Inilah Sebaiknya Sikap yang Dilakuakan Suami Ketika Istri Sedang Marah

sikap suami ketika istri marah

Pecihitam.org – Marah merupakan suatu sikap yang wajar bagi manusia, tak terkecuali pada seorang istri terhadap suami. Bahkan terkadang seorang istri marah karena dipicu hal-hal yang sepele seperti cemburu, curiga dan sebagainya. Lalu bagaimanakah seharusnya sikap suami ketika istri yang sedang marah?.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ketika istri sedang marah, biasanya hal sepele membuat masalah yang tadinya kecil menjadi besar dan tidak terkendali apabila sikap sang suami tidak dapat memposisikan dirinya dengan baik. Jangan sampai sang suami justru terpancing dengan kemarahan sang istri, sehingga membuat suasana menjadi semakin keruh.

Jika kemarahan dibalas dengan kemarahan maka akan menimbulkan masalah yang lebih besar, harusnya salah satunya harus mengalah. Terutama sang suami, ibarat api yang berkobar harusnya dipadamkan dengan air yang mendinginkan bukan justru dibalas dengan api.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh suami agar kemarahan istri dapat diatasi dengan baik, agar tidak timbul permasalahan yang lebih besar yaitu

Daftar Pembahasan:

1. Suami wajib bersifat sabar

Sabar merupakan senjata yang paling baik dalam segala permasalahan, termasuk juga ketika menghadapi sang istri yang sedang marah.  Seperti yang dicontohkan oleh Sayyidina Umar bin Khattab radliyallahu ‘anhu.

Baca Juga:  Antara Usaha dan Takdir, Bagaimana Porsi Kedua Hal Tersebut Bagi Manusia

Ketika beliau didatangi seorang sahabat yang mengadukan sikap istrinya yang kerap marah. Sahabat tersebut ingin mengadu karena Sayyidina Umar dianggap orang yang tegas dan pemberani, mungkin jika permasalahannya diadukan kepada sang Khalifah ia bisa mendapatkan solusi yang terbaik.

Sesampainya di rumah khalifah Umar, ternyata sahabat tadi melihat sang khalifah tengah dimarahi oleh istrinya. Hal itu membuat sahabat itu kaget, ternyata Sayyidina Umar yang terkenal gagah dan pemberani hanya terdiam ketika istrinya sedang marah.

Ketika ia sudah bertemu dengan Sayyidina Umar r.a beliaupun berkata kepadanya “Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya, karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya. Di samping itu, hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatann istriku.”

Sikap Sayyidina Umar itulah yang membuat hubungan rumah tangganya tetap kondusif dan terkendali. Karena bisa saja jika Sayyidina Umar membalas kemarahan sang istri dengan perkataan kasar ataupun tindakan yang tidak sesuai hubungan rumah tangganya akan berantakan. Namun Sayyidina Umar lebih memilih untuk mengaplikasikan sikap sabar yang sebenarnya.

Baca Juga:  Amalan Tertinggi Seorang Ahli Ibadah, Apakah Itu?

2. Memaafkan istri.

Hubungan rumah tangga tidak akan berjalan dengan harmonis mana kala masih ada perasaan yang mengganjal pada suami ataupun istri. Memaafkan kesalahan-kesalahan istri sangatlah diperlukan demi berjalannya rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah.

Seperti sikap Sayyidina Umar diatas, yang tidak menjadikan kemarah istri sebagai sesuatu yang melukai hati, dan memaafkan segala kemarahan-kemarahan istri.

3. Selalu berbuat adil terhadap istri.

Meskipun istri sedang marah-marah sebagai suami yang bijak haruslah tetap memberikan hak-haknya, seperti yang dicontohkan Sayidina Umar di atas, beliu tetap memberikan hak kepada istrinya, dengan mendengarkan aspirasi istrinya meskipun melalui kemarahan.

Jangan sampai kemarahan istri ini justru membawa mala petaka dalam keluarga, karena biasanya jika ucapan istri tidak didengarkan oleh suami, sang istri akan menceritakan kepada orang lain. Dan itu akan membuka aib kelauarga kepada orang lain.

Baca Juga:  Pentingnya Peran Ayah dalam Mendidik Anak Menurut Islam

Jadi dapat dipahami dari uraian diatas ada tiga sikap yang perlu dilakukan oleh suami ketika istri yang sedang marah, yaitu bersar, memaafkan istri dan juga tetap memberikan hak-hak istri atau adil. Dengan sikap suami yang demikian pasti kemarahan istri akan cepat reda. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam.

Lukman Hakim Hidayat