasti abbasiyah.
  4. Periode pertengahan.
  5. Periode modern.

Dari klasifikasi tersebut, sejarah perjalanan perkembangan budaya pemikiran islam bisa juga dijelaskan dengan 5 Periode berikut:

Pertama, Periode Klasik. Masa ini berawal sejak zaman Rasulullah hingga masa abbasiyah. Masa perluasan maupun masa perkembangan. Klasik adalah masa lampau karena keberadaannya diingat sepanjang masa.

Periode klasik dalam Islam lain hal periode klasik Barat. Bagi dunia Islam, masa ini berawal dari zaman Rasulullah, sedangkan masa klasik Barat berawal dari Yunani.

Pusat pembelajaran dan kajian agama langsung dari sumbernya, yakni mengamalkan dan turut serta menafsirkan Al Qur’an serta mengambil hikmah dalam Al Qur’an dan Hadis.

Kedua, Masa Dinasti Umayyah. Masa ini, menurut Harun banyak menghasilkan kontribusi beberapa pemikiran. Hasil yang didapat Islam dari perkembangan dan perluasan.

Baca Juga:  Hal Yang Melatarbelakangi Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Pemikiran di bidang tafsir, hadis, fikih, dan ilmu kalam, merupakan beberapa perkembangan yang didapat pada masa ini. Di masa ini kebudayaan Islam mengalami kepesatan salah satunya dalam kebudayaan, ilmu pengetahuan teknologi, dan ilmu kajian tentang Islam.

Ketiga, Dinasti Abbasiyah. Masa ini Islam juga disebut masa pembaharuan. Masa abbasiyah merupakan awal mula terjadinya kontak bagi Islam dengan kebudayaan Barat yaitu kebudayaan Yunani, bagi Yunani mereka lebih percaya dengan mitos.

Pembaharuan bidang Bahasa merupakan salah satu pembaharuan di masa ini. Pembaharuan ini muncul ketika bahasa agama atau bahasa Arab digunakan salah satunya untuk menerjemahkan buku-buku atau penemuan-penemuan.

Bahasa Arab melebihi bahasa Yunani dan bahasa Persia sebagai bahasa penerjemah. bahasa Arab digunakan untuk ilmu pengetahuan karena sumber dari pengetahuan banyak menggunakan bahasa Arab, filsafat, dan diplomasi

Keempat, Periode Pertengahan. Masa ini dimulai dengan runtuhnya Abbasiyah di Bagdad, dimana titik kemajuan kebudayaan Islam. Dikarenakan serangan tentara Mongol oleh Hulagu Khan tahun 1258.

Baca Juga:  Sejarah Masa Pra Kenabian Nabi Muhammad SAW (Bagian 1)

Sehingga membuat Islam surut, wilayah terpecah-pecah karena serangan musuh maupun pertumpahan darah sesama. Yang mengakibatkan hancurnya sebagian peninggalan budaya maupun hasil sejarah masa lalu.

Menurut Islam, sejak abad 13 masa ini di mulai hingga berakhir pada abad 18. Menurut sejarah, di abad 18 ini sebagai masa kegelapan Islam. Karena dimasa ini kemajuan Islam dibidang sains dan teknologi terhenti.

Kelima, Periode Modern. Masa ini muncul pada abad 18 hingga pada masa sekarang atau abad 20. Masa ini muncul disebabkan oleh rasa tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalu, sehingga timbul kesadaran oleh para tokoh muslim.

Kala Islam sedang dalam fase kemunduran atau kejumudan, Barat mempengaruhi Islam pada abad 19. Masa modern memberi pembaharuan untuk umat Islam, pembaharuan ini juga mewujudkan sesuatu manfaat baik untuk dunia maupun akhirat.

Salah satu tokoh pembaharuan yaitu Muhammad Abduh dan Jamaludin Al Afghani. Sebenarnya jika melihat dari sejarah, Islam juga ikut ambil dalam peradaban. Karena itu para pemikir berupaya untuk mengembalikan kejayaan seperti dahulu yang sekarang telah ditelan ombak sejarah.

Baca Juga:  Kontekstualisasi Ajaran-Ajaran Islam Walisongo dalam Masyarakat Jawa

Untuk meluruskan kaidah yang salah maka perlu ilmu. ilmu adalah rangkaian dalam penelitian, ilmu merupakan metode, ilmu juga disebut pengetahuan ilmiah.

Ilmu pada dasarnya tidak tampak, tetapi akan menjadi nyata jika dijelaskan secara sistematis semisal dimajalah-majalah kejuruan, di buku pelajaran-pelajaran, ucapan yang dilontarkan para ilmuwan di atas mimbar ilmiah, dan lain sebagainya.

Mochamad Ari Irawan