Snouck Hurgronje, Penyusup yang Memecah Belah Islam di Indonesia

snouck hurgronje

“Jangan sekali-kali melupakan Sejarah” Ir. Soekarno.

Pecihitam.org – Pemerintah Kolonial belanda berkuasa di Indonesia sangat lama sekali yakni kurang lebih 350 tahun, selama kurun waktu tersebut pemerintah kolonial memerintah dengan tipu-muslihat dan adu domba. Sehingga banyak terjadi pertikaian antar sodara bahkan sampai terjadi perang sodara diatanara bangsa Indonesia. Salah satu kunci dari tipu-muslihat tersebut yaitu Prof. Snouck Hurgronje.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Snouck bernama asli Cristiaan Snouck Hurgronje yang lahir pada tanggal 8 Februari 1857 di Belanda. Snouck menggeluti bidang filologi semasa kuliahnya, bahkan sampai berhasil meraih gelar doctornya dalam bidang filologi pada tahun 1879 bulan November. Kemudian menjadi pengajar bagi para siswa dan mahasiswa di leiden sampai kemudian mengajar di Indonesia dan menjadi seorang penasehat pemerintahan belanda yang ada di Indonesia.

Menurut Hamid Al-Gadri dalam bukunya C. Snouck Hurgronje : Politik Belanda terhadap Islam dan Keturunan Arab, mengatakan bahwa Snouck Hurgronje adalah seorang Orientalis besar. Sebab menurutnya bukan hanya mampu memecah-belah persatuan atau mengadu domba sesama, tapi snouck juga mampu berkamuflase untuk mengecoh pandangan orang-orang yang ada disekitarnya.

Bahkan snouck Hourgronje mampu menetralisir gerakan Islam di Indonesia dengan cara berkuflase yakni masuk Islam, menikah dengan perempuan Islam bahkan sampai pergi naik Haji dan merubah namanya menjadi nama Islam yakni Abdul Ghofar. Hal tersebut dilakukan hanya untuk menarik kepercayaan dari orang-orang Islam (khususnya) hingga kemudian dapat memanfaatkan kepercayaan yang telah didapatkannya.

Baca Juga:  Biografi KH Sholeh Darat Sang Ahli Kalam dari Nusantara

Penyelidikan lain yang dilakukan oleh kawan dari Hamid sendiri yaitu Adam malik membuktikan bahwa Snouck dan kawan-kawan Orientalisnya melakukan gerakan yang masif untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu percaya dengan orang-orang Tionghoa dan Arab.

Sampai-sampai pemerintah kolonial mengrluarkan pembagian kelas, adapun istilah kategori kelas sosialnys yaitu : ‘Europeanen‘, ‘Vreemde Oosterlingen‘, dan ‘Inlander‘ oleh pemerintah belanda yang tujuannya lagi-lagi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia khususnya umat Islam yang bisa sangat memperkuat Persatuan bangsa Indonesia.

Vreemde Oosterlingen adalah Ras Kelas dua untuk orang-orang Ras Arab, Tionghoa, dan India. Sedangkan untuk Ras kelas satu adalah Bangsa Eropa (Kulit Putih) Pribumi Kristen, Priyayi, Ambon dan KNIL. Kemudian yang terakhir adalah ‘Inlander‘ atau yang kemudian disebut dengan Istilah Pribumi.

Pribumi adalah kelas paling rendah padahal pribumi adalah penduduk asli bangsa kita, tapi karena kita dijajah maka kemudian kita menjadi kelas paling bawah. Pembagian kelas sosial ini yang kemudian oleh para sejarawan dimaknai sebagai salah satu upaya untuk melakukan politik devide et impera atau politik pecah belah yang bermaksud untuk melemahkan persatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Kisah Al-Idrisi Pencipta Bola Bumi, Disaat Ada Yang Menganggap Bumi Ini Datar

Menurut Hamid al-gadri target utamanya adalah Umat Islam yang dipandang sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia untuk bisa mempererat persatuan. Sebab diketahui bahwa Islam yang ada di Indonesia adalah Islam yang toleran sehingga mampu meredam perselisihan antar suku dan perbedaan adat istiadat ataupun kebudayaan.

Alasan lain kenapa Islam yang menjadi target utama dari belanda adalah sebab Islam memiliki rasa persatuan yang besar dan kuat antar sesama Muslim tanpa melihat latar belakang tempat lahir, suku, budaya dan lainnya.

Belum lagi hubungan dengan koneksi umat muslim diseluruh dunia sangatlah kuat. Sehingga bagi kolonial ini adalah satu hal yang sangat membahayakan dan bisa menghalangi tujuan kolonial untuk bisa menguasai Indonesia dan mendapatkan Gold, Glory and Gospel yang menjadi tujuannya.

Namun dibalik semua tipu dayanya harus diakui bahwa snouck juga punya kontribusi yang luar biasa dalam pencatatan sejarah Indonesia. Sebab lewat catatan-catatan snouck bisa diteliti lebih dalam lagi tentang kebenaran-kebenaran sejarah yang masih tersembunyi atau disembunyikan.

Baca Juga:  Abu Jahal (Amr bin Hisyam), Musuh yang Mengakui Kebenaran Nabi

Terlepas snouck adalah seorang orientalis ulung tapi karena catatannya akhirnya bisa banyak membantu para peneliti dikemudian hari. Hal ini dapat memberikan kita pembelajaran yang mendalam tentang alur sejarah yang masih banyak tertutup tabir, sehingga perlu lebih banyak lagi penelitian tentang catatan-catatan yang ditulis oleh Prof. Snouck Hurgronje.

Sebab menurut Dhia Prekasa Yoedha seorang penulis kawakan mengatakan kalau dalam SNI (Sejarah Nasional Indonesia) sendiri banyak sekali data-data yang didapatkan dari catatannya Snouck Hourgronje. Artinya apabila banyak data yang ditulis untuk tujuan yang kurang baik bagi bangsa ini maka perlu untuk diluruskan dan diperbaiki kebenaran sejarahnya, sebab ada yang bilang kebenaran sejarah adalah milik penguasanya.

Wallahu a’lam semoga bermanfaat bagi para pembaca pecihitam.org semua. Tabik.!

Fathur IM