Soal Ucapan Selamat Natal, Ini Kata Buya Syafii Ma’arif

Pecihitam.org – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Ma’arif, mengatakan ucapan selamat Natal yang dinyatakan oleh umat Islam kepada umat Nasrani tak perlu dipersoalkan.

Ucapan itu, kata Buya, tidak memiliki persoalan jika dilihat dari sisi agama lantaran ucapan tersebut tidak akan merusak akidah seorang muslim yang telah benar-benar memahami ajaran agama Islam.

Buya dengan tegas menyebut hanya kelompok sumbu pendek yang melarang umat Islam mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru Masehi terhadap koleganya yang berbeda agama.

“Itu (larangan ucapan Natal) pandangan sempit, kalau istilah medsos itu kelompok sumbu pendek. Apa keberatannya mengucapkannya? Selamat Natal, Idul Fitri, apa keberatannya? Di sisi apa? Tidak akan salah itu,” kata Buya usai jumpa pers Maarif Award 2020 di Kantor Maarif Institute, Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, 19 Desember 2019.

Baca Juga:  Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Buya Syafii, Jokowi Utus Dokter Kepresidenan

Ucapan selamat Natal kepada kaum Nasrani, menurut Buya, adalah wujud kerukunan hubungan dengan sesama manusia.

Oleh karena itu, ia berharap agar ucapan tersebut tidak dikaitkan dengan masalah teologi.

Ia menilai bahwa sekolompok pemeluk agama Islam yang kekeh melarang ucapan selamat Natal disebabkan dangkalnya memahami ajaran Islam sehingga memahami sesuatu dengan negatif.

Terkait kabar pelarangan ibadah dan perayaan Natal di dua kabupaten di Sumatera Barat, Buya meminta agar pemerintah turun tangan untuk mencegah adanya tindakan intoleransi dan diskriminasi.

“Jika ada oknum pemerintah yang melakukan tindakan intoleransi dan diskrimasi serta terlibat pelarangan perayaan terhadap agama apapun, maka penegak hukum harus turun tangan,” ujar Buya.

Baca Juga:  Gus Dur dan Tiga Pendekar dari Chicago

“Tidak boleh dibiarkan, panggil orang itu. Kalau perlu proses secara hukum,” tegasnya.

Muhammad Fahri