Inilah Mukjizat Nabi Daud AS dalam Kisah yang Terdapat pada Al-Quran

Inilah Mukjizat Nabi Daud AS dalam Kisah yang Terdapat pada Al-Quran

Pecihitam.org- Daud diangkat sebagai nabi diperkirakan pada 1010 Sebelum Masehi. Kisah-kisah Nabi Daud diabadikan dalam Alquran seperti cerita peperangan dengan Jalut dan mukjizat Nabi Daud salah satunya adalah menaklukkan besi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebagaimana diterangkan dalam Alquran, Nabi Daud AS adalah seorang nabi yang mempunyai kerajaan. Namun, sebelum Allah menganugerahi sebuah kerajaan padanya, Nabi Daud terlebih dahulu harus berjuang bersama dengan Thalut untuk melawan Jalut serta berperang melawan pasukan lainnya.

Dalam beberapa peperangan itulah, Nabi Daud AS diperintahkan untuk memanfaatkan besi sebagai alat untuk berperang (senjata), seperti pedang, pisau, tombak, panah, atau baju perang. Dalam surah Al-Anbiya ayat 80, diterangkan,

وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ

”Dan, Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah ).”

Kemudian, dalam surah Saba’ ayat 11, Nabi Daud diperintahkan membuat baju perang yang terbuat dari besi.

Baca Juga:  Nabi Ibrahim Pernah Berbohong Tiga Kali, Benarkah? Ini Penjelasannya

أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ ۖ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 ”(Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya, Aku melihat apa yang kamu kerjakan.”

Dalam menafsirkan ayat 10-11 surah Saba ini, Ibnu Katsir mengutip pendapat Hasan Bashri yang mengatakan bahwa anugerah yang diberikan Allah kepada Nabi Daud adalah kemampuan yang sangat luar biasa dalam menipiskan atau memipihkan atau membakarnya untuk menempa besi tersebut.

Daud tidak perlu membakar besi terlebih dahulu untuk memipihkannya dengan palu. Namun, cukup dengan lipatan-lipatan tangannya sebagaimana yang dilakukan para tukang jahit. Karena itu, Allah berfirman, “Buatlah baju besi yang besar-besar.”

Kemampuan yang dimiliki Nabi Daud dalam melunakkan besi ini berbeda dengan yang dilakukan Dzulqarnayn pada abad ke-6 SM (545 SM). Dalam surah Al-kahfi ayat 96, ditegaskan bahwa Dzulqarnayn berkata, ”Berilah aku potongan-potongan besi.”

Baca Juga:  Kisah Sahabat Nabi Yang Ikut Hijrah Bersama Nabi

Apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnayn, ‘‘Tiuplah (api itu).” Apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, ”Berilah aku tembaga (yang mendidik) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.”

Lebih lanjut, Ibnu Katsir menyatakan, Daud merupakan orang pertama kali yang membuat baju besi. Sebelum itu, hanya berupa lempengan tameng. ”Dan ukurlah anyamannya,” yakni jangan terlalu melunakkan penyambungan antarlempengan karena akan membuat longgar dan berisik serta jangan pula terlampau mengencangkan anyamannya karena bisa mereka. Namun, buatlah sesuai dengan ukuran tertentu.

Sami bin Abdullah al-Maghluts berkata, pada awalnya manusia menggunakan batu yang ditempa untuk melakukan perburuan atau peperangan, baik untuk membuat pedang, panah, maupun pisau.

Sementara itu, pada masa Nabi Daud AS, lanjut Sami, manusia bisa membuat baju-baju besi, yakni berupa lembaran-lembaran. Jadi, dia (Daud) merupakan manusia pertama yang memperkenalkan dan menjalinkannya, yakni menjadikan besi dalam bentuk beberapa jalinan sebagaimana disebutkan dalam surah Saba ayat 10-11 tersebut.

Baca Juga:  Kisah Tenggelamnya Harta Qarun di Tangan Nabi Musa

Selain mukjizat yang dapat melunakan besi, Nabi Daud AS juga masih diberikan mukjizat ketika beliau meninggal dunia. Beliau ketika meninggal dunia tanpa didahului dengan penyakit. Malaikat maut datang ke rumahnya dan mencabut nyawa Nabi Daud langsung dalam keadaan sehat walafiat.

Ketika hendak dimakamkan, jenazah Nabi Daud terpayungi oleh awan, begitu pula para pengantarnya sehingga matahari tidak berhasil menyusupkan sinarnya kepada para pengantar.

Mochamad Ari Irawan